Lucky Day

13.5K 740 2
                                    

Setelah dirawat di rumahnya sendiri selama beberapa hari, dengan pengecheckan dari Jammy. Kondisi Daverick semakin membaik. Jammy mengatakan kalau racun itu sudah hilang sepenuhnya dari badan Daverick

Daverick memenuhi janjinya. Dia pergi ke makam Joshevan dengan membawa sebuket bunga mawar putih bercampur dengan bunga lavender

"Hai kak. Gue dateng. Gue nepatin janjikan?"

"Seperti janji gue, gue bakal kesini buat gerecokin lo sampe lo sebel dan bosen sama gue"

"Boleh gak sih gue kesel sama daddy dan mommy?"

"Mereka pergi lagi dan ninggalin gue sendiri di rumah"

"Hhh..." Daverick menghela napas

"Gue bosen di rumah sendirian. Andai lo disini"

"Gue balik dulu ya. Jan nakal-nakal lo!"

"Bye"

Daverick pergi. Dia melajukan mobilnya ke arah kafe miliknya. Matanya menangkap keramaian di pinggir jalan, rasa penasaran menghampirinya. Dia memperhatikan apa yang terjadi

"Tolong!" Suara seorang gadis membuat Daverick langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri keramaian itu

Suara lembut yang begitu dikenal oleh Daverick, bahkan sering terngiang di kepalanya. Ya, itu suara malaikatnya

"Woy! Lepasin dia!" Bentak Daverick

"Diam kau bocah tengik!"

"Bocah lo bilang?! Heh kakek rengkot! Gak tau diri banget lo, udah tua juga bukannya ngurusin cucu lo di rumah, lo malah ngegangguin anak orang!"

"Bangke lo!"

Orang yang mengganggu malaikat Daverick, menghampiri Daverick berusaha memukul Daverick. Yang justru malah membuat Daverick bahagia. Sudah lama dia tidak menghajar orang, tentu saja ini dijadikan ajang pelampiasan selama berminggu-minggu berdiam di rumah

Bughhh

Jduaghh

Bughh

Daverick menggandeng tangan malaikatnya tanpa sadar. Dia membawa sang malaikat menjauh dari sisa-sisa kekejamannya

"Are you okey?" Tanya Daverick singkat

"Thanks, I'm fine. Aku gak tahu gimana nasib aku kalau kamu gak datang"

"Well, kayaknya kamu masih kaget. Gimana kalau kita beli teh atau kopi dulu?"

"Hmm... Boleh"

Daverick berjalan bersama malaikatnya menuju ke kafe milik Daverick

"Emm.. Sorry, but, could you let my hand go?" Ujar sang malaikat pelan, saat mereka sudah masuk ke dalam kafe

Daverick langsung melihat ke arah tangannya dan melepaskan tangan malaikatnya yang dari tadi dia gandeng

'Pantesan blushing dia' batin Daverick

"Sorry, gue lupa"

"It's okey"

Daverick menduduki salah satu meja dan memanggil pelayan. Dia membiarkan malaikatnya memilih apapun yang diinginkan oleh gadis itu. Pelayan segera mencatat makanan yang dipesan lalu segera pergi dari sana

"Ehem..." Daverick berdehem

"Gue Daverick lo bisa panggil gue Dave" Daverick mengulurkan tangannya

"Erika, emm.. Rika aja panggilnya" Erik Sky a membalas uluran tangan itu

"Lo sekolah di Sky?"

"Tadinya nggak, tapi gue bakal pindah awal kelas tiga nanti"

"Oh... Semoga lo betah di Sky"

"Hn.." Erika berdehem pelan

"Lo anak Sky?" Tanya Erika

"Yups.. Gue anak sekolah itu. Kenapa?"

"Gak cuma mau tanya aja, gimana lingkungan disana?"

"Biasa aja. Oh kalau di kalangan cewek-cewek sih biasanya mereka saling "sikut" dengan cantik"

"O...key..." Jawab Erika ragu

Erika berbincang santai dengan Daverick. Sesekali mereka tertawa

"Boleh minta nomor ponsel?" Tanya Daverick

"Kalau kita bertemu lagi setelah ini lebih dari tiga kali. Gue kasih nomor ponsel gue ke lo di pertemuan ke empat"

Daverick mengangguk. Erika melirik jam tangannya

"Gue harus balik. Bye" Erika berjalan menjauh

"Bukan bye, tapi see you..." Gumam Daverick pelan

Daverick memberikan uang tips pada pelayannya dan berjalan keluar dari kafe miliknya sendiri

"What a lucky day..." Gumam Daverick kecil

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang