After Rain Chapter 15

0 3 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 15 🍁

Langkah seseorang terlihat memasuki kelas 9 F-2, kemudian disusul dua orang lagi. Kedatangan ketiga orang itu memancing perhatian penghuni kelas yang hendak keluar. Mereka berdiri sejajar di dekat pintu sembari menyilangkan tangan di depan dada dan memasang raut muka tidak bersahabat.

"Mana anak yang bernama Judhy?" tanya salah satu dari ketiganya yang berdiri di tengah.

Kompak, anak-anak kelas 9 F-2 menoleh ke arah Judhy yang duduk di pojok kanan kelas. Yang jadi pusat perhatian tampak tak peduli, sedangkan Arin, embusan napasnya terdengar pelan dan panjang. Ini yang Arin takutkan jika berurusan dengan pengurus OSIS. Padahal sendirinya juga pengurus OSIS.

Arin berusaha tenang saat ketiga gadis berjalan ke mejanya, lalu melirik Judhy yang masih enggan melihat mereka. Judhy malah tetap pada kegiatan menonton animasi movie karya anak bangsa di layar ponsel dengan telinga tersumbat earphone.

Menatap lama Judhy, tangan salah satu di antara mereka terulur untuk mencabut sebelah kabel earphone dari telinga Judhy. Namun, Judhy hanya merespons dengan memasang kembali earphone. Hal itu tentu saja memancing reaksi penghuni kelas, mereka saling bertukar pandang heran. Siapa Judhy sebenarnya sampai begitu berani kepada ketiga gadis yang menatapnya tidak suka.

Kali ini, gadis berambut hitam dengan ujung sedikit ikal yang mencabut earphone dan menggenggamnya, bermaksud memancing Judhy agar menoleh. Dan hal itu berhasil.

"Kita perlu bicara. Kami tunggu kau di belakang gedung ini. Sekarang."

Judhy masih diam, tetapi matanya sempat melirik dan membaca name tag gadis yang baru saja bicara padanya. Jezrine K. F..

"Guys, cabut!" perintah Jezrine yang dituruti kedua rekannya.

"Ini yang aku bilang tadi pagi, Judhy. Karena kau sudah mengusik mereka, mereka tidak akan membiarkanmu lepas begitu saja. Ralat. Maksudku kita."

Dengan santai, Judhy malah memasang kembali earphone dan melanjutkan kegiatan menontonnya yang tadi tertunda.

"Hey!" Arin dengan kesal melepas earphone dari telinga Judhy dan menatapnya serius. "Kau tidak dengar? Jezrine meminta kita untuk menemui mereka sekarang juga."

"Lalu?"

"Lalu?" Arin semakin dibuat kesal atas sikap Judhy yang kelewat santai itu. "Lalu kau mau diam saja di sini menunggu mereka mengamuk?"

Judhy malah dengan polos mengangguk. Hal itu membuat Arin hendak mengucapkan sesuatu, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya dia memutar tubuh menghadap ke depan pasang wajah sok tidak peduli.

"Oke. Kita tunggu mereka mengamuk. Kita lihat, apa kau bisa mengatasi mereka nanti," katanya yang disambut senyuman tipis oleh Judhy karena merasa lucu akan sikap yang ditunjukkan Arin.

"Ya sudah, kita tunggu mereka." Judhy membalas santai dan ikut menghadap ke depan.

Arin tentu saja tidak setuju, dia langsung menoleh, lalu memberi perintah agar mereka pergi sekarang untuk menemui Jezrine cs.

Sementara di tempat lain, Rocky dipaksa Welgi untuk mengikutinya. Gadis itu menarik Rocky hingga sampai di sebuah warung di luar sekolah yang tak jauh dari SMP Kharisma. Letak warung tersebut di samping gang.

"Ini satu-satunya warung terdekat dengan sekolah kita. Anak-anak biasanya beristirahat di sini. Melihat ekspresimu, aku yakin, kau belum pernah ke sini, kan?" ucap Welgi pada Rocky.

Yang diajak bicara hanya melihat Welgi tanpa membalas. Cowok itu terlihat memperhatikan area warung yang dipenuhi anak-anak SMP Kharisma. Kebanyakan dari mereka duduk di tepi trotoar dan tampak tidak peduli akan keberadaannya. Rocky juga melihat teman-teman sekelas yang sedang menikmati nasi bungkus.

After Rain Season 1 (END)Where stories live. Discover now