"Buka bajunya,"
Lelaki itu masih ingatーbagaimana tawa jahat itu terdengar, dan segerombolan pembully itu menahan kedua tangannya. Orang-orang itu melepas kacamata bulat yang menutupi matanya, dan juga mulai membuka kancing demi kancingnya.
"J-jangan!" Lelaki berambut temaram itu mendecih, menahan rasa malunya. Bagaimana pun juga, dia adalah lelaki. Dia tidak suka dibeginikan.
"Hahaha! Tidak kusangka, badannya bagus juga."
"Kupikir kau kurus kering, Jeon."
"Lepaskan," Lelaki itu mendecih, berusaha melepaskan dirinya. Matanya menatap tajam orang-orang yang tengah memperlakukan tubuhnya dengan tidak baik. Tatapan yang cukup tajam, sampai semuanya agak terintimidasi.
"Tch," Salah satu lelaki di sana memberikan tonjokan di perutnya dengan cukup keras, "Beraninya kau memandang kami dengan tatapan seperti itu, hah!"
"Uhukー" si lelaki terbatuk. Napasnya terengah. Perutnya terasa perih sekali karena tonjokan barusan. Tonjokan yang cukup keras hingga menyisakan warna biru dan melebam.
"Sudah, sudah. Sekarang waktunya sesi foto! Ayo lihat siniii!"
Jeon Jungkook menatap tajam lelaki yang merupakan si boss di sini. Lelaki itu duduk di atas meja dan melipat kakinya, tersenyum lebar sembari mengarahkan kamera ponsel lipatnya. Jungkook sangat benci lelaki ituーsuara baritonnya, rambut caramel mengkilapnya, sampai wajah tampannya yang sangat berbeda jauh dengannya itu. Si raja bully di sekolah, Kim Taehyung.
"Kufoto, yaa. Senyum, Jungkook-ah~ Satu, dua, tigaa!"
Jepret!
.
.
.
Jungkook membuka matanya lebar-lebar. Napasnya terengah dan ia segera mengangkat kepalanya. Ia menggaruk rambut hitamnya dan mendecih, "Tch, mimpi apa itu. Semua itu 'kan sudah bertahun-tahun yang lalu..."
Jungkook melirik sekitarnya. Oh, rupanya dia tertidur di meja belajarnya. Lengkap dengan laptop yang masih menyala dan juga kertas-kertas coret-coretannya. Di dalam laptopnya, terpampang jelas ia sedang mengertik sesuatu yang disebut dengan surat lamaran kerja.
Oh, well. Ya. Nama lelaki ini Jeon Jungkook, usianya dua puluh lima tahunーsudah lulus kuliah dan juga pergi wamil. Seperti yang kalian tahu. Dia sedang mencari sebuah pekerjaan.
Sudah dua tahun Jungkook berpisah dengan kedua orangtuanya. Dia hidup sendiri di apartemen kecil ini dan sebelumnya dia bekerja sambilan di banyak tempat. Jungkook rasa sudah saatnya ia mencari pekerjaan yang tetap dan lebih pasti, tetapi kenyataannya... itu tidak mudah!
Jungkook sudah mencoba melamar di beberapa perusahaan. Hasilnya semua sama saja, nihil. Rasanya dia memang punya cukup banyak pengalaman, dia juga lulusan universitas yang lumayan dengan nilai yang cukup memuaskan juga, tetapiーia tidak punya relasi dan uang. Itu masalahnya.
