29

13.9K 1.1K 30
                                    

29 ; malam puncak

29 ; malam puncak

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Akhirnya malam yang dinanti-nantikan tiba, apalagi jika bukan malam puncak

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


Akhirnya malam yang dinanti-nantikan tiba, apalagi jika bukan malam puncak. Malam dimana api berkobar di antara barisan para tenda yang mana menciptakan kehangatan bagi pesertanya. Para peserta diasikan oleh nyanyian dan tabuhan gendang ataupun alat musik lain sebagai peramai suasana. Raut bahagia tak bisa disembunyikan oleh mereka.

Ini adalah malam terakhir mereka, besok pagi mereka sudah harus kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, malam ini mereka habiskan waktu hanya untuk bersenang-senang. Namun, lantaran malam yang semakin larut, kerumunan anak itu harus dibubarkan oleh panitia-panitia pembimbing untuk istirahat. Sedikit tak rela meninggalkan api unggun yang masih membara, mereka akhirnya mengikuti perintah panitia.

Seluruh siswa masuk ke tenda masing-masing, menutup tenda, dan tidur. Pagi-pagi sekali mereka harus dibangunkan untuk membereskan kekacauan yang mereka buat karena itu semua harus siap tenaga. Area perkemahan itu pun dalam sekejap berubah menjadi sunyi, tak ada aktifitas manusia lagi. Semua telah pergi ke alam mimpi.

Namun berbeda dengan Ailen, ia masih terjaga dari teman-temannya yang terlelap di sampingnya. Ailen sudah diperbolehkan tidur di tendanya karena kondisinya sudah membaik. Gadis itu kini telah terbaring di samping Aura yang tidur menghadapnya, di samping Aura ada Meisya dan Cella yang tidur berpelukan. Entah mengapa, tenda darurat terasa lebih nyaman dari pada ini.

Karena tak bisa memejamkan mata, Ailen beringsut duduk. Gadis itu menatap taman-temannya sebentar sebelum memutuskan untuk keluar dari tenda. Mungkin udara luar bisa membuatnya mengantuk.

Yang benar saja, udara luar lebih dingin daripada yang Ailen pikirkan. Gadis itu hanya menggunakan kaos panjang yang tak terlalu tebal, namun cukup untuk menghalau angin malam, setidaknya untuk beberapa waktu kedepan.

Mata Ailen berkeliaran bersamaan dengan kakinya yang tertatih, mencari sesuatu yang mungkin bisa menghilangkan kebosanannya. Sampai akhirnya pandangan Ailen jatuh pada tepi perkemahan yang sebelumnya digunakan untuk tempat api unggun.

Dapat Ailen lihat ada seseorang yang sedang duduk berhadapan dengan bara api sisa acara tadi, tangannya terulur untuk membakar satu jagung di atas bara api itu. Meskipun begitu, pandangan orang itu terlihat kosong ke arah jagungnya yang sebagian telah gosong.

Alter ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن