Little Secret About Him

15.1K 823 12
                                    

Dokter yang menangani Daverick keluar. Jammy. Anak buah Rayzen, dialah yang menangani Daverick. Rayzen berdiri

"Bagaimana?"

Jammy menggeleng lemah

"Kemungkinannya tipis, hanya setebal benang. Jika dia langsung dibawa mungkin hasilnya akan beda. Belum lagi racun itu sangat mematikan. Jujur saja sesendok racun itu bisa membunuh seseorang dalam waktu semenit, rumah sakit ini pernah menangani kasus itu, dan pangeran kecil? Beliau meminum banyak sekali racun itu. Kami sudah menguras semua isi perutnya dan mengeluarkan racun di darahnya dengan mencuci darahnya. Tetap saja kemungkinan pangeran kecil akan kembali sangat tipis. Maaf boss" ujar Jammy

"Kayla!" Pekik Kanaya

Rayzen, Ares, Roan dan Jammy menengok ke sumber suara dan mendapati Kanaya terduduk di lantai sambil menahan Kayla yang sudah pingsan. Dario, Nathan, Ren, dan Lean menatap kosong ke arah ruangan Daverick. Dario hanya bersandar pada tembok rumah sakit untuk menopang badannya. Nathan melakukan hal yang sama, Lean masih bisa membantu Kanaya menahan Kayla meski Kayla tetap jatuh merosot ke lantai setidakny Kayla tidak terjatuh dengan keras. Ren? Dia paling terpukul, saudara sepupunya yang selalu main bersamanya. Ren bahkan menganggap Daverick seperti adik kandungnya. Ren sudah merosot ke tanah dengan mata berkaca-kaca

Rayzen menghampiri istrinya dan menggendong sang istri. Jammy langsung menunjukan jalan ke ruang rawat VVIP bagi Kayla. Ares membantu istrinya berdiri dan menepuk pelan bahu putranya. Ares tahu putranya menahan air matanya saat ini

"Apa itu benar?" Tanya Dario pada ayahnya

Ares diam

"Dad! Beritahu apa itu benar? Dokter itu salah kan?"

Ares tetap diam

"Dad!"

"Alex... Sudah nak..." Ujar Kanaya

Kanaya memeluk putranya yang lebih tinggi darinya itu. Dia memenangkan putranya. Roan sibuk menenangkan Ren yang sudah menangis tak karuan, Lean dan Nathan memilih duduk di kursi dan menundukan kepala mereka

Tak lama Rayzen kembali. Dia melihat keempat sahabat putranya dalam kondisi yang bisa dibilang cukup untuk menghilangkan pamor mereka sebagai badboy. Dalam hati Rayzen bersyukur putranya memiliki sahabat yang benar-benar setia

"Bagaimana Kayla?" Tanya Kanaya

"Syok dan stress, dia sedang istirahat"

Rayzen duduk di salah satu kursi yang masih kosong

"Daverick itu kejam seperti Lucifer. Karna itu kami memanggilnya Luce, nama kecil Lucifer" Dario membuka suara

"Tapi, dia tidak pernah mengizinkan kami melukai gadis. Meski gadis-gadis itu suka bertingkah anarkis" Nathan menyambungkan ucapan Dario dengan senyum kecil di bibirnya

"Bahkan dia sendiri pernah tercakar oleh siswi-siswi itu" ujar Lean

Keempat sahabat itu terkekeh kecil mengingat kejadian itu

"Untung saat itu dia tercakar di lengannya bukan di wajahnya. Meski begitu dia tidak pernah membalas atau memaki gadis-gadis. Luce bilang, ibunya mengajarkan dia untuk menghargai perempuan, dan ayahnya mencontohkannya untuk memperlakukan wanita dengan lembut" ujar Ren

"Kami sampai ragu, apa julukan Lucifer cocok untuknya?" Ujar Nathan lagi

"Luce pernah membungkuk satu kali di depan umum hanya karna tanpa sangaja membuat ma'am Rinka marah sampai menangis" ujar Lean

"Ah kejadian itu! Bahkan kalau tidak salah Luce tahu kalau ma'am Rinka hanya pura-pura menangis tapi, dia tetap melakukan hal semacam itu" Dario melanjutkan

Cerita tentang Daverick yang berbeda dengan bayangan penghuni mansion Ardlan, membuat mereka terhenyak. Bahkan Kayla yang sudah sadar kini membekap mulutnya menahan tangisannya. Dario yang sejak tadi berdiri menatap ke arah Kayla yang baru saja kembali setelah tadi di bawa ke ruang rawat oleh Rayzen

Dario berjalan mendekati Kayla. Membantu Kayla berjalan

"Tante beruntung memiliki putra seperti Luce, itu pendapat kami" ujar Dario saat membantu Kayla duduk di sebelah Rayzen

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang