|SW 31| Insiden 2

10.1K 409 285
                                    

Halo ketemu lagi sama Arum. Maaf guys telat update kebetulan hari ini ada kegiatan kampus jadi setelah pulang aku buru-buru nulis buat kalian 💜

GIVE ME 250 KOMENTAR AGAR AKU UP LAGI MALAM INI. BTW BENERAN TANYA KALAU AKU KASIH TRIPLE UP TAPI HARUS TEMBUS 1K KIRA-KIRA PADA MAU GAK?😭😭

PEMBACA SAID: AUTHOR BANYAK MAU NIH😭

INTINYA GIVE ME 250 KOMENTAR DI PART INI GUYS. MAAF MAKSA GUYS. SEHAT-SEHAT SELALU SEMUANYA. 🥰😭

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Berjuang atau memperjuangkan adalah sebuah pilihan dari kehidupan. Yang membedakan adalah bagaimana proses berjalan dan bagaimana manusia itu sendiri memperjuangkan. Karena pada dasarnya tidak ada keberhasilan jika tanpa perjuangan, tidak akan ada proses kalau manusia itu sendiri memilih diam.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

🌴🌴🌴🌴🌴🌟🌟🌟🌟🌟🌴🌴🌴🌴

"Hari ke ruang melati, yuk. Assesment terakhir, nih," ajak Putri pada ketiga temannya.

"Boleh aja, sih. Pingin cepat selesai rasanya. Tapi kalau selesai, udah pasti sudah menghajar," sambung Era yang tidak siap untuk sidang proposal.

"Ah, Lo, mah gak siap mulu hidupnya. Padahal kalau di jalankan pasti bisa. Jangan takut bayangan sebelum mencoba ya, guys," ucap Kanaya yang terlihat membaca buku panduan diagnosis.

"Gue bukan takut, tapi gue pesimis anjir. Lo semua pada pinter-pinter, lah gue? Gue paling bodoh anjir rasanya," sahut Era yang begitu pesimis atas kemampuannya.

"Kalau Lo bodoh, gak mungkin Lo sampe di titik ambil profesi anjir. Lo berjuang sejauh ini, artinya Lo hebat. Betul teman-teman?" Putri meminta pendapat yang lainnya agar Era tetap semangat untuk melanjutkan langkah terakhir mereka.

Era, Putri, dan Kanaya sibuk berbincang-bincang ditempatnya. Tapi Anindya malah sibuk terdiam memikirkan kata-kata Arsa dan bagaimana Arsa memperlakukan dirinya. Mood nya seketika kacau. Ia tidak ingin kemana-mana dan hanya diam duduk tanpa nimbrung dalam pembicaraan teman-temannya.

"Nin," panggil Era yang melihat sahabatnya itu hanya terdiam dengan pandangan kosongnya.

"Kenapa, tuh, bocah?" tanya Putri yang juga mengamati Anindya yang terdiam tanpa ikut dalam pembicaraan mereka.

"Lo tahu gak dia kenapa? Gak biasanya Anindya diem kaya gini," tanya Era pada Kanaya.

"Gue rasa dia ada masalah. Udah biarin aja. Dia butuh sendiri dulu kali. Jadi kasih dia waktu," balas Kanaya yang tahu semuanya, namun enggan memberi tahu pada siapa pun termasuk teman-temannya.

"Ya, udah, deh," balas Era yang kembali melanjutkan pembicaraannya.

Kurang lebih beberapa menit mereka membiarkan Anindya untuk sendiri, akhirnya perempuan itu menolehkan kepalanya menatap teman-temannya yang juga sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Lo kelihatan gak sehat, Nin. Lo sakit?" tanya Putri pada teman satu perjuangannya.

"Santai aja. Gue gak apa-apa. Ayo katanya mau ke ruang Melati. Mari kita selesaikan tugas akhir ini!" seru Anindya yang tiba-tiba semangat padahal sebelumnya terlihat murung di tempat.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now