[+18] Wet Dream

11.6K 798 36
                                    

Wet dream, nocturnal emission, nocturnal dream, sex dreamーokay, so what they call it again?

Apapun itu, Jeon Jungkook sudah tahu semuanya. Sekarang usianya sudah beranjak tiga belas tahun. Dan dia sudah mendapatkan pelajaran tentang edukasi seksual. Seperti yang dijelaskan gurunya, ia juga tahu jika mimpi basah adalah seseorang mempunyai hasrat seks yang tidak bisa dikeluarkan secara sengaja.

Dia juga sudah tahu semua hal yang berbau dewasa dari teman-temannya. Great, apalagi dia bisa mengakses internet dengan bebas karena kedua orangtuanya sibuk bekerja.

Jungkook tahu. Hanya saja, dia belum mengalami mimpi basah.

Iya.

Dan dia khawatir dengan masa pendewasaannya yang lebih terlambat daripada teman-temannya. Lihatlah. Jungkook merasa sudah memiliki perubahan pada suara tenornya, dia juga dapat merasakan tonjolan jakun yang semakin mengeras pada bagian lehernya, dia pun merasa tubuhnya bertambah tegap dan tinggi setiap harinya.

ーtetapi, kenapa dia belum resmi menjadi orang dewasa?

...

"Kau tahu tidak, aku mencium pacarku di pipinya, lho!"

Ini teman Jungkook yang berkata, Eunwoo namanya. Saat ini si raven sedang berkumpul dengan squad kecilnya; Mingyu, Yugyeom, dan juga Eunwoo.

"Wah~ Gila, sih. Pacarmu anak kelas sebelah, 'kan?" Yugyeom merespons.

"Iya. OhーMingyu, kalau tidak salah kau juga pernah mencium pacarmu, ya?"

"Hm, hanya di dahinya," Mingyu menjawab.

"Yah, masih mending dibanding Jungkook, 'kan," Eunwoo yang duduk di atas mejanya melirik si raven yang tengah bermain handphone tidak acuh di ujung matanya, "Woi, Jeon!"

"Apaan, sih?" Jungkook menggilirkan mata jengah, malas.

"Kau yang kenapa! Aneh sekali. Padahal banyak gadis yang tergila-gila padamu, tetapi kenapa tidak coba pacaran, hah?" Eunwoo bertanya dengan tidak santainya.

"Iya juga, ya. Si Yerim lumayan, tuh. Dia manis, anak cheerleader, dan kesayangan guru pula. Kau pasti peka kalau dia menyukaimu, 'kan?" Yugyeom mengikuti alur pembicaraan. Dan itu memang benar, Jeon Jungkook memang cukup populer di sekolah saat ini karena dia merupakan pemain basket inti.

"Malas, ah. Aku tidak boleh pacaran oleh orantuaku," Jungkook membalas seadanya.

"Pfff, geli. Sejak kapan kau jadi anak baik begitu?" Mingyu mendesis, "Memangnya kita anak SD?"

"Yes, we're," balas Jungkook datar.

"Sebentar lagi kita juga SMP. Kita bukan bocah, Jeon," balas Eunwoo.

"Hoi, anak cowok! Jangan bicara saja! Ayo cepat ganti dan pergi ke lapangan!" Gerombolan murid perempuan berteriak kearah keempat anak lelaki yang masih asyik mengobrol itu.

Eunwoo membalas mengwakili squadnya, "Ck, iya, iya. Kita juga mau pergi ke ruang ganti, kok."

"Ayo cepat makanya!"

"Bawel, ah!"

Jungkook tak tertarik dengan perdebatan Eunwoo dengan si leader kelompok wanita itu. Ia melirik kearah salah satu gadis yang tengah meliriknya sedari tadi. Yerim. Gadis berambut panjang itu bertatapan dengannya, lalu dengan malu-malu keluar kelas seraya memeluk baju olahraganya.

Manis...

Pipi Jungkook bersemu merah. Iya, dia juga tahu kalau gadis itu naksir dengannya. Sebagai lelaki yang tahu apa itu cinta, bohong kalau ia tidak senang ada wanita semanis itu suka kepadanya.

Oneshot 《KookV》Where stories live. Discover now