38

13.3K 1K 56
                                    

38 ; yang datang akan pergi

Setelah kejadian di mobil tadi sore, sikap Gerland terhadap Ailen berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kejadian di mobil tadi sore, sikap Gerland terhadap Ailen berbeda. Cowok itu mendiaminya dan tak menganggap Ailen ada. Ya, ia marah dan itu membuat Ailen murung. Entah mengapa hari ini Ailen membuat banyak orang emosi padanya, Meisya, Raka, dan kini Gerland. Mungkin benar, hadirnya Ailen di bumi ini adalah sebuah kesalahan.

Jika biasanya Gerland akan datang ke kamar Ailen hanya sekedar untuk mengajak Ailen makan, kali ini tidak. Jika bukan Zia yang datang ke kamar, Ailen mungkin akan melewatkan makan malamnya.

Saat ini Ailen tengah berada di meja makan, duduk berhadapan dengan Gerland yang dari tadi tak menatapnya. Di sampingnya ada Gealin dan di hadapan Gealin ada Zia. Mereka sibuk menyantap hidangan di depannya.

Ketika mata Gerland mengedar mencari sesuatu, Ailen melihatnya. Ailen menatap mangkuk kecil berisi sambal di depannya, jaraknya lumayan jauh dari Gerland. Saat mata Gerland jatuh ke tempat yang sama seperti Ailen, ia lantas mengulurkan tangannya. Tak sampai. Ailen meraih mangkuk yang dapat ia jangkau dengan mudah itu dan memberikannya pada Gerland.

Ailen melihat tatapan tajam Gerland yang mengarah padanya, Ailen hanya berniat membantu tapi kenapa cowok itu seperti tidak suka. Sedetik kemudian Gerland mengambil sambal itu dari tangan Ailen dan menyendokkannya sedikit ke mangkuknya. Ailen menatap itu dalam diam, kembali melanjutkan acara makannya.

"Gimana sekolah kamu hari ini, Len?" tanya Zia sebelum memasukan sesendok nasi ke mulutnya.

Ailen mendongak, mempercepat kunyahan makannya kemudia menjawab. "Baik, Tante."

"Ailen sekelas sama Gerland ya?" Kini Gealin ikut bertanya, Ailen mengangguk sebagai jawaban. "Wah, kenal pacarnya Gerland dong! Katanya dia juga sekelas sama Gerland. Siapa, Ma, namanya?"

"Meisya."

"Uhukk!"

Gerland langsung tersedak nasi ketika mendengar nama itu. Refleks Ailen meraih gelasnya yang sama sekali belum ia minum untuk diserahkan pada Gerland. Bersamaan dengan itu Zia juga memberikan air minum pada anaknya. Gerland menatap gelas itu bergantian kemudian ia lebih memilih menerima gelas dari ibunya. Ailen tersenyum kaku, ia menarik tangannya yang mengambang di udara dengan cepat.

"Hati-hati dong, Land, kalo makan," nasehat Zia sambil menepuk-nepuk punggung Gerland. Setelah air itu tandas Gerland menyerahkan kembali gelasnya pada Zia.

Gealin yang dari tadi memperhatikan, lantas berdeham dengan keras hingga membuat orang-orang yang ada di sekitar menatapnya. "Oh ya, gimana kabar pacar lo itu? Lama dia nggak main ke rumah. Atau kalian udah putus?"

"Dia baik-baik aja. Kami belum putus," jawab Gerland tanpa menatap kakak perempuannya. Ailen diam sambil mendengarkan. Ternyata hubungan Gerland dan Meisya sampai sejauh ini, keluarga Gerland bahkan telah mengenal Meisya. Itu artinya hubungan mereka telah direstui dan yang pasti lebih serius.

Alter ✔Where stories live. Discover now