46

14.8K 1K 35
                                    

46 ; siapa yang berbohong?

Ailen kembali ke mejanya, di sana masih ada seorang laki-laki yang menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ailen kembali ke mejanya, di sana masih ada seorang laki-laki yang menunggunya. Ketika Ailen datang, Gerland langsung bertanya.

"Ke toilet lama banget?"

Ailen tak menjawab, perkataan Meisya masih teringat jelas di otaknya dan itu sukses membuat Ailen malas berbicara. Lantas mengambil duduk dan menatap makanan yang tersaji di meja yang masih utuh, kemudian menghela nafas. Hanya satu yang Ailen inginkan agar hatinya kembali tenang, ia ingin segera pulang.

"Kamu cepet makannya," pinta Ailen datar, tanpa nada.

Gerland menaikan sebelah alisnya, merasa ada yang aneh dengan gadis yang duduk di hadapannya. Kendati bertanya ada apa, Gerland lebih memilih menuruti perintah gadis itu. Lagipula, sudah sejak siang tadi Gerland menahan lapar dan ingin segera makan.

Namun ketika makanan itu telah datang, Gerland harus menunggu teman makannya yang sedang ke toilet. Dan ini, Gerland tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menafkahi perutnya yang keroncongan.

Keanehan Ailen tambah bertambah saat gadis itu hanya diam di kursinya, tak menyentuh makanan sama sekali padahal makanan Gerland telah habis setengahnya. Gerland lantas menghentikan suapannya.

"Lo nggak makan?"

Ailen menggeleng. Ada beberapa hal yang ia cemaskan salah satunya adalah perilaku Gerland yang berubah baik akhir-akhir ini. Laki-laki itu tampak perhatian dan ikut ambil tangan dalam setiap masalah yang dihadapi Ailen dan itu membuat Ailen berpikiran buruk.

Apakah benar yang diucapkan Meisya jika perubahan Gerland itu hanyalah sandiwara semata?

Sebenarnya, Ailen tak begitu percaya dengan segala ucapan yang keluar dari mulut Meisya. Namun jika dipikir, penjelasan Meisya saat di toilet ada benarnya. Secara logis, orang yang berpacaran tentu akan selalu membela pacarnya. Dan kemungkinan besar Gerland juga akan melakukannya.

Mata Ailen tiba-tiba memanas. Jadi selama ini dia telah bergantung pada orang yang salah?

Ailen memang bodoh, jatuh untuk kedua ketiga kalinya dalam permainan yang sama. Yang pertama dengan Raka yang bersandiwara sebagai sahabat namun ujung-ujungnya ingin menghancurkan dirinya.

Yang kedua masih dengan Raka lagi yang telah berbaikan dengannya namun itu juga termasuk rencana busuknya. Dan yang ketiga, pada Gerland yang menjelma sebagai malaikat penolong namun ternyata berada di pihak Meisya.

Ailen mengeram, hidupnya memang tak jauh-jauh dengan kepalsuan. Kedok Gerland yang berlagak baik di depan Ailen telah terbongkar. Jadi tak ada alasan lagi yang membuat Ailen terus berada di dekat cowok itu. Yang perlu dilakukan Ailen saat ini adalah menjauh.

"Aku mau pulang."

Gerland yang sedang menegak minumannya, refleks melirik pada Ailen dengan alis yang terangkat.

Alter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang