|SW 92| Calon Orang Tua

3.5K 270 440
                                    

Halo bertemu lagi dengan Arum di sini. Semoga kabar kalian selalu baik-baik aja ya guys.

Terimakasih sebelumnya sudah tembus komen, jujur seneng sekali melihat komentar dari kalian dan antusias kalian nunggu cerita ini up🥰

Oh, iya. Mau menginformasikan kembali Secret Wife aku buat versi Alternatif Universe (AU) di aplikasi Instagram ya guys.

Jadi kalian bisa baca SW versi AU di aplikasi Instagram ku ya. Di sana aku buat lebih banyak interaksi Arsa & Anindya dari sebelum perjodohan biar kalian merasakan juga 😩😭

Jangan lupa cek akun instagram (Shtysetyongrm) untuk membaca Secret Wife Versi AU di Instagram. Jangan lupa juga untuk like dan komen ya. Aku tunggu antusias kalian di Instagram ya 🥰🌠

GIVE ME 400 KOMENTAR YUK TEMBUSIN

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Setiap yang pergi pasti akan kembali. Entah berada dalam wujud yang sama, rasa yang sama, atau tak serupa tapi terasa sama untuk dirasa.
|Secret wife|

HAPPY READING 💜

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Jangan terlalu nunjukin kalau lo cemas, takut, atau khawatir di depan Anindya, Sa. Lo harus kuat tahan perasaan itu semua. Calon ibu yang mau melahirkan biasanya dirundung perasaan itu, jadi sebagai calon ayah Lo harus bisa kasih tempat terbaik buat Anindya," ucap Rio memberi nasehat pada Arsa.

Arsa yang ingin keluar dari mobil menahan diri terlebih dahulu di mobilnya. Ia kembali menyandarkan punggungnya, menarik napas panjang lalu menghembuskan secara perlahan-lahan. Apa yang dikatakan oleh Rio merupakan kebenaran. Ia tak boleh terlihat seperti itu agar Anindya tak gusar.

"Kalau Lo udah tenang, Lo bisa keluar," tutur Rio lagi yang sebenarnya ikut khawatir setelah Kanaya memberikan dirinya sebuah kabar.

Arsa menganggukkan kepalanya. Ia membuka pintu mobilnya, lalu berlari sekuat tenaga untuk tiba di ruang inap istrinya. Wajahnya yang terekspos dan beberapa orang yang mengenali dirinya tak dihiraukan oleh nya. Ia hanya fokus pada satu tujuan yaitu ruang persiapan bersalin nomor 4 Cempaka. Sebuah tulisan yang terletak di pinggir pintu membuat Arsa menghentikan langkahnya. Ia kembali menenangkan dirinya, sebelum menenangkan istrinya.

"Lo bisa," ucap Rio menepuk-nepuk pundak Arsa seraya menyakinkan Arsa.

"Oke. Lo harus tenang, Sa. Lo harus jaga sikap Lo," tutur Arsa menenangkan dirinya.

Merasa sudah kembali tenang, Arsa melangkahkan kakinya ke dalam. Saat pintu tersebut terbuka lebar, ia melihat mama dan bundanya terlihat gusar di sofa. Lalu matanya melihat jelas bagaimana Anindya terbaring di ranjang dengan selang infus ditangannya, ditemani oleh sang bunda yang menggenggam erat tangan anaknya. Arsa pun segera menghampiri istrinya. Hal pertama kali yang ia lakukan adalah mengelus rambut Anindya dengan penuh rasa sayang seraya tersenyum dihadapannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now