|SW 56| Selesai

8.8K 378 652
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Sebelumnya terimakasih sudah berpartisipasi dalam komen dan spam komen. Jujur komen kalian sangat berarti untuk aku guys 😭 maaf kemarin-kemarin telat up karena ada beberapa kegiatan kampus. Mohon dimaklumi ya guys udah semester 7 soalnya 😭💜

GIVE ME 600 KOMEN DI PART KALI INI GUYS. KOMEN BERIKAN PENDAPAT KALIAN JUGA SELAIN UP DAN NEXT YA GUYS💜 MAAF AUTHOR BANYAK MAU 😭 YOK SPAM KOMEN AGAR TEMBUS DAN UP PART SELANJUTNYA. TERIMAKASIH.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Jangan memaksakan apa yang sebenarnya ingin kita lepaskan, sejatinya memastikan hanya akan membuat hati merasa tak nyaman, walau pada dasarnya melupakan jauh lebih sulit daripada mengikhlaskan.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Kok kamu gak bilang-bilang dulu sama aku? Kalau pemotretan itu diganti sama Anindya? Itu, kan, hak aku," ucap Bianca seolah tak terima ketika kenyataan pahit menghampiri dirinya.

Siapa yang tidak kesal coba, jauh-jauh ke sini dan bahagia mendengar satu projects dengan kekasihnya, sampai di kantor harus menelan kenyataan yang tak terduga. Kenyataan dimana Arsa secara tiba-tiba memberikan kontrak kerja sama itu pada Anindya yang ia kenal adalah pembantu dari keluarganya. Apakah Arsa gila? Menukar posisinya dengan pembantu yang bahkan telah mencuri di rumahnya.

"Gak bisa gitu, dong. Walau kita punya hubungan, jangan saling merugikan kaya gini. Pemotretan itu berarti juga buat aku," ucap Bianca lagi lalu menatap Ilham sebagai CEO bintang.

"Kak, Bianca gak terima kalau gini caranya. Bianca cukup senang dengan kehadiran berita ini. Manager Bianca bahkan bilang kalau Arsa juga setuju, tapi kenapa Arsa malah milih model lain yang jelas-jelas gak sebanding sama -----"

"Dia pantas mendapatkan hak yang sama," potong Arsa cepat seraya menatap Bianca.

"Hak yang sama apa? Aku ini pacar kamu, loh. Masa kamu kasih kerja sama itu ke dia. Kita ini pasangan, pasti chemistry nya lebih dapat dibandingkan hubungan kamu sama Anindya," balas Bianca seolah tak terima menatap Arsa.

"Please. Kali ini aja. Tolong ngertiin posisi aku yang mau jaga kamu. Kamu itu belum sepenuhnya sembuh. Mending di apartemen aja tiduran atau terima endors. Sekarang ada beberapa orang yang sedang gencar mengamati kita. Selama itu pula, aku minta sama kamu jangan pernah keluar bersama lagi," jelas Arsa pada Bianca yang bahkan berada di sampingnya.

Bianca yang mendengar hal tersebut terdiam. Bianca jauh lebih takut jika karirnya terancam, dibandingkan mengakui hubungannya dihadapan media. Itulah mengapa menjalani hubungan yang begitu lama sampai sekarang belum pernah satu pun berita tentang kabar kencannya dengan Arsa.

"Please, kali ini aja. Kamu harus jaga kesehatan. Kamu harus fokus sama projects ke depan. Bantu artis kecil udah kewajiban kita sebagai artis besar," pinta Arsa seraya meraih tangan Bianca.

"Tapi kamu bantu dia bukan karena ada perasaan, kan?" tanya Bianca menatap retina mata Arsa.

"Iya enggak, lah. Aku bantu karena sesama artis emang harus saling bantu, kan? Hitung-hitung biar dapat pahala juga," balas Arsa lagi mencoba untuk menyakinkan Bianca yang bahkan seolah percaya dengan kata-kata Arsa.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz