[+18] Sex Friend

9.8K 532 73
                                    

12 Februari. Semester Akhir Kuliah.

Semua dimulai ketika Kim Taehyung mendatangi reuni klub drama SMU. Kim Taehyung, yang sudah ada di kuliah tingkat akhir, menyesap seluruh minuman beralkohol di dalam gelasnya.

Dipikir-pikir, ia memang tidak mengenal hampir seluruh anggota klub, ya? Dulu dia bergabung klub drama hanya karena mengikuti Jimin, yang waktu itu punya cita-cita ingin jadi sutradara di masa SMU. Dia yang tidak kenal siapa-siapa memutuskan untuk menghabiskan minuman beralkohol saja—pas sekali, hatinya juga sedang kacau. Jimin yang menyadarinya langsung menggeleng, duduk di samping kawannya.

"Tae, berhenti, dong. Kau kalau mabuk merepotkan orang," Jimin mengacak rambut sahabatnya dan tertawa hampa. Taehyung yang meletakkan kepalanya di atas meja terdiam saja, memejamkan matanya. Merasa sangat nyaman dengan tangan Jimin yang ada di atas kepalanya.

"Malam ini aku harus menemui Seulgi-noona, lho. Aku tidak bisa mengantarkanmu sampai ke rumah. Jangan terlalu mab—"

Ucapan Jimin terpotong ketika Taehyung tiba-tiba menepis tangan Jimin, bangkit berdiri, "Hahh~! Aku benar-benar ingin minum! Sudah lama tidak minum, Jiminie!"

"Astaga, Tae! Aku sudah bilang-"

"Ya, ya, ya. Aku takkan mabuk. Kalaupun mabuk, aku tidak akan merepotkanmu," celoteh Taehyung, menarik senyuman kaku di wajahnya. Pipinya sudah agak memerah. Mungkin dia memang sudah mabuk, tetapi ia masih memiliki kesadaran.

Ia pun melangkah pergi—hendak memesan minuman lagi. Jimin memandangnya khawatir, tetapi akhirnya Taehyung hilang dari pandangannya. Di saat baru melangkah, bahu Taehyung menubruk seseorang lelaki berambut hitam legam. Taehyung mengangkat kepalanya.

Jeon Jungkook. Dia ingat. Ini adalah adik kelas dua tahun di bawahnya di saat SMU. Seseorang yang selalu menjadi pemeran pangeran di dalam klub drama mereka—bahkan di tahun pertamanya.

"Oh, si pangeran..." gumam Taehyung, "Maaf menubrukmu. Aku agak mabuk."

"Hahaha, kelihatan, kok," Jungkook tertawa kecil. "Apa kabar, kak Taehyung?"

Taehyung membuka matanya, terkejut. Oh... lelaki ini kenal namanya? Tidak Taehyung sangka. Padahal si caramel dulu rajin sekali bolos klub. Taehyung menghembuskan napasnya, "Aku... entahlah? Baik-baik saja, kurasa."

"Eh, sedang patah hati—ya?"

Taehyung membuka matanya. Darimana Jeon Jungkook bisa tahu?! Intuisi lelaki ini tajam atau bagaimana?! Ketika Taehyung menatap paras lelaki itu, ia bisa tahu. Manik obsidiannya yang sayu, senyumnya yang terpaksa—ah... mereka sama, toh?

"Ingin... cari udara segar denganku?"

...

Taehyung tidak ingat bagaimana kelengkapan ceritanya. Setelah berbagi sedikit cerita, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook hanya tahu jika mereka sama-sama patah hati—dan mereka merasa seperti teman senasib.

Mungkin karena alkohol yang mendorong keduanya, di sinilah mereka berada. Sebagai 'teman senasib', saling berciuman dengan dalam hingga sampai ke dalam apartemen Taehyung.

"Mmmn... mmnnn... ahh," bunyi kecapan terdengar. Lidah Taehyung dan Jungkook saling mengobrak-abrik—seperti tidak ada yang mau mengalah. Seakan keduanya mengeluarkan emosi seksual yang selama ini mereka tahan. Saliva si Kim dan Jeon menyatu.

 Saliva si Kim dan Jeon menyatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshot 《KookV》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang