I Miss You 2

10.2K 490 5
                                    

"The Dountclass family"

Daverick terkejut dengan ucapan Ervan

"Apa? Nggak usah natap gue kayak gitu!!!" Gerutu Ervan

"Bukan cuma bokap, tapi seluruh keluarga Dountclass" lanjut Ervan

Sekejap setelah mengucapkan itu sebuah peluru dengan tanpa diduga melesat dan mengenai Ervan juga Zaldy, lantaran Zaldy berniat melindungi Ervan. Daverick langsung mengheadshot pelaku penembakan meski dengan jarak cukup jauh dia berhasil melakukannya dan itu menggunakan tangan kanannya. Sebuah kemampuan baru milik Daverick

Daverick mendekat ke arah Ervan dan Zaldy. Yang satu luka di perut yang satu luka di dada kanan. Daverick menggeram kesal

"Roan!!!"

"Ya tuan muda"

"Ambulance. Pastikan Jammy menangani mereka!"

Daverick mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang setelah Roan mengucapkan iya. Daverick menghampiri Jeanna

"Sorry Jean. Gue janji bakal membuat resepsi ulang pernikahan lo setelah ini. Dimana pun yang lo mau" Jeanna mengangguk

"Janji lo ya?"

"Hn"

"Bahkan kalau gue minta tiga hari tiga malam"

"Anything you want Jean"

"Oke kalau gitu"

Tak lama seseorang datang di belakang Daverick. Daverick menoleh dan pria itu memberikan sebuah koper dan sebuah pistol baru untuk Daverick

"Uncle" Daverick menyerahkan koper itu pada Ares dan jelas saja Ares mengernyit heran

"Dokumen Xav company dan juga Dokumen penting milik sir Samuel"

"Bagaimana kamu mendapatkannya?"

"Aku hanya butuh keberuntungan untuk mendapatkan itu"

Daverick tersenyum miring sebelum dia pergi menjauh Dari Ares

"Queen... Berjanjilah kamu akan tetap berada di dekat ayahmu dan juga ayahku. Aku janji akan kembali kali ini"

Erika mengangguk pasrah "berjanjilah kembali dengan utuh"

Daverick tersenyum dia mengecup kening Erika cukup lama sebelum melepaskannya dan tersenyum pada Erika

"I promise. Dan saat aku kembali, aku akan melamarmu dengan cara yang benar"

Daverick berjalan keluar diikuti oleh anak buahnya

"Rendy!" Daverick setengah berteriak

Daverick tahu ada yang memberatkan Rendy untuk pergi

"Ya tuan"

"Berikan semua senjatamu"

Rendy menurut, dia mengeluarkan dan memberikan semua pistol dan pisau yang dia simpan. Daverick mengambil sebuah pistol dan melepaskan pengamannya. Rendy tersentak, dia kaget dan menahan napasnya

"Tinggallah disini. Aku berikan izin kau berhenti sekarang" Daverick menyerahkan pistol itu pada Rendy

"Tuan..." Rendy menghela napas lega

"Apa? Kau mau aku bunuh? Kau mau istrimu menjadi janda dan anakmu menjadi yatim sejak dalam kandungan ibunya?" Rendy menggeleng tipis sebagai jawaban. Daverick mendengus pelan

"Ambil ini dan tinggallah disini, jaga mereka. Satu senjata saja cukupkan buatmu?" Rendy mengangguk dan mengambil pistol di tangan Daverick yang memang terulur padanya

Rayzen tersenyum tipis. Ares menggelengkan kepala melihat tingkah dan sifat Daverick sama persis dengan Rayzen

"Benar-benar duplikatmu" bisik Ares dan Rayzen hanya diam

Daverick berbalik dan pergi memasuki mobilnya. Kali ini dia akan menghabisi orang-orang itu. Tanpa sisa dia akan menghabisi semuanya. Semua orang yang menorehkan luka di keluarganya

"Lihat saja! Aku akan mencabut nyawa kalian!!"

......

"Kapan kamu akan kembali?"

Erika menghela napasnya. Dia menatap laut biru dari jendela besar di kamarnya. Tangannya meraba kalung dari Daverick yang terpasang di lehernya. Erika menutup matanya sejenak. Sudah beberapa minggu sejak Daverick pamit pada saat pernikahan Jeanna. Dan sejak saat itu Erika berdiam di rumahnya tanpa keluar sama sekali

Bukannya Erika takut, tapi, seluruh keluarganya memasang status waspada seperti yang disarankan oleh Daverick. Mereka semua menunggu kabar dari pemuda itu yang justru sampai saat ini belum terlihat. Erika berjalan keluar dari kamarnya dan turun ke bawah

"Mom, dad?" Erika menatap kedua orang tuanya yang sudah siap dengan koper di dekat mereka

"Kalian mau pergi?"

Tak ada jawaban. Hanya anggukan kaku dari sang ayah. Erika langsung berlari dan memeluk ayahnya dengan erat. Tangannya terselip di balik jas milik sang ayah

"Maaf princess, dad terpaksa pergi. Urusannya tidak bisa ditunda"

Erika menggeleng pelan dalam pelukan sang ayah. Dia menghirup dalam-dalam wangi sang ayah yang memberikan ketenangan padanya

"Princess..."

Erika tidak bersuara. Ares menjadi tidak tega dengan putrinya. Dia mengusap helaian rambut putrinya dengan sangat lembut

"Hanya sebentar. Dad akan segera pulang..."

Kanaya menepuk pelan punggung putrinya

"Kamu nggak sendirian sayang... Ada kak Maya dan yang lain disini"

Ares mengecup puncak kepala putrinya

"Alex akan pulang besok. Dia akan menemani kamu"

Erika masih tetap diam. Ares baru saja ingin membujuk putrinya kembal namun, Erika keburu melepaskan pelukannya dan kembali naik ke kamarnya tanpa mengucapkan apapun

"Mereka meninggalkan aku lagi..." Isak Erika di balik pintu kamarnya. Dia terduduk di balik pintu kamarnya

"I miss you King, kapan kamu kembali?"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang