Freaky Night

14.7K 790 2
                                    

Kanaya dan Ares menatap ke arah Dario. Meminta kejelasan

"Tadi Dave sama Alex mau nongkrong di cafenya Dave terus mobil Dave ditabrak dengan sengaja oleh mobil SUV milik mereka. Makanya dahi Dave luka kayak gitu." Dario memberi penjelasan

Kayla menatap putranya dia menyentuh dahi Daverick yang sedikit memar dan tergores, bahkan darahnya saja masih basah meski tidak mengalir

"Sshh..." Ringis Dave kecil saat luka terbuka itu disentuh ibunya

"Bener bukan kamu yang mulai?"

"Bener mom. Selama ini juga bukan Dave yang mulai tapi mereka"

Kayla mengangguk

"Yang..." Panggil Kayla pada Rayzen

"Jangan dimarahi dia!" Ujar Kayla pada Rayzen sambil mengelus rambut putranya yang sedikit lebih tinggi darinya.

"Mom..." Panggil Dario

"Hm?"

"Princess gak ikut?"

"Gak diizinin sama ayahmu"

"Oh. Pantes, dia ngambek"

Ares mendengarkan saja anaknya berbicara dengan istrinya

Daverick dan teman-temannya dibawa oleh ayah mereka masing-masing berkeliling ke seluruh tamu undangan. Diperkenalkan sebagai calon penerus

"Dad" bisik Daverick

Rayzen hanya meliriknya

"Aku kesana sebentar" ujarnya dan Rayzen mengangguk

"Permisi" ujar Daverick pada teman-teman ayahnya

Daverick melangkah ke salah satu meja minuman dan menenggak air putih disana

"Kamu putranya Rayzen?" Tanya seorang pria tua

"Iya"

"Mirip benar dengan ayahmu, sampai warna matanya pun sama"

Daverick hanya tersenyum kecil, terpaksa

"Kamu Joshevan atau Daverick?"

Alis Daverick mengernyit bingung

"Daverick. Daverick Legiand Atradcy Ardlan"

"Oh kamu si bungsu"

Daverick masih terdiam, otaknya memikirkan siapa Joshevan?

"Dimana Josehvan?"

"Pardon?"

"Joshevan. Kakakmu"

Mata Daverick melebar kaget

'Kakak? Sejak kapan gue punya kakak?'

Di tengah kebingungan Daverick, pria tua itu mencoba menancapkan pisaunya di jantung Daverick

"Luce!!!" Pekik Nathan dan Lean bersamaan membuat Daverick tersadar dan refleks menjauhkan badannya dari pria tua itu

Suasana riuh menjadi sepi. Semua mata menatap ke arah Daverick yang kini berdiri beberapa meter di depan pria tua itu

"Sayang sekali, padahal sedikit lagi" ujar pria itu

Daverick masih diam. Rayzen dan Kayla mendekati putra mereka. Roan mengunci pergerakan pria itu

"Kamu tidak apa-apa kan?" Ujar Kayla khawatir

"Gak apa mom. I'm fine" ujar Daverick dengan mata kosong

Rayzen tahu ada yang tidak beres dengan putranya, terlihat dari tatapan kosong Daverick. Rayzen mendekati pria tua itu dan mencengkram kerah baju pria itu

"Mom"

"Iya nak, ada apa?"

"Who's Joshevan?"

Mata Rayzen melebar, cengkramannya mengendur. Roan yang mengunci pergerakan pria itu juga terkejut mendengar pertanyaan Daverick

"Kenapa mom diam? Who's he? Did i have a brother?"

Daverick menatap mereka satu per satu. Tidak ada jawaban, Daverick tahu mereka menyembunyikan sesuatu. Daverick memilih berpura-pura tidak peduli. Matanya melihat pria tua di depannya, menimbang apakah yang diucapkan pria tua ini benar atau tidak

"Mom?" Tanya Daverick lagi

Rayzen menatap Daverick yang kini menatap Kayla. Mereka tidak menyadari kalau pria tua itu sudah merenggang kunciannya. Dengan mudah pria itu menarik tangannya dan menghunuskan pisaunya

Jdagghh

Cliinnkk

"Terserah apa yang lo bilang bener atau gak gue gak peduli. Tapi, kalo lo mau nyuri kesempatan buat menghabisi keluarga Ardlan terutama pemimpin besar mereka, maaf aja gue gak akan biarin itu!" Desis Daverick sinis

Entah sejak kapan Daverick bergerak, yang jelas, Daverick berhasil menarik ayahnya mundur dan menendang tangan pria tua di depannya. Rayzen menatap tangan Daverick yang masih mencengkram lengan jasnya untuk menarik dirinya menjauh. Dari cengkraman itu Daverick merasakan dejavu, dia merasa pernah melakukan hal seperti ini pada ayahnya. Rayzen tersenyum sangat tipis

"Roan! Bawa dia dan lemparkan ke jurang!"

"Baik boss"

Roan menggeret pria tua itu

"Kau tidak bisa hidup dalam kebohongan kedua orang tuamu! Cepat atau lambat kau akan tahu siapa Joshevan!!" Teriak pria tua itu

"Ya..ya bicaralah sesukamu!" Ujar Daverick pelan

Dia melepaskan cengkramannya di jas ayahnya dan mengambil gelas di atas meja, menandaskan isi gelas itu sepenuhnya hingga kosong

"Kamu tak apa nak?" Tanya Kayla

"Harusnya mom tanya dad bukan tanya Dave. Dave sehat mom"

Daverick berjalan menjauhi kedua orang tuanya

"Mau kemana kau?!" Tanya Rayzen

"Cari angin!" Ujar Daverick keras, tangannya menarik sebotol red wine dari atas baki yang dibawa pelayan dan berjalan ke pintu keluar ballroom

....

"Hhh!" Desah Daverick kesal

"Siapa dia? Sejak kapan gue punya kakak?"

"Kalau gue memang punya kemana dia sekarang?"

Daverick menenggak red wine di tangannya. Angin malam yang berhembus menerpa wajah putihnya, Daverick larut dalam pemikirannya sendiri

"Permisi. Boleh saya duduk?"

'Apa lagi sih?' Batin Daverick kesal saat ada seseorang yang mendekatinya

"Apa kau Joshevan?"

Daverick menaikan sebelah alisnya

"Sepertinya bukan. Jadi, kamu Daverick?"

Daverick masih diam

"Maaf nak, mungkin aku terkecoh karna wajah kalian memang amat mirip. Tak mengherankan sejak kalian adalah saudara kembar"

'Hah? Saudara kembar? Sejak kapan? Bukannya gue anak satu-satunya?'

"Kalau begitu saya permisi ingin menemui ayahmu dulu. Permisi"

Daverick menatap punggung orang itu dan kembali menenggak wine di tangannya

"Freaky night"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang