|SW 7| Koas

10.8K 453 17
                                    

Dear pembaca yang baik hati, jangan lupa tinggalkan komen kalian di cerita ini ya 🥰
Dah itu aja permintaannya sama vote juga.
Kalau gak komen aku gak tahu ceritaku menarik atau enggak buat kalian 😭
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Terkadang semesta memberikan kita ujian bukan untuk tumbang, tapi itu cara semesta memberikan arti kehidupan juga pembelajaran untuk setiap tetes air mata dan luka yang kita dapatkan.
|Secret Wife|

Happy Reading!

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Widih ibu Anin tumben gak telat, nih," ucap Era saat Anindya memasuki ruangan mereka.

"Malu dong kalau sampai telat terus. Gue rasa dia udah tobat, tuh," sahut Kanaya pada sahabatnya.

Anindya yang selalu mendapatkan ejekan dari dua sahabatnya hanya bisa tertawa saja ditempatnya. Wajar saja ia telat karena jarak rumahnya ke rumah sakit jiwa Asa harapan harus ditempuh selama satu jam. Sementara keberadaannya di rumah Arsa membuat ia lebih mudah menjangkau rumah sakit tempatnya koas.

"Mending dari pada ngobrol kita siap-siap apel. Udah mau jam 8, nih," sambung Putri yang juga rekan satu tim mereka saat menjalankan koas di rumah sakit jiwa.

"Eh, iya, buruan anjir bentar lagi telat kita," ucap Kanaya dengan wajah paniknya.

Jujur saya sahabat Anindya memang mempunyai sifat dan sikap yang berbeda. Sahabat Anindya yang juga teman SMA nya adalah Kanaya. Hubungan mereka begitu dekat karena kepribadian Kanaya yang membuat Anindya sebagai sahabatnya betah. Kanaya sendiri tipe orang yang mudah bergaul, perhatian, tempat curhat paling baik dari teman-temannya, cantik, pintar, dan suka sekali dengan hal-hal baru. Sementara Era merupakan sahabat dirinya yang bertemu saat maba. Kepribadian Era cukup bertolak belakang dari Kanaya. Era sendiri tipe orang yang cerewet, suka gosip, teman nongkrong paling asik, sedikit bar-bar, namun saat serius ia menakutkan dan pintar. Sementara di sisi lain ia juga mempunyai teman dekat bernama putri. Teman beda kelas yang ternyata satu tim dengan mereka saat ini. Putri sendiri tipe orang yang cekatan dan tegas.

"Gue titip hp, dong. Lupa bawa almet," ucap Era yang begitu sibuk saat menjalankan apel.

"Boleh, bayar lima puluh ribu satu jamnya," sahut Anindya pada Era yang berjalan di depannya.

"Mending Lo buka jasa titip hp aja biar kaya," timpal Era seraya menolehkan kepalanya.

"Lo lupa dia udah kaya?" Kanaya menimpali pembicaraan mereka.

"Eh, iya, lupa lagi," sambung Era seraya menepuk jidatnya saat ini.

Mereka berempat pun berjalan mendekati lapangan rumah sakit jiwa Asa harapan. Semua pegawai sudah berbaris rapi di sana, Putri sebagai ketua tentu saja mempersiapkan tim koas dari Universitas Atmaja. Kali ini koas yang tinggal lima Minggu lagi selesai berjumlah 20 orang. Masing-masing dari 20 orang tersebut dibagi menjadi beberapa tim untuk ditempatkan di berbagai ruangan.

"Yang rapi guys. Ada yang gak hadir dari masing-masing tim?" tanya Putri pada teman-teman nya.

"Nihil, Put. Semuanya hadir hari ini," sambung Jelita membuat Putri menganggukkan kepalanya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now