|SW 65| Matahari vs Malam

6.4K 392 1K
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Untuk teman-teman yang sudah baca terimakasih atas komen, vote, dan pendapatnya 💜 Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak enak untuk di baca, typo, atau tanda baca karena cerita ini belum aku revisi guys. 😭 Semoga kalian tetap nyaman dalam membaca.

Di part kali ini give me 1000 komentar agar aku up part selanjutnya guys. Oh, iya, boleh gak minta kalian tuangkan feel atau pendapat kalian setelah baca part ini selain next? Maaf Author banyak mau guys 😭

Jujur baca komen kalian tuh buat aku semangat nulis soalnya lucu-lucu 💜🥰

Yuk lah untuk teman-teman yang lainnya jangan lupa untuk komen di bawah 👇

×××××××××××××××××××

Indahnya matahari tenggelam hanya cukup di pandang saja, jika berharap memilikinya kamu akan terluka sedalam samudera.
|Anindya Saraswati Putri|

Happy Reading 💜

Pintu apartemen yang terbuka sempurna membuat seorang perempuan masuk begitu saja. Perempuan tersebut seolah tak asing dan singgah di hadapan seorang pria yang bahkan terkejut atas kedatangannya. Perempuan tersebut tampak tersenyum, balutan busana yang begitu simpel dengan kaus berwarna putih dan celana pendek berwarna coklat menambah kesan cantik saat dipandang oleh mata. Matanya menjelajah, sudah lama tidak kemari ternyata banyak sekali perubahannya. Ia melihat apartemen ini tertata rapi, perabotan masak yang entah singgah kapan terlihat di area dapur saat ini.

"Abis buat perayaan, kah? Kok gak ngajak-ngajak, sih?" Bianca memberikan pertanyaan ketika di hadapannya ada empat mangkuk dengan sisa makanan yang ia ketahui adalah seblak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abis buat perayaan, kah? Kok gak ngajak-ngajak, sih?" Bianca memberikan pertanyaan ketika di hadapannya ada empat mangkuk dengan sisa makanan yang ia ketahui adalah seblak.

"Sejak kapan seorang Arsa makan seblak murahan kaya gini?" Kali ini matanya menatap Arsa yang berada di hadapannya.

"Emang semurah itu seblak di mata Lo?" tanya Rio yang tengah asik memakan seblak tanpa memedulikan Bianca yang ada di hadapannya.

Bianca yang mendengar hal tersebut tak menjawabnya. Perempuan itu hanya menoleh sekilas lalu memusatkan perhatiannya pada Arsa yang bahkan terus menatapnya.

"Jangan bilang kamu buat perayaan sama Anindya? Soalnya aku lihat dia keluar dari apartemen ini," tanya Bianca lagi dengan santainya.

"Selingkuh, kah?" tanya Bianca lagi dengan mata yang menyelidiki Arsa.

"Mulai. Sejak kapan aku selingkuh dari kamu?" tanya Arsa memberikan pertanyaan, untuk menutupi rasa cemasnya. Ia cemas karena Anindya pergi begitu saja tanpa ada siapa pun di sampingnya. Ia ingin menghubungi Kanaya, namun ia tidak punya nomornya. Akhirnya ia hanya bisa duduk di hadapan Bianca yang mulai menginterogasi dirinya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang