NaLe (Nathan and Elethea)

9.8K 494 1
                                    

Erika menatap ke arah Daverick yang masih saja menutup mata. Erika terus menggenggam tangan kekasihnya, demi membuat sang kekasih sadar

"Kamu mau sampai kapan tidurnya king? Ini sudah pagi, kamu sudah tidur dua hari, ayo bangun..." Ujar Erika

Tak ada jawaban, hanya bunyi mesin yang menandakan Daverick masih hidup yang terdengar di ruangan itu. Erika memutuskan untuk keluar sejenak, mencari udara segar

"Jadi benar, mereka mengincar Rika dan Dave" tanya Ares

"Ya tuan. Mereka mengincar nona Erika sebenarnya, dan tuan muda mengetahui itu karena itulah, tuan muda mengorbankan diri sebagai umpan. Selain itu, mereka mendapat bantuan dari Kenneth yang masih menyimpan dendam pada tuan Rayzen, karena itu dia menabrak tuan muda meski dia tahu nona tidak ada di mobil itu"

"Jadi, Kenneth bekerja pada mereka sekarang?"

Roan menggeleng

"Tidak tuan. Kenneth tidak bekerja pada siapapun. Dia hanya menjadi pembunuh bayaran. Membunuh nona Erika adalah tugas dan misinya. Sedangkan menabrak tuan muda adalah dendam pribadinya"

Rahang Rayzen mengetat. Dia meremat tangannya dengan kencang

"Cari tahu dimana Kenneth " perintah Rayzen

"Apa kami harus membawanya ke hadapan anda tuan?"

"Tidak, cari tahu saja. Aku yang akan mengurus sisanya nanti"

"Baiklah tuan. Lalu, dengan para pengkhianat itu tuan?"

"Bagian lo Xav. Gue gak ikut campur" ujar Rayzen pada Ares

Ares mengangguk. Dia menyuruh Len mencari dimana mereka menyimpan dokumen berharga miliknya yang dicuri dari Xav mansion saat dia tengah merundingkan pertunangan putrinya dengan Daverick

"Xav" panggil Rayzen

"Akan aku kirimkan beberapa orangku untuk menjaga Rika setidaknya sampai kita tahu siapa otak dari semua ini" ujar Rayzen

"Thanks"

Rayzen mengangguk

Tanpa mereka berenam ketahui, Erika mendengar semua itu. Dia kembali ke kamar Daverick dengan segera

"King... Maaf..." Ujar Erika

"Maafkan aku King... Karena melindungiku kamu jadi seperti ini"

"Maaf..."

Dario datang ke kamar Daverick bersama dengan keempat temannya. Dario hendak menyapa Erika tapi, diurungkan lantaran Erika tengah terlelap sambil menggenggam jemari Daverick. Keempat teman itu saling bertatapan dan hanya diam saja di ruangan Daverick. Tidak berani mengganggu Erikayang sedang tertidur. Tak lama Elethea datang bersama Kellyn dan Gabriella juga Jeanna

"Kak Erika tidur?" Tanya Kellyn setengah berbisik

"Iya" jawab Ren pelan

Kellyn mengangguk paham. Mereka terus diam di kamar itu dan hanya duduk di sofa atau memilih keluar lagi untuk ke kantin seperti yang dilakukan Nathan. Nathan keluar dan duduk di tangga darurat. Dia duduk dan menangis disana. Tanpa dia sadari, Elethea mengikutinya kesana. Elethea menepuk bahunya pelan membuat Nathan kaget dan segera menghapus airmatanya

"Tak apa. Menangis saja kalau ingin" ujar Elethea

Nathan menunduk. Elethea menarik Nathan. Meletakan kepala Nathan tepat di lekukan bahunya

"Nangis aja kak. Siapa tahu bisa lebih baik... Gak jadi masalah kalau laki-laki sesekali nangis"

Nathan terdiam. Lama kelamaan Elethea merasakan bahu Nathan bergetar. Pria itu menangis kembali. Elethea hanya bisa diam dan membiarkan Nathan menangis. Dia meminjamkan bahunya pada Nathan

"Sorry" ujar Nathan

Elethea tersenyum. Nathan tahu salah baginya untuk merasa senang saat temannya sedang sekarat di ruang rawatnya tapi, hatinya merasa hangat dan tenang saat melihat senyuman Elethea

"Thanks Le" ujar Nathan

Elethea menangguk. Dia mengeluarkan tisu basah

"Maaf kak" ujar Elethea sebelum dia mengusap pipi Nathan dengan tisu basah itu. Membersihkan kedua pipi Nathan dari jejak airmata

"Sudah. Ayo balik ke ruangan kak Dave" ajak Elethea

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang