|SW 93| Welcome Baby A

4.1K 250 651
                                    

Halo ketemu lagi dengan Arum di sini. Btw maaf kemarin gak bisa up malam karena aku buka WP pukul 23.00 eh lihat kalian tembus komen sementara aku nulis baru dapat setengah guys 😭

Terimakasih sudah selalu menunggu cerita ini up. Terimakasih juga atas dukungannya, komentar, vote, dan semangatnya 🥰 sehat-sehat selalu untuk kalian.

Mengingatkan kembali SECRET WIFE ADA VERSI AU DAN UP DI INSTAGRAM ARUM Untuk teman-teman yang penasaran AU ini up tiap hari bisa. Promosi seputar SW juga ada di Instagram aku ya guys. Gas lah kunjungi akun Instagram di bawah ini 👇
Username: Shtysetyongrm

FOLLOW AKUN WP INI JUGA. GIVE ME 450 KOMENTAR. GAS TEMBUSIN 😊🌠

********************
"Hal yang paling membahagiakan adalah ketika impianmu menjadi seorang ibu bisa tercapai."
{Anindya}

HAPPY READING 💜

Pintu ruang inap terbuka sempurna, saat itu mata mereka tertuju pada dekorasi berwarna biru dengan balon yang menyambut kelahiran anak mereka. Arsa yang tahu ini ide siapa hanya bisa memberikan acungan jempol pada seorang pria yang tengah duduk di sofa. Senyuman indah mengembang, Anindya tak akan menyangka bahwa kelahiran bayi dan keselamatan dirinya dinantikan oleh semua orang. Bahkan ketika tubuhnya kembali, seorang wanita paruh baya segera memeluknya. Pelukan yang selalu ia nanti-nantikan ketika merasa gusar dan sedih. Namun kali ini ia ikut meneteskan air mata bahagia, karena sang bunda juga merasakan senang atas kelahiran putranya.

"Alhamdulillah. Selamat, ya, nak. Selamat sekali lagi. Mulai hari ini kamu sudah menjadi ibu. Jaga kesehatan kamu. Kalau capek kamu bisa telepon bunda," ucap Anita memeluk anaknya.

Anindya pun menganggukkan kepalanya. Ia merasa terharu dengan kata-kata bundanya. Dulu ketika masih muda dan belum menikah ia terus melawan perkataan sang bunda, tapi setelah merasakan sendiri bagaimana susah dan payahnya melahirkan seorang anak, hatinya dirundung rasa bersalah.

"Maaf selama ini Anindya selalu lawan bunda. Sekarang Anindya merasakan sendiri gimana sakit, dan susahnya melahirkan seorang anak," lirih Anindya dengan suara tercekat.

"Gak apa-apa nak. Wajar jika masih muda seperti itu. Mau bagaimana pun kamu, bunda akan selalu ada di samping kamu. Semoga kamu dipermudah mengurus anak kamu, ya," sambung Anita membuat Anindya semakin terisak saja.

"Amin, makasih bunda atas doanya," balas Arsa yang mendengar jelas bagaimana percakapan seorang ibu dan anak.

Anita melepaskan pelukannya. Ia tersenyum pada anaknya, lalu beralih menatap Arsa yang bahkan sudah memeluknya lebih dulu.

"Makasih bunda sudah ada di sini," ucap Arsa pada mertuanya.

"Itu sudah tugas bunda, nak. Selamat, ya. Kurangi pekerjaan kamu, nak. Memperkaya diri sendiri boleh, tapi status kamu sudah bertambah sekarang. Harus ada dua orang yang kamu jaga selain istri kamu, yaitu anak. Jangan sia-siakan kesempatan untuk melihat tumbuh kembang nya agar tidak menyesal di kemudian hari. Bantu Anindya merawat anak kamu. Kalian harus sama-sama belajar dan banyak bersabar," ucap Anita memberikan nasehat pada Arsa.

"Baik bunda. Arsa akan mengurangi pekerjaan," balas Arsa membuat Anita tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Tentu saja setelah itu dilanjutkan oleh mama Arsa yang bahkan ikut meneteskan air mata karena Anindya berhasil melahirkan putranya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now