Namanya Jeon Jungkook, tetangga Kim Taehyung.
Dia masih sangat mungil. Kulitnya lembut dan putih sekali, seperti putri salju. Bibirnya juga merekah merah. Cantik, mungil, dan lembut, seperti anak kelinci! Itu yang ada di pikiran Kim Taehyung.
Setiap sore, dia dan sang mama; Kim Seokjinーsuka bermain ke rumahnya untuk bermain bersama si baby Jungkook. Taehyung sangat senang sekali. Sepulang dari playgroup, dia selalu menantikan sang eomma mengajaknya untuk bermain ke rumah si tetangga.
.
.
.
"Wahh, Jungkook sedang tidur~ Tidak bisa main dulu, yaaa."
Sang ibu Jungkook menjelaskan dengan kekehan lembutnya. Seokjin berucap, "Wah, sayang sekali... Lain kali saja ya, Taehyung?"
"Uhhh! Noo, Tae mau main cama adik! Tae mau lihat Jungkook bobok saja!"
"Wah, mau menemani Jungkook tidur? Boleh, boleh," si Nyonya Jeon membuka pintu rumahnya.
"Aduh, tidak usah repot-repot..." Seokjin tertawa sungkan.
"Horeyyyy!" Taehyung berteriak antusias, berlari masuk ke dalam rumah dengan cepat.
"Taehyung," Seokjin menekankan kalimatnya. Langkah Taehyung tercekat mendengar suara sang ibu yang tegas dan mengerikanーaura hitamnya terasa dan pekat, "Kalau kau ramai dan Jungkook sampai terbangun, eomma akan memarahimu dan tidak ada jatah cake lagi untukmu."
"Uhh..." Taehyung memperlambat langkahnya, memasuki kamar Jungkook perlahan karena takut dengan ancaman sang ibu.
...
Taehyung berjalan berjinjit, mengendap-endap mendekat ke arah kasur. Sosok mungil itu sudah terlelap di tengahnya, dengan selimut di atasnya. Wajah tidurnya terlihat damai sekali. Pipi gembulnya memerah, seperti buah persik.
"Wahhh... mungil..." gumam Taehyung, perlahan. Tidak ingin membuat kegaduhan. Dia sangat ingin menyentuh pipi Jungkook. Kalau hanya disentuh, tidak akan bangun, bukan?
Tangan Taehyung mendekat. Si Kim itu terkejut ketika tangan mungil itu malah mengenggam tangannya erat. Jungkook mengenggam tangannya!
"E-ehh?"
Mata bulat itu terbuka lebar. Entah sejak kapan, Jungkook sudah ada di posisi tengkurap. Jungkook mengenggam kelingking si Kim dengan erat.
"D-dia bangun. Pasti dia akan menangis sebentar lagi... hahh, Tae bakal dimahari mama... Tidak ada cake lagi, hiks."
Taehyung menenggelamkan kepalanya di atas kasur. Tangannya masih terlentang, permukaannya terbuka lebar. Jungkook masih memakinkan jemarinya.
"Uhh... uhh.." Jungkook membuka jari-jari tangan sang Kim. Lalu, perlahan ia meletakkan dagunya di atas sana. Membuat Taehyung dapat merasakan pipinya yang meluber di atas tangannya.
"Huhhh?!!! Huhhh?" Taehyung berbinar melihat pemandangan itu. Manis sekali!!!! Imut!!! Jungkook bahkan tidak menangis!
"Hwuー"
"Hwu???" Taehyung berkedip cepat mendengar si bayi mengoceh. Setahunya, Jungkook memang belum bisa berbicara.
"Hwuu... yung~ ihihi~"
