🌱 After Rain Chapter 44 🌱

1 2 0
                                    

🌱 After Rain Chapter 44 🌱

Malam membungkus kota. Angin menghantarkan kesejukan pada penghuninya. Awan mendung tampak menggantung di angkasa. Bulir cairnya perlahan turun. Karena bercampur angin, membuat turunnya hujan sedikit lebih berisik dan mengerikan.

Orang-orang semakin menggulung selimut menutupi tubuh karena suhu rendah yang cukup membuat dingin.

Melihat dari balik jendela kamar hujan bercampur angin itu, Kevan tergerak untuk memastikan keadaan Rocky. Dan benar saja kekhawatirannya, badan Rocky kembali panas seperti waktu itu.

"Ibu, dingin ...," rintihnya.

Kevan membuang muka, menyeka air di sudut matanya. Kemudian tangannya menyentuh lembut kepala Rocky, membangunkan cowok itu pelan.

"Aku ingin bertemu Ibu, Tuan," ucap Rocky, lirih. Air mata yang jatuh mengalir di pelipisnya membuat Kevan tak tega.

"Bersabarlah. Aku yakin, suatu hari nanti kau pasti akan bertemu dengannya, Nak."

"Teman Ibu bilang, katanya Ibu dibawa Bos Besar, tapi dia tidak tahu Ibu dibawa ke mana oleh Bos Besar."

"Bos ... Besar?" Kevan mengulang, merasa tak asing dengan sebutan itu.

"Kau tahu siapa dia, Tuan?" Rocky menarik dirinya duduk, lalu mengusap air matanya. Cowok itu menatap Kevan penuh harap.

"Uhm, tidak, Nak. Tapi aku hanya pernah dengar tentang dia. Dengar-dengar sih, dia sudah tua, tapi  itu hanya topeng. Kata yang pernah melihatnya, dia mungkin ... baru berusia empat puluhan. Ya, tapi itu hanya sebuah rumor yang beredar di kalangan pebisnis gelap."

"Kau tahu di mana aku bisa menemuinya?"

"Aku bisa carikan informasi tentang itu, Nak. Tapi yang jadi masalah, dia orang yang sangat berbahaya. Menurut rumor, dia manusia yang tak akan ragu membunuh siapa pun yang dianggap menggangunya. Namun, dia melakukan pembunuhan dengan dua cara, satu langsung membunuh di tempat, kedua membunuh secara tidak langsung."

"Membunuh secara tidak langsung?"

"Ya. Dia akan mencari tahu latar belakang orang yang menurutnya berbahaya bagi bisnisnya. Contohnya kalau lawannya adalah seorang pebisnis, maka dia akan membuat bangkrut usaha orang itu dan menjadikan orang itu jatuh miskin semiskin-miskinnya, dan tidak ada yang berani mau menolongnya karena takut pada Bos Besar. Karena tidak mendapat bantuan dari rekan-rekan bisnisnya, orang itu lalu akan mengemis meminta bantuan Bos Besar. Namun, tentu saja tidak akan diberikan, malah orang itu akan disiksa hingga mati. Ya, sekejam itulah Bos Besar yang aku dengar. Dan keburukan lainnya, Bos Besar akan mengambil istri dan anak dari orang itu untuk dijadikan wanita penghibur di tempat bisnisnya."

Rocky diam, dia jadi mengkhawatirkan keadaan ibunya. Bagaimana nasib wanita itu sekarang?

"Kalau pun benar apa yang kau katakan, Tuan. Aku tidak akan mempedulikannya. Aku merebut kembali Ibu dari tangan Bos Besar. Aku membawa Ibu pulang bersamaku."

Kevan memijat pelipisnya, merasa buntu untuk meyakinkan Rocky bahwa Bos Besar bukanlah orang sembarangan.

"Kalau kau takut menghadapinya, kau tidak perlu ikut, Tuan. Tapi aku boleh ... meminta bantuanmu?"

Kevan hanya menoleh tanpa menjawab.

"Jadilah lawan bertarungku."

Kevan sedikit terkejut akan ucapan Rocky. Ah, Rocky jika sudah membuat keputusan, itu artinya tidak bisa didebat. Sampai mulut Kevan berbusa pun, Rocky tidak akan mendengarkannya. Namun begitu ...

"Begini, Nak. Bukannya aku tidak mau membantu, tapi apa kau tidak ingat, ibumu hanya menginginkan tumbuh jadi anak baik. Jadi tidak bisakah kita hidup tenang saja?"

After Rain Season 1 (END)Where stories live. Discover now