Déjà vu

4.3K 353 19
                                    

•• Idea based on : Webtoon — Yumi's Cell ••

Déjà vu artinya pernah dilihat. Sebuah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu—atau mungkin... terjadi di masa depan?

Jeon Jungkook merasa déjà vu. Melihat sang hyung yang bingung dengan obat, minuman isotonik, dan mempersiapkan kompres untuknya—rasanya ini pernah terjadi. Ah, ya. Dua tahun yang lalu, saat ia masih SMP. Tetangga sekaligus teman sedari kecilnya ini merawatnya yang sedang sakit.

"Hyung..." suara parau Jungkook terdengar, serak. Ia menarik senyuman canggung di wajahnya. "... kau tidak ada kencan dengan Jennie-noona? Aku sudah besar, hyung. Kau tidak perlu menungguku begini..."

"Ish, aku tidak tega meninggalkanmu!" Taehyung mendecak kepada si adik kelas yang sudah berbaring lemah di kasur. Taehyung tahu kedua orangtua Jungkook memang selalu sibuk, sehingga mereka pulang malam dan si raven seorang diri. "Lagipula, mana pacarmu itu, hah?! Masa' pacarnya sakit begini nggak ngurusin?!"

"Aku putus dengan Miyeon dua hari yang lalu, kak..."

"Hah?!"

"Nanti akan kuceritakan detailnya, hyung... Kalau aku sudah sehat, ya,"Si raven membalas seadanya, tertawa lemah. Sebenarnya tidak ingin menceritakan lebih apa alasannya.

Kalau ia bilang mereka putus karena si gadis emosi karena Taehyung—apa yang akan si Kim itu katakan? Wajar saja, sih. Jungkook lebih sering menghabiskan waktu libur, waktu senggang, dan bahkan menunggu berangkat-pulang sekolah dengan Taehyung.

Yah, daripada harus berpisah dengan si hyung, Jungkook tidak keberatan untuk putus dengan si perempuan. Toh Taehyung memang selalu ada di sisinya, meski keduanya punya pacar sekali pun.

"Kalau begitu, sekarang tidur! Kamu sudah minum obat, makan, dan sekarang kamu harus istirahat!" Taehyung mengomel, suara baritonnya mengalir. Bahkan terdengar lebih galak daripada eomma Jungkook sendiri.

"Um... yah," Jungkook menarik selimutnya. Kepalanya terasa begitu pening. Kedua pipinya memerah. "Hyung keluar saja. Nanti ikut tertular, lho..."

"Tidak. Aku akan menunggumu tidur," Taehyung mengambil napas dan duduk di lantai.

"..." Si raven itu menarik senyumannya. Tuh, 'kan. Walau mereka sudah beranjak dewasa begini, tak ada yang berubah. Hyungnya ini selalu berada di sisinya. Jungkook mencoba untuk memejamkan matanya, tetapi rasa pening mengusiknya.

Ah. Kenapa susah sekali, sih, untuk tidur?

Alis Jungkook mengerut—merasa sangat pusing. Padahal Jungkook juga tahu, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan saat tidur, sehingga ada dia bisa kembali sehat. Kenapa susah sekali?

Jungkook mulai menggerak-gerakkan kakinya tidak nyaman, merasa gerah karena demamnya. Taehyung yang menyadarinya mengangkat kepalanya, melihat sosok raven itu dengan tatapan khawatirnya.

"Tidak bisa tidur?"

"... hh, iya," Jungkook membuka matanya kecil, menatap si caramel.

"Hmm... Kau harus lebih tenang," Taehyung menggerakkan tangannya—mendarat di atas kepala Jungkook. Tangan itu pun bergerak dengan halus diantara sela rambut coklat gelapnya. "Ada seseorang yang pernah melakukan ini denganku. Ketika aku merasa pening, katanya ini bisa menenangkan."

"..." Benar, ini terasa menenangkan. Tangan sang hyung yang bergerak lembut di atas kepalanya terasa begitu hangat—membuat alisnya perlahan tidak mengkerut, meski rasa pening masih dirasa. Nyaman sekali.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Oneshot 《KookV》Where stories live. Discover now