|SW 70| Hukuman

7.6K 366 766
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Guys mohon maaf sebelumnya meminta untuk komen 1k, tapi jujur komen dari kalian sangat sangat berarti untuk aku guys 😭💜

DI PART KALI INI GIVE ME 1000 KOMENTAR. BOLEH KOMEN NEXT, SEMANGAT, UP KAK, ATAU PENDAPAT ATAU APA PUN GUYS. YUK LAH TEMBUS KOMEN. SEMAKIN KALIAN CEPAT TEMBUS SEMAKIN AKU UP CEPET 🥰💜

Untuk yang selalu baca dari awal sampai hari ini terima kasih atas dukungannya, kenapa udah gak komen lagi?😭 Kangen nih lihat komen dari kalian yang sekarang jarang singgah di kolom komentar.

Komentar tuh ibarat komunikasi author ke pembaca, setiap kalian komen aku seneng dan mood nulis ku juga baik tentunya 😊🥰

Yuk lah guys jangan lupa tinggalkan jejak, pembaca lama, pembaca baru, atau SIDERS guys lah unjuk diri kalian di kolom komentar.

TERIMAKASIH SEMUANYA

×××××××××××××××××××
Kalau tidak mau ditinggalkan, seharusnya jangan menyia-nyiakan. Sudah tahu ditinggal akan menimbulkan kerinduan, eh, masih tetap dilakukan. Dasar manusia.
|Secret Wife|

HAPPY READING 💜

"Udah belum yang? Capek tahu. Kamu gak kasihan sama aku? Aku baru ----"

"Terima hukuman atau aku pergi lagi dari sini," potong Anindya melayangkan tatapan tajamnya.

Arsa tak bisa bersuara. Ia hanya bisa menerima sang istri yang sedang menghukum dirinya. Bayangkan saja kerinduan dirinya justru di balas dengan hukuman berdiri dengan satu kaki seperti ini. Luar biasa bukan sang istri? Suami di berdiri beberapa menit, sementara istri sibuk nonton drakor di ranjang. Anindya memang menguji kesabarannya saat ini.

"Tangannya jangan sampe turun," titah Anindya saat matanya melihat tangan Arsa tidak lagi ditelinga.

"Aku bukan anak SD, yang. Masa dihukum kaya gini, sih, kaya bocil aja. Gak suka banget, deh," tutur Arsa dengan suara manjanya, berusaha meminta belas kasihan dari istrinya.

Melihat bagaimana Anindya beranjak saat dirinya berkata seperti itu menimbulkan kesenangan dalam diri. Arsa bahkan sudah berharap Anindya akan mencium atau memberikan pelukan saat ini, namun yang istrinya lakukan diluar dugaannya. Anindya bahkan kembali mengangkat tangannya untuk memegang telinga seraya membenarkan letak kakinya.

"Jangan ngelawan kalau dibilangin ibu guru. Ini kemauan anak kita loh," ucap Anindya menatap Arsa yang bahkan sudah sangat lelah ditempatnya.

"Ini udah beberapa menit loh, yang. Capek tahu. Mending kasih ciuman dulu biar aku semangat," balas Arsa tersenyum.

"Beneran bakal semangat?" tanya Anindya begitu polosnya.

"Beneran, lah. Coba aja kalau gak percaya," balas Arsa menganggukkan kepalanya antusias.

Cup.

Anindya pun mencium pipi Arsa, tepatnya pipi sebelah kanan. Arsa yang mendapatkan ciuman satu kali pun merasa senang. Namun itu kurang baginya yang telah menahan kerinduan berhari-hari lamanya karena pisah rumah.

"Pipi kiri belum yang," pinta Arsa pada Anindya yang ingin kembali menonton.

"Kamu, mah. Jangan lama-lama nanti selera drakor aku hilang. Banyak mau, deh," sahut Anindya kembali mengurungkan niatnya dan mendekati Arsa saat ini.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now