Slight Fever

10K 564 1
                                    

Note:
Sorry kakak2, teman2 yg chapter The Truth Revealed itu salah publish.... Anggap aja bocoran buat beberapa chapter lagi y...
Gantinya saya publish yg ini
Selamat membaca...

Daverick tersenyum licik saat anak-anak Tameolith mulai maju menyerang mereka. Daverick sudah terbiasa dengan perkelahian seperti ini, tentu saja dia dengan mudah mengalahkan mereka. Jangankan mengalahkan, jika Daverick mau dia bisa saja melenyapkan seluruh anggota Tameolith sampai ke ketuanya

"Masih mau maju?" Tanya Daverick santai

Sementara lawan bicara mereka sudah bergeletakan di aspal dengan darah disana-sini akibat pukulan dari The Kings. Senjata yang dibawa oleh Tameolith justru menjadi senjata bagi The Kings untuk menghajar mereka

"Jangan belagu makanya! Belagu bener sih lo semua!!!" Ujar Ren merendahkan

Daverick melihat ketua Tameolith berusaha berdiri, hal itu justru membuatnya menggelengkan kepala sambil terkekeh geli. Dario hendak menghajar kembali ketua Tameolith, kalau saja Daverick tidak memegang bahunya

"Biar aja. Mereka gak bisa ngelawan lagi" ujar Daverick

"Guys..." Panggil Daverick membuat keempat temannya menoleh

"Balik" ujar Daverick dan keempat temannya langsung berbalik berjalan menuju ke dalam gerbang sekolah

"Dan lo!!!" Ujar Daverick sambil menunjuk ketua Tameolith

"Jangan pernah nginjakin kaki lo disini lagi! Kalo lo injakin kaki lo disini, saat itu juga gue habisin lo!" Ujar Daverick sebelum dia berjalan memasuki sekolahnya

"Roan..." Panggil Daverick

"Ya tuan muda"

"Bersihkan..."

"Baik tuan muda"

Daverick berjalan melewati ayahnya yang kini sedang menatapnya dengan wajah datar sang ayah. Daverick memilih diam dan menuju ke kelasnya. Daverick mengambil tasnya dan segera kembali ke bawah

"Mau kemana kamu?" Tanya Rayzen

"Pulang"

"Yakin bisa nyetir pulang?"

"Bisa"

Daverick segera melangkahkan kakinya menuju ke parkiran. Dia menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah. Mata Daverick sudah sangat berat dan sulit untuk terbuka, berkali-kali ia menguap dan memejamkan matanya sebelum dia sadar dirinya masih di dalam mobil

Srrrrrttt!

Ckiiittt!

Daverick menahan napasnya. Hampir saja dirinya menabrak mobil yang berlawanan arah jika dia tidak menginjak pedal rem dan membanting stir ke kiri dengan cepat. Daverick memijat pangkal hidungnya pelan. Kepalanya menjadi sangat berat dan juga sedikit pening

Tok!tok!tok!

Daverick menoleh dan sudah mendapati Nao sudah berdiri di samping mobilnya. Daverick membuka kaca mobilnya

"Apa?" Tanyanya singkat

"Tuan meminta anda pindah ke mobil tuan. Biar mobil tuan muda saya yang bawa" ujar Nao

Daverick menghela napas. Dia membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya. Baru juga berjalan beberapa langkah, badan Daverick sudah memilih give up dan nyaris saja mencium aspal jika Nao tidak menangkapnya. Nao membopong Daverick ke mobil tuannya

"Kenapa dia?" Tanya Rayzen saat Daverick di dudukan di sebelahnya oleh Nao

"Sepertinya badan tuan muda sudah menyerah..." Jawab Nao singkat sebelum menutup pintu mobil tuannya

Rayzen menatap Daverick sekilas dan menggelengkan kepalanya. Dia memegang kening sang anak dan mendapati suhu yang cukup hangat disana

"Hhh..." Rayzen menghela napas sebelum melepaskan jasnya dan menjadikan jas itu sebagai selimut anaknya

Tak sampai lima menit Daverick tertidur dia membuka matanya dan segera merogoh saku celananya. Rayzen menaikan sebelah alisnya karena bingung dengan tingkah anaknya yang tiba-tiba saja terbangun dengan wajah setengah panik

"Queen?" Ujar Daverick saat panggilannya terjawab

"Kamu sudah sampai di rumah?"

"Dengan siapa?"

"Oh... Ya sudah kalau begitu. Hn. Titip salam untuk Rio. See you"

Rayzen tersenyum tipis melihat tingkah anaknya. Saat dia menoleh kembali Daverick sudah memejamkan matanya. Rayzen kembali berkutat dengan pekerjaan di laptopnya sampai dia merasakan bahunya menjadi berat. Daverick tertidur dan kepalanya terjatuh di pundak sang ayah

"Don't call Jammy! It's just a slight fever Dad" gumam Daverick sebelum dirinya benar-benar pulas

Dan lagi Rayzen hanya menggelengkan kepalanya

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang