|SW 57| Ruang Singgah

8.3K 400 869
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Mau mengucapakan terima kasih kepada teman-teman pembaca SECRET WIFE yang selalu memberikan dukungan terhadap author dan cerita ini. Love sekebon buat kalian 😭💜

DI PART KALI INI GIVE ME 700 KOMEN AGAR AKU BISA UP PART SELANJUTNYA HARI INI JUGA. JADI KALAU TEMBUS AKU BAKAL UP SATU PART LAGI MALAM INI. 💜

Selama baca secret Wife dari 1-57 part apa sih yang kalian dapatkan? Atau gimana cerita ini menurut kalian? Jangan lupa komen di bawah ya guys 👇 jujur dari hati paling dalam author penasaran. Jadi mohon di respon dengan komen pendapat kalian di bawah ya guys
Terimakasih teman-teman 💜🥰

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kadang, kita hanya ingin kembali ke masa dimana segala sesuatunya tidak serumit ini.
|Arsa Putra Wicaksana|

HAPPY READING 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Kok cuman kamu yang dihubungi? Padahal aku anaknya, tapi sama sekali gak tahu kalau ada acara kaya gini," tutur Anindya yang tampak terkejut saat Arsa mengatakan bahwa mereka diundang makan malam bersama atas kepulangan ayahnya.

"Aku juga gak tahu, ya, mungkin karena aku anaknya sementara kamu bukan, makanya aku yang diundang," timpal Arsa menggoda Anindya.

"Dih, aku yang jadi anaknya selama hampir 23 tahun aja biasa aja," sambung Anindya seolah tak terima.

Bagaimana bisa keluarganya lebih memilih memberi tahu Arsa dibandingkan dirinya? Padahal Arsa pendatang baru di keluarganya, tapi semua masalah atau kabar orang tuanya selalu memberi tahu Arsa. Sebenarnya yang menjadi anak dari keluarga Baskara dirinya atau Arsa? Sangat menyebalkan untuk dirinya.

"Mau ngambek atau mau turun, nih?" tanya Arsa membuka pintu untuk istrinya.

"Kesel masa kamu yang dihubungi sama mereka bukan aku," balas Anindya merajuk menatap Arsa yang justru mengulurkan tangannya.

"Jangan ngambek, nanti cantiknya hilang. Ayo turun tuan putri nya Arsa," pinta Arsa dengan nada lembutnya, seraya mengulurkan tangannya.

Anindya pun menerima uluran tangan tersebut. "Makasih pangerannya Anin."

Arsa hanya tersenyum. Ia menggenggam tangan istrinya erat untuk masuk ke dalam sebuah rumah yang tak lain adalah rumah keluarga Anindya. Jujur hari ini banyak sekali yang harus ia kerjakan, tapi demi Anindya dan menyambut kepulangan ayah mertua ia cancel semuanya. Tentu saja ia mendapatkan masalah karena Rio yang terus mengoceh tentang dirinya. Namun semuanya teratasi saat Rio juga lah yang membantu dirinya. Dengan genggamannya Arsa membawa Anindya masuk ke dalam. Saat itu lah genggaman tangan mereka terlepas. Anindya yang ia genggam tangannya justru kabur dan memeluk ayahnya.

"Ayah!" Anindya berlari seraya memeluk ayahnya. "Kangen tahu, yah. Lagian kenapa baru pulang, sih, yah. Ngapain aja di sana."

"Anak ayah masih sama ternyata," tutur Baskara yang juga merindukan anaknya. Tatapan Baskara kemudian menatap Arsa yang melihat mereka dari kejauhan.

"Kamu gak mau peluk ayah?" tanya Baskara membuat Arsa sempat terkejut, namun pada akhirnya ia memeluk ayah mertuanya juga.

"Ternyata anak ayah udah nambah jadi tiga orang sekarang," balas Baskara seraya memeluk Anindya dan Arsa dihadapan keluarganya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now