The God of War Ares & The King of Underworld Lucifer

17.5K 945 4
                                    

Rayzen sedang mengerjakan pekerjaannya ketika tangan Kayla tanpa sengaja menyenggol foto Daverick yang terpajang di rumah singgah mereka, di Andlesia. L'louch co., memang mempunyai cabang di Andlesia juga dan bekerja sama dengan Xav company milik Xavierro Malvares Dimitry

"Tidurlah Kay, sepertinya kamu mulai lelah" ujar Rayzen pelan

"Perasaanku gak enak"

"Cuma perasaanmu..." Rayzen meletakan dokumen di tangannya dan memeluk sang istri dari belakang

"Ayo tidur, kamu sudah lelah Kay"

Kayla menyerah, Rayzen menuntun istrinya ke kamar mereka dan menemani sang istri sampai terlelap. Rayzen memastikan istrinya sudah tertidur nyenyak dan segera beranjak perlahan turun dari ranjang dan keluar dari kamar itu

"Ada kabar?" Tanya Rayzen pada anak buahnya

"Tidak boss"

Rayzen mengangguk. Dia kembali ke ruang kerjanya, merapikan pecahan kaca dari bingkai foto anaknya

"Boss! Celaka!"

Rayzen menatap anak buahnya

"Markas kita diserang! Kabar terakhir dari salah satu anak buah kita, mereka menghajar tuan muda dan anak dari Tuan Xavierro!"

Mata crimson Rayzen menggelap. Dia menarik jasnya dan segera beranjak dari ruangan itu

"Siapkan helicopter!"

"Baik boss!"

"Hubungi yang lain! Suruh mereka menunggu di sekitar markas!"

"Baik boss!"

Rayzen meremat tangannya geram. Dia memakai sarung tangan kulit miliknya dan menaiki helicopter pribadinya. Sebuah panggilan masuk dari Xavierro

"Kau sudah dengar kabar?" Tanya Xavierro tenang

"Hn. Ada putramu disana"

"Dan mereka memukulinya"

"Aku tiba sepuluh menit lagi!"

"Aku tunggu di sekitar markas mu!"

.....

Kini Rayzen dan Ares memantapkan informasi tentang putra mereka di dalam sana. Ares memasukan peluru ke pistolnya. Balto, Allen, dan Zack serta beberapa bodyguard dari Xav Mannor sudah siap begitu pula anak buah Rayzen

"Go!" Perintah dari Rayzen sudah turun. Anak buah Rayzen melemparkan bom asap ke dalam Villa

Sementara di gudang dalam Villa. Rio menatap Daverick yang semakin memucat. Wajah Daverick penuh dengan darah dan luka. Sesekali Daverick terbatuk, Daverick masih menekan luka di perutnya. Rio mendekat ke arah Daverick dan membuka kemeja seragamnya menyisahkan kaos hitam miliknya. Rio mengangkat tangan Daverick dan menggantikan tangan itu dengan gumpalan kemeja miliknya

"Thanks!" Ujar Daverick lemah

Ya, dibandingkan dengan Dario, luka di perut Daverick lebih mengeluarkan banyak darah. Belum lagi luka sabetan pisau di pinggangnya dan juga luka di pahanya. Bahkan badan Daverick saja sudah mulai mendingin sekarang

"Sial!" Bentak Dario entah pada siapa

"Dokter lo itu udah kayak bangke! Gak bangun-bangun dari tadi!"

"Mungkin mereka kasih dia obat tidur"

Dario tak tega melihat sahabatnya mulai melemah. Daverick yang dia kenal sebagai sahabatnya tidak pernah lemah seperti ini

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang