Out of Character part 2

11.3K 609 8
                                    

Note:

Masih sama ya guys. Ini part revisian dari yg sebelumnya inggris jadi 90% indonesia ya....

Mohon maaf atas ketidaknyamanan sebelumnya dan selamat membaca.

.........

"Tidak bisa menjawab, hm? Sepertinya kau sudah tahu kalau kau salah. Jadi, kita akhiri disini. Selamat siang, kak.."

Baru saja Erika hendak beranjak, Airin menarik kerah baju Erika dan mencengkramnya erat

"Kau benar-benar jalang!" Desis Airin kesal

Erika justru memberikan senyum mengejek yang lebih seperti seringaian pada Airin

"Ingat posisimu! Atau perlu aku beritahu mereka apa yang kau lakukan?!" Ujar Erika sangat pelan dengan nada mengancam

Airin tampak bingung dengan maksud dari ucapan Erika dan saat itu juga Erika menghempaskan tangan Airin dari bajunya, sebelum akhirnya dia berjalan menjauhi ketua The Princesses

"Berhenti kau anak jalang!!!" Jerit Airin kesal

Tangan Erika terkepal saat mendengar ucapan Airin. Erika berhenti dan membanting sebuah kursi di sebelahnya dengan kencang hingga menimbulkan kebisingan yang luar biasa di kantin itu

"Anak jalang?" Ujar Erika dengan nada sangat dingin

Dario dan Aaron hanya tersenyum kecil. Kellyn dan Elethea bergidik ngeri sebelum mereka terkikik menahan tawa

"Tamatlah kau, Airin" gumam Dario dengan pelan tapi menggunakan nada yang menandakan kesenangannya

"Untuk ukuran orang sepertimu berani menghardikku anak jalang, yang artinya kau menghardik ibuku seorang jalang. Kau cukup berani, Airin" ujar Erika saat dia berbalik

"Tapi, seperti yang tadi sudah aku bilang. Bagian mana dariku yang membuatmu mengatakan aku jalang? Mungkin kamu bisa memberitahuku."

Airin diam karna terkejut dengan kemarahan Erika yang membanting kursi

"Kau benar-benar membuatku kesal Airin. Mungkin otak kecilmu itu tidak mengerti penjelasan tentang jalang yang tadi aku ucapkan. Tenang saja, aku akan menjelaskannya ulang untukmu dengan senang hati"

"Seperti yang aku katakan tadi. Pertama." Erika mengambil langkah pertama mendekati Airin

"Seorang jalang menunjuk kepada seseorang yang selalu menggoda lelaki. Tapi, seperti yang kalian bisa lihat, aku tidak pernah menggoda pria manapun di sekolah ini. Tentu saja menggoda tunanganku sendiri tidak dapat dikatagorikan sebagai jalang."

"Kedua." Erika kembali melangkah mendekati Airin

"Seorang jalang selalu menggunakan pakaian ketat. Aku selalu memakai seragam sesuai standar sekolah, rok yang tidak terlalu pendek dan kemeja yang sesuai dengan ukurannya. Tidak memperlihatkan lekuk badanku."

"Ketiga." Erika kembali mengambil langkah

"Jalang selalu memakai make-up tebal di wajah mereka. Apa kau pernah melihatku menggunakan make-up yang berlebihan di wajahku? Aku rasa jawabannya tidak pernah."

"Keempat." langkah selanjutnya dan semakin dekat dengan Airin

"Seorang jalang tidak memiliki sopan santun dan berbicara kasar. Aku rasa semua orang tahu jika aku memiliki kelakuan yang sopan dan berbicara yang santun, mengingat kakekku adalah seorang kepala daerah kalau kau lupa.."

"Dan terakhir." Erika hanya berjarak dua langkah dari Airin saat ini dan itu membuat keringat dingin mulai turun di kening Airin

"Jalang selalu menempel pada setiap pria. Terutama pria yang bisa dijadikan bank berjalan bagi mereka."

Erika berhenti sejenak, dia memiringkan kepalanya mengambil pose berpikir sebelum akhirnya dia berucap

"Aku pikir kalian pasti tahu keluarga dari pihak ayahku cukup kaya raya, begitu juga ayahku yang memiliki perusahaan dengan banyak cabang sampai beliau jarang bertemu denganku dan kakakku. Keluarga dari pihak ibuku juga sama kayanya. Ayah dari ibuku memiliki hotel yang bercabangdi hampir setengah dunia, paman tertuaku memiliki perusahaannya sendiri, pamanku yang lain membangun hotel dan resort dengan namanya sendiri dan semua itu juga memiliki cabang di hampir seluruh dunia, suami dari bibiku memiliki banyak club malam dis seluruh Kanzpia dan juga di seperempat dunia. Jadi, aku tidak perlu menempeli pria-pria kaya jika aku hanya membutuhkan dia untuk menjadi bank berjalan bagiku, mengingat aku bisa meminta apapun dari ayahku."

Erika tersenyum dan menatap Airin

"Jadi, aku tidak dapat dikatakan sebagai jalang, kan?" Erika maju satu langkah lagi dan kali ini dia benar-benar berdiri di depan Airin

"Bagaimana denganmu kak?" Tanya Erika pada Airin

Airin terdiam dia bahkan tidak bisa memikirkan jawaban untuk membalas Erika

"Aku tahukau lumayan kaya. Tapi, siapa tahu kau... yah... kau tahulah maksudku"

"Ap-apa maksudmu?"

"Apa maksudku?" Erika bertanya balik

Erika mendengus

"Kau benar-benar ingin tahu apa maksduku?"

Airin menatap Erika dengan tatapan menantang. Dan itu dianggap Erika sebagai jawaban iya

"Baiklah. Akanku beritahu apa maksudku. Yang aku maksud adalah, kau tentu tidak lupa dengan kejadian dulu, kan? Kejadian ketika aku masih di kelas sembilan."

Alis Airin berkerut

"Saat itu kau tahu kalau Daverick adalah pacarku. Yang artinya, dia milikku. Dan kau? Kau melompat ke arahnya saat dia hendak menjemputku di kelasku. Melompat ke arah kekasih orang lain dan memeluknya merupakan perbuatan tidak terpuji, kan?"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang