I Miss You...

10.4K 547 4
                                    

Daverick tiba di Dosch dan segera menuju ke sebuah hotel terdekat. Dia menginap di hotel itu untuk malam ini. Di dalam kamar hotelnya sudah ada Henry yang menunggunya

"Selamat datang tuan"

"Hn"

Daverick duduk di sofa yang ada di kamar itu

"Tuan, nona saat ini sedang mengikuti kelas bela diri di sebuah sanggar bela diri. Lalu, belum lama ini nona pergi keluar bersama seorang pemuda..."

Daverick mendelik tidak suka saat mendengar kekasihnya pergi dengan orang lain. Henry berdeham sejenak guna menghilangkan kegugupan dan kekagetannya atas reaksi tuannya

"Nama pemuda itu, Erick Dountclass. Dia merupakan murid terpandai di angkatannya dan juga putra seorang pengusaha terkaya di Dosch"

Henry menyodorkan foto pemuda itu pada Daverick. Dari yang Daverick lihat, pemuda itu tingginya saja tak sampai sebahunya. Wajahnya tidak buruk juga, matanya berwarna cokelat muda dan rambutnya cenderung kecokelatan. Daverick masih diam saja, terlalu malas mendengarkan tentang pria itu

"Oh iya tuan... Belum lama ini ada sebuah Villa yang dijual di dekat sini. Apa tuan berniat membelinya?"

Daverick menoleh dan menganggukan kepalanya

"Suruh Zaldy mengurus semuanya" perintahnya

Henry hanya bisa mengangguk sambil mengucapkan "baik tuan" pada Daverick. Setelahnya pria itu keluar dari kamar Daverick dan melanjutkan tugasnya. Mengikuti kegiatan 'sang ratu'.

Daverick memejamkan matanya sejenak dan memilih membersihkan badannya sebelum dirinya beranjak tidur. Pagi-pagi benar Daverick dibangunkan oleh dering ponselnya. Dengan mata setengah terbuka Daverick mengambil ponselnya dan melihat nama Jeanna tertera disana. Seketika itu juga rasa kantuknya lenyap entah kemana, sementara pikirannya sudah mulai merencanakan apa yang akan dia lakukan pada Lean

"Hello" sapa Daverick dengan suara agak serak

"Kakak...!" Jerit Jeanna membuat Daverick semakin merencanakan untuk menghajar Lean

"Ada apa Jeanna? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Daverick berusaha menjaga nada bicaranya tetap tenang

"Kak..."

Daverick menunggu kelanjutan dari ucapan Jeanna yang menggantung

"Varlean melamarku kemarin malam! Tadinya dia berencana ke rumah dengan orang tuanya nanti malam, tapi dia malah datang ke rumah kemarin malam! Aku senang sekali kak..."

Daverick mendesah lega saat mendengar ucapan Jeanna. Tanpa sadar bibirnya menyungingkan sebuah senyuman. Dia merasa senang dan lega mendengar kabar dari Jeanna

"Apa kakak tahu? Keluarga Varlean bahkan mengatakan kalau mereka akan melawan keluarga Afrians untuk itu. Bahkan tanggal pernikahan kami sudah ditentukan loh..."

"Kapan?"

"Dua minggu dari sekarang"

"Cepat sekali..."

"Itu karena Varlean takut aku ha- mmm... Tidak jadi"

Daverick mengernyit heran sebelum dia menyadari arah pembicaraan adik sepupunya itu. Daverick terkekeh pelan

"Aku hampir saja mengulitinya saat tahu dia menodaimu sebelum kalian menikah" ujar Daverick

"Kejam sekali dirimu kak"

"Dia lebih kejam..."

Jeanna tertawa kecil. Daverick hanya tersenyum simpul

"Aku tunggu kakak pulang dengan Rika. Kalau kakak pulang sendiri aku akan memusuhi kakak"

"Hn... Aku tahu"

"See you kak..."

"See you"

Daverick meletakan ponselnya dan segera bersiap. Dia sudah berniat menjemput kekasihnya saat gadis itu pulang nanti. Daverick memakai kemeja bermotif kotak-kotak, melapisinya dengan sweater tipis warna hitam dan juga jaket jeans sebagai luaran. Dia berjalan menuju pertokoan dan duduk di salah satu kursi dengan segelas cappuccino di tangannya

Tak lama Daverick melihat sosok malaikatnya tengah berjalan keluar dari gedung bersama dengan pemuda yang bernama Erick. Daverick melihat pria itu sesekali menggoda Erika dan membuat Erika merona. Merasa cukup dengan pemandangan di depannya, Daverick berdiri dan berjalan ke arah Erika dan pria itu

"Queen" Erika tersentak kaget. Dia menghentikan tawanya saat mendengar suara yang cukup dia rindukan. Perlahan Erika menoleh dan seketika itu matanya melebar. Refleks yang tidak sempat Erika duga dan pikirkan, dia berlari dan melompat ke pelukan Daverick. Seolah dia tidak lagi berpikir apakah Daverick nyata atau hanya ilusi

"You're late..."

"Sorry" bisik Daverick

"I miss you so bad"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang