Change

14.2K 753 4
                                    

Sejak malam dimana Daverick mengetahui kenyataan kalau dia bukan anak tunggal. Daverick mulai menjadi anak yang pembangkang. Sering tidak pulang ke rumah. Mulai suka nongkrong di club atau pub. Badboy. Itu julukan Daverick sekarang

"Kemana lo kemaren? Bokap lo nyariin tuh!" Tanya Dario

"Gak kemana-mana"

"Tidur mana lo?"

"Mobil"

"Gila!"

"Bodo"

Daverick berdiri dari kursinya dan mengambil tas ranselnya

"Mau kemana lo?" Tanya Dario

"Cabut!"

Daverick berjalan santai ke arah pintu kelas. Dia melewati guru yang sedang mengajar dengan santai. Guru yang mengajar hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Daverick.

"Dimana dia?" Ujar Daverick singkat

Matanya mencari di setiap anak yang lewat di depannya. Gotcha! Daverick mendapatkan apa yang dia cari. Sesosok perempuan cantik dengan rambut blonde panjang terkuncir ekor kuda. Gadis itu sedang berolahraga berlari mengelilingi bagian luar sekolahnya

"Tetap cantik" ujar Daverick sambil tersenyum simpul

"My angel"

Daverick memutuskan untuk pulang setelah gadis itu lewat dan masuk ke dalam sekolahnya. Rumah... Tempat selama hampir empat hari tidak pernah ia kunjungi

"Dari mana kamu?!" Tanya seseorang dengan nada beratnya

Daverick hanya menatap dengan tatapan datar. Daverick berjalan melewatinya tanpa berkata apapun

Prangg!

Daverick menoleh dan melihat pecahan guci berserak di bawah tangga. Pelakunya? Tentu saja Rayzen Adrious Ardlan. Dia melampiaskan kemurkaannya pada guci tak bersalah

"Tumben" sindir Daverick lalu, melanjutkan langkahnya ke atas

Daverick mengeluarkan beberapa pakaiannya dan memasukkan pakaian itu ke dalam tasnya lalu pergi keluar dari kamarnya.

"Kamu mau kemana Dave?" Tanya Kayla

"Keluar"

"Setelah kamu baru pulang?"

"Hn"

Daverick melanjutkan perjalanannya. Daverick menatap sekilas orang tuanya yang kini sibuk menatap satu sama lain

'Gak ada niat buat menjelaskan? Dasar orang tua gak kompeten!' Batin Daverick

Daverick keluar dari rumahnya dan melihat mobilnya telah masuk ke dalam garasi

"Oh jadi mereka mau ambil semuanya?" Gumam Daverick

"Fine!" Daverick kembali masuk ke dalam rumah besar itu

"Kenapa kembali?" Tanya Rayzen dingin "bukannya tadi mau pergi?"

"Hanya mau mengembalikan yang terbawa"

Daverick meletakan dompetnya dan juga ponselnya di atas meja. Tak sampai disana, Daverick juga melepas jam tangan yang selalu melingkar di tangannya. Hadiah dari ayahnya sewaktu dia berulang tahun

"Permisi!" Daverick keluar dengan tas di tangannya. Kayla menatap punggung anaknya dengan tatapan tak percaya. Daverick yang sejak dulu selalu manja, meletakan semua fasilitas dan barang mewah pemberian ayahnya

Rayzen menatap anaknya dengan tatapan kesal. Hatinya panas dan sakit seperti yang dirasakan oleh Kayla

"Kurasa kita harus memberitahu dia yang..." Bisik Kayla

"Terserah! Biarkan saja dia mau melakukan apapun! Aku tidak peduli!!!" Amuk Rayzen

Daverick mendengar hal itu dan tetap melangkah keluar

"Tidak perlu lagi kamu datang ke rumah ini! Aku tidak akan menerimamu!"

"Rayzen!" Pekik Kayla kaget

Daverick masih diam dan berjalan keluar. Dia punya uangnya sendiri. Dia tak perlu lagi belas kasihan ayahnya. Kayla menatap kedua orang yang dia sayangi yang sama-sama keras kepala. Kayla tahu baik Rayzen atau Daverick sama terlukanya satu sama lain

....

"Ma'am, saya sudah bilang. Jangan gratiskan lagi uang sekolah saya! Saya akan bayar seperti murid yang lain!" Marah Daverick

Kepala sekolahnya hanya menatap bingung Daverick. Pagi-pagi benar Daverick datang ke kantornya dan meminta agar dia diperlakukan sama seperti murid yang lain, termasuk dalam hal bayar spp

"Tapi, nanti tuan Rayzen-"

"Gak akan! Pokoknya masukkan saya ke daftar anak yang bayar!"

"Tap-"

Ucapan kepala sekolah terputus oleh dering telepon. Kepala sekolah menerima telpon itu, sesekali ia melirik ke arah Daverick dan kembali berbicara pada orang di seberang sana

"Baiklah. Permintaanmu di kabulkan" ujar kepala sekolah

"Tuan Rayzen baru saja menelpon. Dia bilang untuk mencabut namamu dari daftar anak pemilik sekolah"

"Sudah saya bilang sejak tadi! Kenapa ma'am tidak percaya?!"

Kepala sekolah hanya mengangguk

"Berapa biayanya?"

"2,500 zerl (anggaplah itu seharga dollar) per bulan"

Daverick membuka dompetnya dan memberikan uang itu pada kepala sekolah

"Uang sekolah dua bulan"

"Baiklah, akan saya sampaikan ke tata usaha. Mulai nanti, bayar uang sekolah di tata usaha"

"Okey"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang