The Best Medicine

4.7K 541 18
                                    

We all know what happened with our little Maknae. Aku mendoakan semoga Jungkook baik-baik saja dan bisa melewati semuanya. He's so nice and brave, mau mengakui kesalahannya. Gantle sekali memang pasangannya bang Taehyung ini.

This is just a imagine what happened when Jungkook comes back to the dorm.

.

.

.

Setelah memberikan beberapa keterangan pada kepolisian dan mengobati lukanya di rumah sakit, Jeon Jungkook diantar oleh sang manager untuk masuk ke dalam dormnya kembaliー beristirahat.

Jungkook menghembuskan napasnya dan memasuki dormnya. Hyung-hyungnya sudah menyambutnya di ruang tengahー wajah mereka beragam. Jungkook tidak mengerti apa yang dirasakan para hyungnya ketika melihatnya saat ini. Apa ingin memarahinya? Mengomelinya? Atau justru kasihan dengannya?

Si Jeon itu mengepalkan tangannya dan berucap, "Errr... Maaf, hyung. Maaf jika membuat kalian khawatir. Aku memang cerohoh sekali."

"Iya! Kau itu ceroboh sekali! Kau tidak tahu, ya?! Aku jantungan saat mendengar kau kecelakaan, tahu!" Member tertua membuka suaranya. Wajahnya jelas menunjukkan ia mengabuk, tetapi Jungkook juga tahu Kim Seokjin hanya sedang mengutarakan rasa khawatirnya.

"Sst, stt. Sudah, sudah. Sini dulu deh, Kook," Jung Hoseok menepuk-nepuk sofa tengah mereka yang masih ada ruang. Jungkook mengangguk dan duduk di sana.

"We all know people can do mistakes, Kook. Jadi jangan bebankan kepada dirimu sendiri," si leader bertutur. Namjoon yang duduk di bawah sofa menatap wajah si maknae dengan tatapan seriusnya.

"Tapi 'kan memang salahku, Namjoon-hyung..." lirih Jungkook, pelan.

"Kamu dari dulu begitu, deh. Suka nyalahin diri sendiri. Sudah, dehーkurang-kurangin," Park Jimin yang duduk di samping adik member membelai rambut hitamnya. Jungkook hanya mendengus kasar.

"Nggak nangis 'kan kamu, Kook?" Hoseok, yang duduk di sisi lain sofa, bertanya sembari meng-puk-puk lengan Jungkook. Hoseok dan yang lainnya pun hafal, si maknae ini tak jarang menangis setelah melakukan kesalahanーbahkan hanya karena salah dalam hal bernyanyi di panggung.

"Udah kelar, hyung," Si Jeon meringis, "... yah, dibanding itu aku kaget aja, sih. Kayak... kejadiannya terlalu tiba-tiba, jadi yahー"

"Ya, sudahlah. Mungkin kau sedang tidak fit saja. Lain kali lebih berhati-hati saja, ya?" Min Yoongi, yang duduk di samping Namjoon, menepuk sekali dengkul sang pemeran utama hari ini. Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

"Sudahlah. Ini waktunya makan malam, biar kubuatkan sesuatu. Jungkook, kau ingin makan malam apa?" Seokjin bangkit dari pinggiran sofa dan menatap si maknae.

"Huh?" Si maknae bingung mengapa si Kim visual itu hanya bertanya kepadanya. Begitu pula yang lain, tampak tidak terima mengapa mereka tidak ditanyai pula.

"What? Ini spesial buat Jungkook biar dia melupakan pedihnya akan hari ini. Kalian mau mengalami hal seperti itu juga?" Seokjin mengangkat alisnya.

"T... tidak, hyung," Hoseok menjawab, tertawa hampa.

"Hmmm... Aku ngikut apapun yang kau buat, deh, hyung," Jungkook menjawab. Sejujurnya, dia tidak terlalu nafsu makan saat ini, sih.

Si Jeon lalu mendengkuskan napasnya. Rasanya... ia mengerti hyung-hyungnya sangat khawatir dengannya. Semuanya mengambarkannya dengan berbeda-beda. Ia senang mendapat perhatian seperti ini, tetapi... kalbu Jungkook masih sakit. Seperti ada yang kurang...

Oneshot 《KookV》Where stories live. Discover now