To Safe Him

14.6K 734 1
                                    

Daverick mematut kembali dirinya di cermin. Dia menarik laci mejanya dan mengambil sebuah jam tangan. Salah satu hadiah dari ayahnya yang belum ia kembalikan. Jam tangan dengan lapis emas putih juga ber-batu berlian di dalamnya

"Hhh..." Daverick mengembuskan napasnya

"Baiklah. Berangkat sekarang atau tidak sama sekali" ujar Daverick singkat pada dirinya sendiri

Daverick mengambil ponselnya, menghubungi Dario sebentar

"Lo lagi dimana?" Tanya Daverick

"Di hotel Grand Fillsco! Pesta besar keluarga lo!"

"Oh..."

Daverick menutup telfonnya. Dia sudah yakin dimana ayahnya dan dimana orang itu akan membunuh ayahnya. Daverick mengambil kunci motornya dan memakai helmnya

"Boss mau pergi?" Tanya manajer cafe itu

"Iya Joe"

"Hati-hati Boss"

"Hn..."

Daverick menatap Joe dan memanggilnya

"Ada apa boss?"

"Gue titip cafe ke lo. Jagain dengan bener"

"Boss kenapa?"

"Gak apa"

Daverick menutup kaca helmnya dan berangkat ke hotel yang disebutkan oleh Dario. Tak butuh waktu lama, Daverick sudah sampai disana. Daverick menyamar menjadi pelayan disana. Dia melihat satu per satu pegawai dan menemukan target incarannya

Dia melihat botol Wine khusus untuk ayahnya dicampurkan dengan racun itu. Baru saja Daverick ingin menghancurkan botol itu tangan seseorang sudah menariknya

"Untuk apa Tuan disini?"

"Lepas Roan!"

Ya. Roan menarik tangan kiri Daverick membuat Daverick kehilangan kesempatan

"Maaf anda tidak boleh masuk tuan"

"Lepas Roan!"

"Saya tidak bisa tuan"

"Roan! Lepas! Ini lebih penting dari apapun!"

"Maaf tuan"

"For the God sake Roan! I'm serious!"

"Tuan anda harus pergi"

"Roan jika kau tidak melepaskan aku ayahku akan mati sialan!!!"

"Apa?"

Roan tertegun, pegangannya mengendur. Daverick menyentakan tangan Roan dan berlari mendobrak pintu besar dari salah satu bagian pintu ballroom hotel itu. Dan lagi sebuah tangan menahannya, bahkan bukan satu orang melainkan empat orang. Keempat temannya

"Lo gak bisa kesana Luce" ujar Nathan

"Apa lagi sekarang?! Lepasin gue!"

"Maaf Luce lo gak bisa kesana!" Ujar Ren

Daverick memberontak, matanya menatap pria yang sudah berdiri di samping ayahnya dan memberikan botol wine itu pada ayahnya. Ritual khusus dalam keluarga Ardlan, meminum Wine langsung dari botolnya

"Shit!!! Lepasin gue bangke!"

"Gak bisa Luce! Uncle melarang lo masuk" ujar Lean

"Yo! Gue harus masuk!"

"..." Dario bungkam

"Anjing lo semua! Lepasin gue!!"

Mereka berempat kekeuh menahan Daverick

"Rio lo bangsat! Bokap gue bakal mati kalo lo gak lepasin gue anjing!!!" Amukan Daverick membuat keempat pemuda itu tersentak

Mereka langsung melepaskan Daverick yang matanya sudah merah. Daverick langsung berlari dengan cepat, meski di hadang oleh anak buah ayahnya Daverick menghindari semua itu

'Please jangan diminum!' Batin Daverick

"Minum... Minum..." Seru semua tamu

Tepat sebelum Rayzen meminum wine itu, suara anak buahnya membuatnya terhenti. Rayzen menatap ke arah pintu. Melihat Daverick yang berdiri disana

"Dave" ujar Kayla

"Seret dia keluar!!" Perintah mutlak Rayzen

Anak buah Rayzen berusaha menggeret Daverick

"Mom! Jangan biarin Dad minum itu!" Teriak Daverick membuat Kayla bingung

"Mom please! Jangan izinin Dad!!"

Daverick ditarik paksa oleh anak buah ayahnya. Sekuat tenaga ia melawan anak buah ayahnya

"Mom! Di minuman itu-"

Bughh

"Uhuk.."

Pukulan anak buah ayahnya mengenai ulu hatinya

"Racun" ujar Dave tanpa suara pada ibunya

Daverick kembali melawan Anak buah ayahnya. Rayzen sendiri memilih tidak peduli dan akan meminum wine di tangannya

"Rayzen..." Ujar Kayla

"Jangan membelanya!"

"Dengarkan saja dulu apa maunya" ujar Kayla lagi

Daverick berhasil membuat semua anak buah ayahnya tersungkur di tanah. Dia melangkah mendekati orang tuanya

"Percaya atau tidak, jangan minum itu!"

"Kenapa aku harus percaya pada bocah tengik seperti kau?" Sinis Rayzen

"Setidaknya aku tidak membohongi seseorang selama belasan tahun" gumamnya

Rayzen mendengus kesal

"Perlukah aku membuktikannya?" Tantang Daverick

"Membuktikan? Bukti apa yang kau punya bocah tengik?"

Daverick mendekat "tidak ada"

Daverick memeluk Kayla "maafkan kebodohan Dave kemarin dan hal bodoh yang akan Dave lakukan hari ini mom. Dave sayang mom dan dad, sungguh" bisiknya dan melepaskan Kayla

"Tidak ada?" Rayzen mendengus

"Bicara panjang lebar tanpa bukti..." Sindir Rayzen

"Aku memang tidak punya bukti kuat..."

Daverick mendekati ayahnya, matanya menatap ayahnya dengan tatapan agak miris dan sendu

"Tapi..." Daverick mengambil botol di tangan Ayahnya dan menenggak isi botol itu dengan sangat cepat

"Jika kau tidak percaya ya sudah. Aku kembali saja" ujarnya setelah menandaskan tiga per empat isi botol tersebut

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang