Slept Over

13.6K 701 5
                                    

Ares kembali ke Mansion Ardlan bersama dengan Rayzen, Dario dan Daverick setelah empat jam mereka di rumah sakit. Dan dari kejadian ini terbongkarlah, kalau Dario memiliki antibodi yang kuat terhadap racun karna waktu dia kecil dia pernah bahkan sering diracuni oleh pengkhianat-pengkhianat di mansionnya maupun Dimitry Mannor

"Astaga, Dave..." Pekik Kayla kaget saat Daverick pulang dengan kepala diperban

"Dave gak apa mom. Serius. Masih gak seberapa dibandingkan dengan amukan Dad" ujar Daverick menenangkan ibunya

"Kakak.." Ujar Erika saat melihat Dario penuh dengan banyak luka

"Sstt... Jangan nangis" ujar Dario langsung mengusap pipi adiknya

"Kakak, gak apa princess, jangan nangis..." Ujar Dario menenangkan adiknya

"Tapi... Ini..." Erika berujar dengan suara bergetar semakin membuat Dario gencar mencari cara agar adiknya tidak menangis

"Cuma luka kecil, gak sakit kok. Jangan nangis ya... Ssstt..." Dario memeluk Adiknya

"Kakak gak apa-apa" ucap Dario meyakinkan Erika

"Bener?"

"Bener Princess, bahkan kakak masih bisa tawuran sama anak sekolahmu kalau kamu mau"

"No! Big no!" Larang Erika dengan cepat

Kanaya cuma menghela napasnya. Dia mendekati Ares dan memeluk suaminya

"Alex benar-benar tidak apa-apa Ana"

"Hn..." Kanaya mengangguk dalam pelukan Ares

"Jangan menangis"

"Tidak"

Ares sudah hafal dengan kebiasaan istrinya. Dia tahu istrinya sedang menangis saat ini. Ares mengusap rambut istrinya dengan lembut

"Kalian tidur disini saja malam ini" tawar Rayzen

"Benar juga, kalau melakukan perjalanan malam hari begini berbahaya. Sebaiknya kalian menginap saja disini" ujar Kayla

Kanaya menatap Ares, Ares mengangguk

"Baiklah. Kami akan menginap"

Daverick langsung merangkul Dario

"Kakak ipar, lo mau tidur di kamar gue gak?"

"Hah? Apa kata lo? Kakak ipar?"

Daverick mengangguk sedangkan Erika kini menunduk malu. Dario melihat itu dan langsung menoleh ke arah orang tuanya

"Mom... Seriously?" Tanya Dario dan Kanaya mengangguk

"God! Damn it!" Umpat Dario

"Bilang aja lo seneng! Gue tahu kok lo seneng!"

"Shut up!"

"Iya deh iya, kakak ipar"

"Just shut the hell up!"

"Jan galak-galak apa kak Io"

"DAVERICKKK!!!!"

Daverick melarikan diri dari sisi Dario sebelum dia terkena bogem mentah dari sahabatnya itu

"Peace bro" ujar Daverick santai

Sedangkan kedua pasang orang tua itu untuk sementara melupakan masalah mereka karna tingkah putra mereka yang konyol

"Aku baru tahu kalau Dave bisa sekonyol itu" ujar Kayla dan Rayzen pun mengangguk

Mereka berkejaran keliling ruang tamu yang cukup luas. Sampai tiba-tiba Daverick berhenti dan mengangkat tangannya memberi tanda Dario untuk berhenti

"Kenapa lo?" Tanya Dario

"Damn!" Daverick mengumpat, dia memegang kepalanya

"What's wrong?"

"Headache"

"Dave?" Panggil Kayla heran

Daverick segera menengok ke arah orang tuanya dan tersenyum

"Dave cape, mau tidur dulu. Good nite mom" ujar Daverick sambil memeluk ibunya

"Good nite dad, uncle, aunty, queen"

Kanaya dan Ares mengangguk

"Good nite king"

Daverick menarik Dario menjauh dari ruang tamu dan masuki lift ke lantai tiga, dimana kamarnya berada

"Sshhh..." Ringis Daverick saat pintu Lift tertutup

"Shit!"

"Kepala lo kehantem apaan emangnya?"

"Besi kayak pukulan baseball gitu"

Dario saja meringis mendengarnya

"Emang si Jammy gak bilang apa-apa?"

"Dia bilang, jangan cape-cape. Jangan banyak mikir. Sepertinya gegar otak ringan"

"Lo gak kasih tau bokap lo?"

Daverick menggeleng

"Bisa gak boleh pulang gue"

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang