After Rain Chapter 25

2 2 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 25 🍁

Selesai sholat subuh, Prima terpikirkan akan kejadian semalam. Tepatnya saat kejadian Judhy bertarung dengan enam pria dewasa. Di mana saat itu dia, Avril, dan Alinzy berada tak jauh dari tempat kejadian.

Panik, Prima pun segera meminta bantuan pada orang-orang di sana, tetapi tidak ada yang mau menanggapi. Alhasil dia pun berniat menghubungi polisi untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun, seseorang merebut ponselnya.

Pria itu tersenyum lembut pada Prima yang menatapnya tak suka. "Sebaiknya pura-pura tidak tahu saja, Adek manis. Kau masih terlalu muda untuk mengerti kenyataan dunia ini."

"Kembalikan ponselku," balas Prima mengabaikan perkataan pria yang mengambil ponselnya.

"Menurutmu, kenapa tidak ada yang mau tergerak untuk menolong mereka?" tanya sang pria dewasa berusia tiga puluhan.

Prima diam. Dia mengamati sekitar, ada yang aneh.

"Ya. Inilah kenyataannya. Biar aku beritahu saja. Mereka adalah anak buah dari salah satu orang elite di kota ini. Dan tentu saja, orang itu memiliki kendali atas keamanan yang ada di sini. Siapa pun yang berani berurusan dengannya, maka nyawa taruhannya."

"Tapi mereka temanku."

"Apa kau orang yang percaya Tuhan?"

"Ya."

"Kalau begitu berdoalah semoga temanmu itu terselamatkan." Sang pria mengembalikan ponsel milik Prima, kemudian berbalik untuk menikmati pertarungan jalanan dari jarak sekitar lima belas meter.

Dengan perasaan yang tak tenang, Prima ikut menyaksikan pertarungan antara Judhy dan keenam pria dewasa. Dia tersenyum senang saat Judhy bisa melawan mereka, tetapi begitu tubuh Judhy dikunci oleh salah satu pria, Prima tergerak untuk mendekat. Namun lengannya lebih dulu dicekal oleh sang supir.

"Non."

"Pak Rande."

Pria paruh baya yang dipanggil Pak Rande memberikan gelengan pada Prima. Gelengan yang mengartikan bahwa ikut campur urusan mereka bukan keputusan yang tepat.

"Tapi, Pak?"

"Sebaiknya kita pergi dari sini."

Prima menggeleng tidak setuju. "Bagaimana bisa aku menyebut diriku temannya jika dalam situasi sulit, aku justru meninggalkannya," ucap Prima serius, lalu melepaskan cekalan Pak Rande.

Akan tetapi baru beberapa langkah hendak mendekati tempat pertarungan, seorang pria datang membantu Judhy. Prima senang melihatnya.

"Itu Mas Krey, kan?" tanya Alinzy dan Avril antusias akan kedatangan Mas Krey. Keduanya berdiri di sisi kanan dan kiri Prima.

"Sepertinya teman Non sudah aman. Jadi sebaiknya kita pergi sekarang, Non. Ayo!" ucap Pak Rande memaksa Prima cs untuk ikut dengannya.

Merasakan aura Pak Rande yang tak tenang, Prima pun menurut dan beranjak pergi dari sana.

"Kenapa?"

Suara wanita yang menelusup ke telinganya membuat Prima menoleh dan mendapati wajah sang mama begitu dekat dengannya.

"Apa ada kaitannya dengan kejadian semalam?" tanya mama Prima yang masih mengenakan mukenah.

"Ya, Ma. Semalam aku hendak menghubungi polisi untuk melaporkan kejadian semalam, tapi seorang pria malah mencegah. Dan dia bilang, lebih aku pura-pura tidak tahu saja."

"Benar," sahut pria setengah baya, sang papa. "Perkataan pria itu benar, Prim. Adakalanya di situasi tertentu, pura-pura tidak tahu adalah keputusan yang tepat."

After Rain Season 1 (END)Where stories live. Discover now