|SW 79| Perkara Sate Ayam

5.9K 294 509
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Gimana kabar kalian guys? Semoga baik-baik aja ya guys.

YUK TESTIMONI PART 1-79 SEBERAPA SUKA KALIAN SAMA CERITA SW? TERUS GIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG CERITA INI GUYS? YUK KOMEN DI BAWAH 👇

GIVE ME 500 KOMENTAR GUYS
FOLLOW ME JANGAN LUPA
TERIMAKASIH BANYAK 🥰

××××××××××

Mencintaimu serupa air laut, pasang suruh akan selalu ada, namun air laut tidak pernah berubah rasa.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

"Kamu yakin mau ngabisin semuanya?" tanya Arsa saat Anindya kembali memesan kol goreng dan tempe sebagai lauk makannya.

Hal yang Arsa lihat saat ini adalah istrinya baru saja menghabiskan dua piring, lalu saat ini beralih memakan pecel lele yang sudah ia pesan. Istrinya sudah memakan piring, sementara dirinya satu piring pun belum habis. Bisa ia lihat nafsu makan istrinya bertambah besar setelah hamil. Padahal sebelumnya Anindya terlihat enggan makan banyak karena menjaga bentuk tubuhnya. Namun sekarang semua itu telah sirna. Anindya berubah menjadi Buto ijo dengan nafsu makan yang tak pernah ia sangka-sangka akan sebesar ini.

"Kenapa? Ilfil sama aku, ya?" tanya Anindya seraya membersihkan tangannya dari sambal yang ada di ujung jarinya.

Arsa menggeleng spontan. Ia bukan ilfil, tapi ia takut istri dan anaknya kenapa-kenapa. Pasalnya menghabiskan tiga piring nasi dengan berbagai lauk bukan hal yang mudah untuk dilakukan, apa lagi seorang perempuan yang makan.

"Mau pesan satu lagi, ah," tutur Anindya membuat Arsa semakin panik ditempatnya.

"Jangan gak," balas Arsa yang mencegah Anindya untuk kembali memanggil penjual pecel ayam.

"Kenapa? Aku bukan mau pesen nasi kok. Aku mau pesen Pete. Entah kenapa pingin makan sambel pakai Pete," ucap Anindya tersenyum senang, namun tidak dengan Arsa yang tampak panik ditempatnya sekarang.

"Enggak. Kamu gak -----"

"Abang pesen Pete satu, ya!"

Telat sudah. Istrinya yang keras kepala membuat Arsa tak bisa lagi mencegahnya. Melihat keberhasilan dirinya, Anindya tampak tersenyum senang karena Arsa gagal untuk menghentikannya. Beberapa menit kemudian, pesanan yang dipesan oleh Anindya pun hadir di atas meja, termasuk Pete yang sangat Arsa benci karena baunya.

"Kenapa tutup hidung?" tanya Anindya saat ia melihat Arsa menutup hidungnya.

"Bau Pete," balas Arsa yang enggan melanjutkan makannya karena bau Pete goreng yang menusuk hidungnya.

"Kalau anak kamu minta kamu makan Pete mau gak?" tanya Anindya seraya menyodorkan Pete itu dengan nasi dan sambal.

"Alah aku tahu itu kemauan kamu bukan anak kita. Iya, kan? Mau ngerjain aku kamu, ya?" Arsa seolah tahu pikiran Anindya yang akan mengerjainya.

Anindya menggelengkan kepalanya. Kali ini apa yang terjadi di hadapannya benar-benar kemauan dirinya. Ia bahkan tak mengada-ada. Ia rasa ini semua berasal dari kemauan anaknya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now