Ayah

1.2K 30 5
                                    

----

Awal bulan juli dan Julia merasa jika waktu cepat sekali berlalu. Seakan menggerus apa yang sudah dia abaikan selama ini. Satu hal yang pasti, dia kehabisan waktu. Dia tidak boleh lagi bermain dengan waktu.

Selama ini dia terus menghindar dengan banyak alasan, membuat dalih dan alibi setiap kali di desak. Julia enggan. Ada banyak cerita yang dia rahasiakan --yang menjadikan keengganannya semakin kuat--, sebisa mungkin dia tidak mau membagi hal itu dengan orang lain, bahkan keluarganya.

Tapi...

"Kenapa sampai sekarang kamu tidak kunjung bergerak sementara waktu semakin habis, Julia?"

Julia diam. Dia menyadari kebenaran kata-kata ibunya yang selalu dia dengar sejak beberapa minggu lalu. Sejak hari itu sudah di putuskan.

Sekali lagi, Julia enggan. Kadang dia berpikir, andai dia terlahir sebagai laki-laki, mungkin tidak akan serumit ini. Dia bisa melakukannya tanpa...

Seorang ayah. Dia bisa. Tapi, Julia seorang perempuan, dia membutuhkan ayahnya.

"Bu..nanti deh aku cari lagi..." Julia masih saja menghindar.

"Julia..."

"Bu...nanti. Aku janji," sela Julia, dia merangkul bantal bentuk hati di pangkuannya, hadiah dari Nando, tunangannya, calon suaminya...

Julia menghela nafas, menatap ibunya dengan sorot tersiksa. Sekali lagi dia berharap tidak menemukan hari seperti ini. Hatinya masih saja sakit, masih saja merasa bersalah dan dia marah karena merasakan dua emosi itu.

Dia benci ayahnya, sekaligus dia juga merasa bersalah karena kebencian itu. Julia sadar jika tidak ada yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki hubungan mereka. Apalagi dengan adanya orang ketiga di antara dia dan ayahnya. Julia tidak bisa.

"Coba kalau aku ini cowok..." Lirih Julia pada udara kosong di dalam kamarnya.

----

"Ju, bagaimana? Apa aku harus mengantarmu atau apa?" Tanya Nando dengan wajah cemas.

Julia tahu kenapa pria di depannya bertampang begitu. Dia pasti juga sudah di desak oleh keluarganya. Tingkah Julia yang selalu mengulur waktu ini membuat semua orang geram, termasuk keluarga calon suaminya. Jika saja mereka tidak terlalu menyayangi Nando, Julia pasti tidak akan di izinkan menjadi bagian dari keluarga mereka.

Saat malam lamaran itu, ayah Nando berkeras agar Julia segera mencari keberadaan ayahnya yang selama ini menjadi misteri. Julia bahkan tidak ingat kapan jelasnya dia terakhir bertemu dengan ayahnya. Mungkin awal tahun lalu? Atau sebelum itu? Julia lupa...

Ada banyak cerita di masalalu antara Julia dan ayahnya. Masalah keluarga. Ayah yang tidak hadir di sepanjang hidupnya...

Ayah Julia adalah tipe ayah yang mencintai anaknya. Tapi, tidak bisa melakukan apapun karena suatu keadaan. Paling tidak itulah yang selama ini Julia dengar namun tak dia percayai.

Julia menatap Nando dengan sendu. Dia mengenal Nando sejak lama. Mereka teman masa kecil, dulu mereka bertetangga, kemudian keluarga Nando pindah keluar kota. Nah, saat dewasa mereka kembali bertemu dan begitulah, saling jatuh cinta dan sepakat untuk menghabiskan hari-hari bersama dalam ikatan pernikahan. Hubungan mereka tidak mudah karena keadaan keluarga Julia yang cuma tinggal bersama ibunya selama ini.

"Ju..."

Julia tersenyum, "baiklah, Nando. Aku akan mencarinya. Biarkan aku sendiri yang mencarinya, tidak apa, kan?" Julia cuma bisa pasrah, dia sadar sudah tidak mungkin lagi menghindar.

"Kau yakin? Apa kau tahu kemana harus mencari?"

Julia mengangguk. Dia masih ingat apa yang ayahnya katakan waktu itu.

Kumpulan CerpenWo Geschichten leben. Entdecke jetzt