Her Way

13.1K 684 3
                                    

Daverick menggendong Erika ke ruang kesehatan diiringi tatapan iri dan tatapan menusuk ke arah Erika yang kini sudah tertidur karna usapan lembut Daverick di kepalanya

"Lo! Keluar!" Usir Daverick kepada siswa penjaga ruang kesehatan

Daverick masuk kesana dan membaringkan Erika di salah satu ranjang. Bukan ranjang biasa tapi ranjang empuk dan nyaman, setara ranjang di hotel mewah. Daverick menyelimuti Erika. Louis menutup jendela, Nathan mengunci pintu ruang kesehatan rapat-rapat

"Siapa?" Tanya Dario pada Daverick dengan wajah kesal

"Ketua dari The Princesses"

Dario langsung menarik kerah baju Daverick dengan kencang

"Lo harus bertanggung jawab! Masalah ini terjadi sebagian besar karna lo!"

"Why me?"

"Siapa yang gak tahu kalau Airin ngejar lo dari jaman dulu?!"

Daverick terdiam

"Rika gak kasih gue turun tangan. Dia bilang bakal selesain sendiri"

Dario menatap heran Daverick

"Gue gak mau tahu! Yang gue tahu kalau sampai ada luka atau bahkan sehelai rambut Rika jatuh karna ratu ular itu, gue pastiin lo gak bakal menyandang status calon menantu Dimitry!!"

"Selon bro. Gue gak bakalan diem aja kok"

Ketiga teman Daverick menatap ke arah pemuda itu heran

"Biarkan Rika mencoba dulu. Kalau dia masih diganggu. Gue yang bakal turun tangan"

Dario menatap Daverick dengan death-glare miliknya

"I'll promise. Trust me!" Ujar Daverick tenang

"One scar means lose everything!" Ancam Dario

"Surely, bro. I'll take a good care of that bitch. I'll make that bitch pay for everything she's done to my queen"

.....

Dengan penjagaan penuh dari Daverick, Erika bisa benapas tenang sekarang. Daverick selalu menjemput Erika di depan kelasnya, bahkan sebelum bell berbunyi. Daverick menemani Erika kemana pun gadis itu pergi. Dan dia juga meminta Louis, Nathan dan Ren untuk mengawasi gerak gerik Airin

"Dave, kemana kak?" Tanya Erika pada Nathan

"Luce dipanggil ke ruang OSIS tadi, katanya dia nanti menyusul. Makanya, aku yang menjemput kamu"

"Oh... Dia sama kak Alex?"

"Iya. Ayo, ke kantin"

Erika mengangguk dan berjalan ke kantin. Saat berjalan wajah Erika yang datar terus menjadi bahan gosipan seluruh siswa. Erika saja merasa risih mendengarkannya

"Geseran kak!" ujar Erika santai sambil mendorong Nathan dengan bahunya

Klontang

Sebuah ember berisi sampah jatuh tepat di sebelah Erika. Nathan menatap Erika dan ember berisi sampah yang sudah jatuh itu dengan takjub

"Hai, queen" ujar Daverick saat Erika sudah berdiri di depannya

"Hai juga king" ujar Erika

"Mau makan apa?" Tanya Daverick sambil menarikkan sofa untuk Erika

"Emmm... Nasi goreng saja lah"

Daverick mengangguk dan segera pergi memesan makan siang untuk Erika. Erika sibuk memainkan ponselnya, melihat pesan dari ibunya dan tersenyum sesaat

"Kenapa kamu senyum-senyun begitu?" Tanya Daverick saat ia sudah kembali dan duduk di sebelah Erika

"Tidak ada. Mom mengirimkan foto dengan si kembar"

Dario menggeleng pelan. Dia sendiri sudah mendapatkan pesan itu. Foto konyol saudara sepupunya yang merupakan anak kembar

"Eh, Rika..." Panggil Nathan

"Hm?"

"Kamu kok jenius amat sih?"

"Maksudnya?"

Seluruh orang di meja itu menatap ke arah Nathan, meminta penjelasan

"Jadi tuh ya. Tadi, si Rika tiba-tiba suruh gue geseran. Gue sampe kaget, eh ternyata tahu-tahu ada ember isi sampah jatoh di sebelah dia. Kalo dia gak suruh gue geser aja, pasti kena tuh dia"

Dario dan Daverick menggeram kesal

"Please deh. Aku tuh anak dari dua orang yang jenius. Ya masa kali aku gak ikutan pinter juga?" Canda Erika

"Udah deh. Biarin aku selesain sendiri dengan cara aku" ujar Erika lagi, membuat pasrah kakak dan kekasihnya

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang