Ekstra Part - The Twins

11.9K 463 4
                                    

Note:
Mulmednya Rey itu

......

"Kak..." Panggil Rey pada Vannya

"Hm?"

"Rex mana?"

Vannya langsung meletakan tablet-nya dan menatap Rey

"Kenapa nyariin Rex? Tumben amat"

Rey hanya menggeleng. Vannya tahu kalau Rey sudah terlihat murung dan uring-uringan berarti terjadi sesuatu pada Rex

"Sakit?" Tanya Vannya saat Rey menyandarkan kepala di bahunya

Rey menggeleng. Dia memejamkan matanya, menikmati belaian tangan kakak tertuanya yang cukup menenangkan

"Dad belum balik?"

"Belum. Sepertinya nanti siang baru kembali"

"Oh..."

Beberapa menit lewat dan Rex belum juga menampakan batang hidungnya. Rey semakin gusar. Dia bangkit dari kursi dan berjalan keluar dari ruang keluarga. Dia berjalan ke dapur dan menenggak air dingin, guna menenangkan diri. Namun, hasilnya nihil, Rey tetap gelisah. Terkadang Rey merasa sesuatu menghimpitnya membuat dia sulit bernapas. Rey memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam

"Uncle Javran"

Javran yang sedang berdiskusi dengan Joe dan Henry pun langsung menghampiri Rey yang kini berdiri di dekat pintu garasi

"Ada apa tuan muda?"

"Cari Rex. Dia belum balik sampai sekarang. Uncle tolong bawa orang dan cari Rex"

"Baik tuan muda"

Dengan segera Javran mengumpulkan anak buahnya dan langsung bergegas meninggalkan rumah besar itu untuk mencari Rex. Javran, Zaldy, Joe dan Henry mengerti dengan benar bagaimana tingkah putra kembar tuannya itu. Malah bisa dibilang mereka berempat seperti menjaga lima orang dalam satu badan Rey sendiri

Rey, entah kenapa memiliki insting yang sangat tajam. Baik itu menyangkut Zevannya, Ayahnya atau ibunya. Tapi, dari semua itu insting paling kuat adalah insting yang mengikat antara Rey dan Rex. Jika Rex dalam masalah, Rey akan tahu itu dengan cepat, begitu pula sebaliknya. Dan hal itu diperparah dengan keadaan yang sering kali membuat mereka heran sendiri. Seperti misalnya kejadian beberapa tahun lalu, ketika Rex dan Rey masih berumur enam tahun. Saat itu Rex menghilang dan Rey yang ada di rumah tiba-tiba saja menjerit histeris sambil mengatakan 'sakit' dan pada saat Rex ditemukan, semua orang baru menyadari jika bagian badan yang Rey sebutkan 'sakit' adalah bagian yang sama dengan dimana Rex terluka

Rey berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya di lantai dua. Tanggannya mengusap dadanya pelan dan sedikit meringis. Suara pintu terbuka membuat Rey mengurungkan niatnya ke kamar dan kembali menuruni tangga

"Rey?"

Rey hanya bisa menghela napas kecewa. Dia melihat Daverick baru saja masuk dengan koper di tangannya. Daverick sendiri langsung berjalan dengan langkah besar dan cepat ke tempat Rey berdiri

"Kamu sakit?" Tanya Daverick. Tangan Daverick menangkup pipi putranya yang sedikit memucat dengan bulir keringat yang sudah membasahi wajahnya

Rey menggeleng. Dia menyandarkan kepalanya di dada sang ayah. Tinggi badan Rey dan Rex memang baru sebatas dada Daverick. Rey memejamkan matanya sekilas

"Rex" gumamnya

"Rex?" Daverick mengulang dengan heran

"Astaga! Rey!" Daverick menahan badan Rey yang tiba-tiba saja merosot

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang