|SW 83| Dendam

6.5K 269 324
                                    

Halo teman-teman SW. Salam kenal untuk yang belum kenal aku Arum author SW bisa panggil karum aja ya guys 💜

Gimana kabarnya? Sudah lama tidak menyapa kalian dengan up cerita ini. Semoga kalian sehat-sehat selalu ya guys.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa vote dan komen ya guys. Terimakasih banyak atas dukungannya 💜🥰

DI PART KALI INI GIVE ME 800 KOMENTAR YA GUYS

FOLLOW ME
Wattpad| Instagram| YouTube
Username: Shtysetyongrm

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Kalau kamu menaruh rasa padanya, sudah dipastikan kamu harus siap kehilangan nya. Sejatinya kita tidak bisa memaksa untuk tetap berjalan bersama, namun bisa berkomitmen untuk saling menjaga satu sama lain, menerima ketika susah dan selalu ada. Itu adalah kunci hubungan yang sesungguhnya, walau terkadang takdir tak bisa di ajak untuk bekerja sama.
|Secret Wife|

Happy Reading 💜

"Udah kali, yang belakang manusia woy!" Rio bersuara ketika matanya melihat Arsa dan Anindya tetap intens berciuman satu sama lain mengabaikan dirinya yang berada di belakang.

Namun setelah dirinya berbicara, kurang lebih satu menit setelahnya Anindya menyudahi semuanya sebelum Arsa bertindak lebih jauh dihadapan sahabatnya. Anindya mengelap bibirnya. Ia menatap ke arah lain seraya menahan malunya.

"Jangan malu kali. Bukannya udah biasa, ya?" tanya Arsa menggoda istrinya yang tampak salting.

"Apa, sih, kali ini, kan, beda. Masa kamu ajak kaya gitu di depan kak Rio," balas Anindya menatap jalanan yang mereka lalui dari jendela mobil.

"Ajak apa? Terus kenapa kamu mau?" tanya Arsa balik berhasil membuat Anindya menolehkan kepalanya. Anindya memberikan pukulan lembut di bahu suaminya seraya memeluk Arsa dari samping. Ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Arsa.

Arsa pun menyambut istrinya. Ia mencium bagian ujung kepala Anindya sebagai tanda cintanya. Tak lupa juga tangannya memberikan dekapan hangat untuk sang istri, walau bau amis tampak menyengat di kepalanya saat ini. Ia tak mempersalahkannya. Baginya memberikan Anindya bahagia adalah kunci dari bahagia dalam kehidupannya.

"Mau telur gulung," pinta Anindya secara tiba-tiba membuat Arsa menatapnya.

"Cari telur gulung dimana? Ini ud ----"

"Aku mau telor gulung. Please kali ini aja," pinta Anindya dengan wajah memelas nya.

"Cari telur gulung dimana, Yo? Lo tahu gak?" tanya Arsa pada sahabatnya.

"Sebentar lagi ada kok. Tinggal lurus aja. Biasanya mereka jualan di sebrang jalan," balas Rio yang saat ini mengecek pekerjaan milik Arsa.

"Pak kalau ketemu penjual telur gulung berhenti, ya. Istri saya mau telur gulung katanya," ucap Arsa pada sopir pribadinya.

"Baik, mas."

Mobil yang mereka tumpangi terus berjalan membelah jalanan yang tak cukup ramai malam ini. Ya, situasi hari yang sudah malam membuat mobil mereka bisa melenggang tanpa beban dan kendaraan yang ramai. Kurang lebih berjalan beberapa menit hingga gerobak penjual telur gulung dan cilor terlihat di sebrang jalan saat ini. Tentu saja Anindya yang sangat menyukai makanan tersebut tampak senang. Bahkan ia seolah tidak sabaran untuk berjalan dan merasakan.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang