|SW 46| Tamu Tak Terduga

7.4K 343 1K
                                    

Halo besti, ketemu lagi sama Arum di sini. Maaf sebelumnya hanya akan up satu kali untuk MALAM INI AJA GUYS, tapi part nya aku panjangkan ya guys. Jadi jangan khawatir 😭

GIVE ME 1000 KOMEN UNTUK AKU UP DI PART SELANJUTNYA. KALAU BESOK AKU CEK BELUM 1000 AKU BAKAL NUNGGU DULU CAPAI TARGET GUYS. MOHON DI MAKLUMI UNTUK MALAM INI AJA GUYS 😭🥰🙌

TERIMAKASIH SUDAH TEMBUS KOMEN DI PART SEBELUMNYA 🌼🥰

SALING BANTU SPAM KOMEN YA GUYS. BIAR BISA TEMBUS TARGET. MOHON MAAF SEBELUMNYA AUTHOR BANYAK MAU 😭🥰

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Berharap jadi satu-satunya tapi realita tak seindah ekspektasi yang ada. Dalam hati ingin menjadi salah satu, realita membuktikan bahwa keberadaannya bukan satu-satunya bagi Arsa. Memang paling benar jangan terlalu berharap pada manusia.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Kok bisa, ya, perempuan sebaik Lo malah ketemu sama Arsa. Kasihan lihatnya," lirih Rio seraya menatap Anindya yang tengah tidur pulas di sampingnya, dengan kepala yang menghadap jendela.

Malam ini Rio memutuskan untuk menghantarkan Anindya ke rumah, tapi perempuan yang ada disampingnya memilih untuk ke rumah sakit saja karena rindu dengan papa Arsa. Sungguh luar biasa kebaikan Anindya. Sudah tahu disakiti malah berbuat baik ingin menjaga papa mertuanya, tapi kenapa Arsa tak bisa melihat segala upaya yang Anindya lakukan untuk dirinya? Rela menjadi artis, rela disakiti, bahkan sekarang masih mempunyai hati yang baik untuk menjaga papanya yang sakit. Bisa-bisanya masih bisa menyakiti perempuan sebaik Anindya ini.

Mata Rio terus menatap ke arah Anindya yang bahkan tidur pulas karena lelahnya. Ia merasa kasihan keberadaannya di samping Arsa justru hanya sia-sia saja. Pasalnya pria yang tak lain adalah sahabatnya itu masih tidak bisa melupakan mantannya. Padahal hadir nya Anindya seharusnya sudah cukup untuk menemani Arsa hingga hari tua. Tapi realita nya Arsa justru menyia-nyiakan keberadaan Anindya di sampingnya.

"Maaf pak sudah sampai," ucap sopir taksi tersebut pada Rio.

Benar saja saat ia menolehkan kepalanya, rumah sakit tempat papa Arsa di rawat pun terpampang nyata di hadapan mereka. Namun melihat bagaimana Anindya tertidur sangat pulas membuat ia tak tega untuk membangunkan atau menyentuhnya.

"Pak boleh gak kalau nginap di parkiran? Pasalnya saya gak mungkin membangunkan perempuan ini. Saya bayar mahal, deh, pak," ucap Rio pada sopir taksi yang tampak terkejut di hadapannya.

"Tinggal bangunkan saja mas. Saya juga cari nafkah buat istri dan anak saya. Saya juga mau istirahat," balas sopir taksi tersebut.

"Saya kasih dua juta, pak. Bapak bisa tidur di sini. Saya juga gak akan ganggu bapak. Boleh, ya, pak?" tanya Rio menawarkan sebuah kerja sama yang tentu saja akan saling menguntungkan.

Sopir taksi tersebut tampak menimang-nimang tawaran yang diberikan oleh Rio untuknya. Sedetik kemudian sopir itu menganggukan kepalanya membuat Rio tersenyum senang di tempatnya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now