02

27.7K 2K 969
                                    

02 ; sang pembully dan yang dibully

Akhirnya, bel istirahat berbunyi untuk membebaskan siswa dari jam pelajaran yang sangat membosankan ini—meskipun bagi Ailen tak ada pelajaran yang membosankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, bel istirahat berbunyi untuk membebaskan siswa dari jam pelajaran yang sangat membosankan ini—meskipun bagi Ailen tak ada pelajaran yang membosankan. Ya, Ailen menganggap semua mata pelajaran itu menyenangkan. Tak heran jika gadis itu adalah pemegang peringkat pertama di kelasnya, Ailen tak sombong.

Baru beberapa detik bel berbunyi, kelas Ailen sudah sepi. Hanya ada Ailen seorang yang ada di dalamnya. Tak perlu ditanya kemana hilangnya murid IPA 3 saat ini karena pastinya mereka telah pergi ke kantin atau pun ke tempat lain.

Setelah membereskan buku dan alat tulisnya, Ailen pergi seorang diri keluar kelas. Meskipun sekolah ini sangat besar dengan siswa-siswi yang banyak pula, Ailen sangat minim pertemanan. Ailen kenal banyak orang, namun orang banyak itu tak ada yang mau berteman dengan Ailen.

Ini semua karena Meisya.

Setiap kali ada orang yang ingin berteman dengan Ailen, Meisya selalu menghasut orang itu agar membatalkan keinginannya. Beberapa orang tak mempan dengan hasutan Meisya. Namun, bukan Meisya namanya jika tak punya seribu satu cara agar kemauannya terpenuhi.

Meisya dengan kejamnya mem-bully orang-orang yang melanggar perintahnya sampai tak ada satu orang pun yang berani terhadap Meisya Adelia. Orang-orang takut jika berhadapan dengan Meisya, gadis pentolan SMA yang dilindungi hukum sekolah. Singkatnya, Meisya adalah orang berkuasa di SMA Generasi Bangsa.

Berhenti membahas Meisya, saat ini Ailen sedang mengantre untuk memesan makanan. Kantin sangat ramai oleh murid-murid yang kelaparan, saling berdesak-desakan dan sangat kacau. Kantin di sekolah ini tak hanya satu, tapi entah mengapa para penghuni sekolah lebih suka kantin yang berada di sini.

"Jus stroberi-nya satu, Bu."

Kini Ailen hanya tinggal menunggu pesanannya siap dan ia bisa ke kelas secepatnya. Sungguh, Ailen bukan termasuk siswi yang suka berlama-lama di kantin. Oleh karena itu, setelah selesai membeli makanan, Ailen langsung membawanya ke kelas dan menikmatinya di sana.

Tak lupa, Ailen membeli beberapa makanan ringan pengganjal lapar. Pesanan siap. Ailen membayarnya dengan uang pas. Setelah itu, Ailen melangkah pergi dari tempatnya saat ini.

Yang benar saja, saat melewati jalan keluar pun Ailen harus berdesak-desakan. Dengan satu tangan membawa jus stroberi sementara satu tangannya lagi membawa makanan ringan, Ailen mencoba melewati orang-orang dengan aman. Tapi sayang, saat sampai di tengah jalan, ada seseorang yang menyenggol Ailen hingga jus yang berada di tangannya jatuh dan tumpah ke ...

"KYAAA! APA-APAAN LO!" Meisya berteriak kencang kala merasa rambutnya tersiram oleh cairan yang dingin. Karena teriakan Meisya, suasana yang tadinya rusuh, kini hening seketika. Orang-orang mengalihkan perhatiannya ke meja tengah di mana api berkobar muncul di kepala seorang Meisya.

Alter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang