Hurt(JeaLe)

9.3K 480 5
                                    

Selepas kepergian Erika, Jeanna dan ketiga temannya menjalani kehidupan mereka seperti semula. Elethea mulai terang-terangan mensupport Nathan, Gabriella masih sama seperti dulu, sering memarahi Aaron jika Aaron mulai malas belajar

Ujian tinggal beberapa hari lagi. Daverick masih saja sama, terbaring di rumah sakit tanpa membuka mata sedikit pun. Dario mulai serius dengan pelajaran di sekolah. Ren mati-matian meminta izin dari Dario untuk mendekati Kellyn. Dario memberika izin dengan syarat jika Ren mempermainkan Kellyn makan Dario sendiri yang akan menghajar Ren

Dario tahu Kellyn orang yang cukup cuek dengan keadaan sekitarnya. Jadi, sepertinya Ren akan butuh usaha ekstra untuk mendapatkan Kellyn. Jeanna masih sama seperti dulu. Menyukai Lean dalam diam. Tapi nyatanya saat ini Jeanna harus menelan pil pahit dari cinta dalam diamnya. Lean memiliki seorang kekasih

"Hhh... Keduluan gue" gumam Jeanna

Jeanna diam saja melihat kedua pasang kekasih itu mengombar kemesraan. Tak jarang mereka duduk semeja dengan Jeanna dan gang mereka

"Coba lihat. Mereka romantis banget dah. Nyaingin Rika sama Luce" ujar Ren

Gabriella, Kellyn dan Elethea tahu saat ini Jeanna tengah menahan sakit di hatinya. Mereka bertiga mencairkan suasana dan mengalihkan perhatian Jeanna

"Kak Jean, ajarin Kellyn sains dong susah banget deh... Kellyn gak ngerti"

Jeanna mengangguk dan mengajak Kellyn ke perpus. Tentu saja anggota The Queens yang lain ikut.

"Yang sabar ya Jeanna. Kita yakin akan ada yang lebih baik buat lo" ujar Gabriella dan diangguki oleh Kellyn dan Elethea

Jeanna tersenyum kecil

"Kalau kak Dave gak lagi koma, dia pasti sudah babak belur dihajar oleh kak Dave" ujar Jeanna

Kellyn, Elethea dan Gabriella hanya bisa tertawa mendengar candaan teman mereka. Jeanna cukup tahu ketiga sahabatnya mengkhawatirkan dirinya. Tapi untuk Jeanna, sudah cukup dia membuat ketiga temannya cemas. Setelah ini Jeanna akan mencoba melupakan seorang Varlean dari ingatan dan hatinya

"Je..." Panggilan itu membuat Jeanna terdiam

Hanya ada satu orang yang memanggilnya begitu dan orang itu adalah Lean

"Iya kak, ada apa?" Tanya Jeanna

Lean mengernyit heran. Tidak biasanya Jeanna memanggilnya dengan panggilan kakak dan itu agak aneh buat Lean

"Lo sehat?"

"S-sehat kok. Ada apa?"

"Temenin gue ya.."

"Temenin kemana?"

"Ke mall. Gue mau jalan"

Bolehkah Jeanna berharap? Jika boleh, maka Jeanna akan berharap ajakan Lean bukanlah mimpi di siang bolong

"Je?? Hey??" Panggil Lean saat Jeanna tak kunjung menjawab

Tersadar dari lamunannya, Jeanna mengangguk

"Kapan?"

"Nanti pas balik"

"Oh oke"

Jeanna memasukki kelasnya dengan senyum ceria di wajahnya. Bayangan tentang dirinya akan menghabiskan waktu dengan Lean terlintas di otak Jeanna. Dia semakin tidak sabar menunggu bell pulang

"Jadi lo mau kemana?" Tanya Jeanna saat dirinya dan Lean sudah sampai di mall megah milik keluarga Victor

"Emm... Kita jalan aja" ajak Lean

Jeanna mengangguk, mereka mengitari mall itu. Sesekali Lean terhenti di toko pakaian dan memilih jaket untuknya

"Keren gak?" Tanya Lean

"Keren sih, tapi yang ini lebih keren" ujar Jeanna sambil memberikan sebuah jaket pada Lean

Lean mengangguk dan langsung mengambil jaket itu. Mereka kembali berkeliling

"Va?" Tanya Jeanna heran

Mereka terhenti di sebuah toko perhiasan. Lean menghentikan langkahnya disana. Tiba-tiba saja Lean menarik Jeanna ke dalam toko itu

"Je, coba lo lihat yang lo suka yang mana?"

Jeanna memilih sejenak

"Yang itu Va. Itu simpel tapi bagus" tunjuk Jeanna pada sebuah kalung

Lean mengangguk

"Sir, tolong yang ini"

"Bungkus atau jangan tuan?"

"Bungkus saja"

Mendengar permintaan Lean, Jeanna mengernyit heran. Kenapa harus dibungkus? Bukankah kalung itu untuknya?

"Ini tuan" sang pemilik toko menyerahkan paper bag berisi kalung itu pada Lean

"Mau kemana lagi?" Tanya Lean

"Entah. Gue juga bingung. Mending balik aja kali ya?"

"Oh, oke kalau gitu"

Lean berjalan bersisian dengan Jeanna menuju ke lobi. Karena mobil Lean diparkir secara Vallet tadi. Jeanna melihat Lean memainkan ponselnya dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya

"Halo, sayang... Nanti aku ke rumah kamu ya. Ada hadiah yang mau aku kasih ke kamu"

Ucapan Lean menghancurkan semua bayangan indah di otak Jeanna. Seketika itu juga Jeanna tersadar

'Oh iya, dia sudah punya pacar. Kenapa gue bodoh banget sih?' Pikir Jeanna

Jeanna mengarahkan pandangannya ke atas dan juga ke arah lain demi mencegah airmatanya turun

"Va, sorry gue lupa masih ada janji. Gue pulang duluan ya" ujar Jeanna saat Lean menyudahi panggilannya dengan sang kekasih

"Gue anter aja Je"

"Gak usah. Makasih. Bye"

Jeanna segera berlari menjauh. Tangannya menghapus airmatanya yang berhasil lolos dan mengalir di pipinya

"Taksi!" Panggil Jeanna

"Kemana non?"

Jeanna memberitahu sebuah nama pada supir taksi dan taksi itu melaju menjauhi mall

'Sakit Va... Tega banget sih lo'

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang