|SW 42| Pacaran Halal

9.4K 413 639
                                    

Halo besti, ketemu lagi bersama Arum di sini. Terimakasih sebelumnya untuk teman-teman yang sudah komen di part sebelumnya. Di part kali ini GIVE ME 600 KOMENTAR GUYS AGAR BESOK BISA KEMBALI UP. TAPI KALAU BELUM AKU NUNGGU CAPAI TARGET YA, GUYS 💜😭

MAAF AUTHOR BANYAK MAU SAMA KALIAN HEHEHE. SEMANGAT TERUS TEMAN-TEMAN.

Siapkan hati kalian untuk membaca part ini 🥰

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hubungan itu dilandasi rasa saling percaya, tapi kalau salah satu melakukan kebohongan, selama kebohongan itu masih belum timbul ke permukaan maka hubungan akan aman dan damai.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Lo pindah ke apartemen sejak kapan? Kok gak ngabarin gue, sih?" Era bertanya seraya melahap bento yang ia pesan juga.

"Kalau makan gak boleh ngomong. Habisin dulu bento sama ramen Lo," sahut Kanaya memperingati sahabatnya.

"Gue penasaran tahu, Nay. Sejak kapan? Mana terkenal elit lagi apartemennya," balas Era yang tak menyangka bahwa Anindya yang baru saja jadi artis tinggal di apartemen seelit itu. Bahkan yang ia dengar Arsa pun tinggal di apartemen yang sama. Apakah benar adanya? Sampai sekarang pun ia belum bisa memastikan kebenarannya.

"Sejak koas. Udah lama, kok. Gue juga gak bilang karena gak mau sombong," timpal Anindya yang tengah memakan ramennya.

Era menganggukkan kepalanya. Ya, alasan Anindya begitu masuk akal hingga membuat Era kembali melahap bento dan ramen yang ia pesan. Bahkan Anindya yang melihat Era makan dia menu sekaligus hanya bisa menatapnya takjub. Luar biasa memang. Selama mereka bertiga bersahabat, hanya Era yang makannya paling banyak. Bahkan sahabatnya itu mengatakan bahwa ketika makan hanya satu menu, perutnya tidak akan kenyang. Ia butuh nasi yang membuat dirinya kenyang. Maka Era putuskan untuk memesan bento dan ramen sekaligus sekarang.

"Gue pingin pesan sushi, deh," tutur Era tiba-tiba membuat Kanaya dan Anindya menatapnya tak percaya.

"Ha? Lo gila?" tanya Kanaya seolah tak percaya atas perkataan sahabatnya.

"Lo tahu sendiri gue makannya banyak. Habis mikir makanya butuh energi lagi," sahut Era yang masih belum kenyang.

"Mikir apaan? Perasaan hari ini kita happy aja kok," timpal Anindya yang menatap sahabatnya penuh rasa heran.

"Mikir beli novel. Mikir kan melibatkan otak. Ketika otak gue kerja keras, maka gue akan mudah lapar kaya sekarang," sambung Era yang terus mengelus-elus perutnya yang tak kunjung kenyang juga.

"Astaga, bikin konten mukbang aja sana, biar perut karet Lo bermanfaat dan dapat uang," ujar Kanaya membuat Anindya tertawa. Bisa-bisanya Kanaya berkata demikian frontal pada Era yang jelas akan memukul lengan Kanan seperti biasa.

"Lo kalau ngomong buat gue pesimis tahu gak. Kalau gue bikin konten mukbang, apa kabar program diet gue anjir," sahut Era kesal pada Kanaya yang terus saja menggodanya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now