Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta

|SW 60| Perkara Nasi Padang

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Sebelumnya terimakasih untuk teman-teman yang sudah memberikan komentar di part sebelumnya. Terimakasih juga atas antusias dan dukungan kalian selama aku nulis Secret Wife. Gak kerasa udah 60 part aja guys 😭

GIVE ME 1000 KOMEN AGAR AKU UP PART SELANJUTNYA ESOK HARI YA 💜

MAAF NIH NAMBAH TERUS, SOALNYA MAU TES SEBERAPA SEMANGAT KALIAN NUNGGU PART 61 UPDATE 💜

Oh, iya, kalau boleh berikan pendapat kalian juga ya guys. Jangan komen pakai simbol . Ya guys. Terimakasih sebelumnya.

Yuk yang masih SIDERS ikut komen juga guys. Luangkan waktumu untuk komen sama seperti ku 💜

Follow me
WP/Ig/YouTube: Shtysetyongrm

Terimakasih.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Takdir semesta itu memang tidak bisa ditebak, ya
Yang menolak pernikahan pada akhirnya berpaling menerima, yang selalu ada pada akhirnya tergeser oleh yang sah, yang lama pada akhirnya harus menyerah ketika takdir tak berpihak dalam hidupnya. Sejatinya bukan takdir yang membuat semuanya berubah, tapi hati manusia lah yang merubah segala kejadian menjadi takdir yang tak terduga.
|SECRET WIFE|

Happy Reading 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"

Kamu beneran beli susu hamil dua dus?" Anindya menatap dua kardus di samping kulkas dengan tatapan tak percayanya. Kardus yang ia yakini adalah susu hamil itu membuat Anindya menatap Arsa yang sedang makan di meja makan milik mereka.

"Ayo makan dulu, gak penting masalah kardus. Duduk di sini anak kita butuh makan," balas Arsa seraya menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya.

Anindya pun beranjak. Ia mendekati ARSA kemudian duduk di samping Arsa yang tengah melahap ayam gorengnya.

"Itu kebanyakan tahu, aku juga gak mungkin minum sebanyak itu mas," ucap Anindya menatap Arsa yang ada di sampingnya.

"Aku tadi buatin kamu susu ibu hamil. Nih, diminum. Ini ada buah ada ----"

Anindya menggelengkan kepalanya. Ia menutup mulutnya seolah tak bergairah dengan makanan yang saat ini ada di hadapannya. Melihat bagaimana ayam, buah-buahan serta berbagai makanan yang ada di hadapannya sekarang membuat ia tak nafsu untuk makan.

"Aku gak mau makan," potong Anindya cepat seraya menutup mulutnya.

Arsa menolehkan kepalanya. Ia melihat bagaimana Anindya menutup mulutnya dan tidak bergairah untuk memakan apa yang ada di hadapannya.

"Mau makan apa sayang?" tanya Arsa lembut pada istrinya.

Anindya tampak berpikir di tempatnya. Sedetik kemudian ide makanan pun muncul dalam benaknya. Ia rasa makanan seperti ini yang ia inginkan untuk mengisi perutnya yang saat ini lapar. Walau perutnya terasa sangat lapar, makanan yang ada di hadapannya saat ini kurang selera untuk ia makan.

"Aku mau makan nasi Padang," ucap Anindya dengan mata yang berbinar-binar menatap Arsa yang tampak terkejut saat mendengarnya.

"Ha? Kamu yakin mau makan nasi Padang? Gak mau makan di rumah dulu?" tanya Arsa kembali memastikan apa yang ia dengar benar-benar keinginan Anindya.