23

14K 1.1K 40
                                    

Tekan bintang di bawah!

23 ; kenyataan yang mengerikan

Meskipun bel sudah berbunyi sejak tadi, tak membuat siswa-siswi masuk ke kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun bel sudah berbunyi sejak tadi, tak membuat siswa-siswi masuk ke kelas. Mereka malah asik nongkrong di depan kelas atau berkeliaran di lapangan dan kantin. Apalagi yang membuat mereka begitu bebas selain ... jam kosong.

Para guru dan staf sedang mengadakan rapat dengan kepala sekolah. Sementara itu, siswa-siswi diberikan tugas. Namun yang namanya masa SMA, pasti dipenuhi oleh kenakalan-kenakalan remaja. Mereka cenderung melalaikan kewajiban dan ingin selalu mencari kesenangan.

Tapi itu tak berlaku untuk Ailen, gadis itu menjalankan tugas sesuai yang diinstruksikan guru. Ia tak tertarik untuk keluar ataupun berbaur dengan teman-teman yang berkumpul di pojok belakang. Gadis itu duduk di kursi depan sambil meringkas materi yang telah dipelajari, tugas yang diberikan guru. Tak peduli keramaian di sekitar, ia mencoba tetap fokus.

Di sebelahnya, ada Raka yang diam-diam mencuri pandang ke arahnya. Seolah ingin mendekat, namun ragu, mengingat tadi pagi gadis itu yang marah kepadanya. Cowok itu memainkan bolpion yang ada di sela jarinya, sementara tangan lain ia gunakan untuk menopang kepala, memperhatikan kegiatan Ailen tanpa mau mengeluarkan suara.

Keseriusan Ailen langsung buyar ketika mendengar suara tawa yang menggelar. Menoleh ke asal suara di mana ada Meisya yang duduk di meja guru dan Gerland yang duduk di kursinya. Meisya tertawa terbahak-bahak, sedangkan Gerland hanya terkekeh ringan.

Entah mengapa Ailen tak ingin mengalihkan matanya cepat ketika melihat lengkungan di bibir Gerland. Apa yang membuat cowok itu bisa tertawa dengan Meisya?

Ailen tak mengerti dengan Gerland, kenapa cowok itu masih mau bersama Meisya setelah tahu bahwa Meisya menghianatinya? Ailen ingat perkataan Gerland saat di rumah sakit kemarin. Gerland mengatakan bahwa Meisya memanfaatkannya dan ia memanfaatkan Meisya. Namun, Ailen tak tahu Gerland memanfaatkan Meisya untuk apa karena setahu Ailen, Gerland itu termasuk manusia yang telah mendapatkan segalanya. Maksudnya, Gerland bisa mendapatkan semua keinginannya tanpa bersusah payah. Laki-laki itu punya kekuasaan.

"Alien, lo ngapain ngeliatin pacar gue terus?!"

Pertanyaan itu membuat Ailen tersadar dari kegiatannya. Ailen melihat Meisya yang berkacak pinggang, sementara Gerland sedang menatapnya datar. Dia ketahuan. Ailen mengalihkan pandangannya ke lain arah. "Aku nggak liat pacar kamu."

"Nggak usah ngelak! Lo pikir gue nggak tahu kalo lo dari tadi liatin pacar gue terus? Lo mau godain dia ya? Astaga Alien, emang lo belum puas sama Kak Dean?"

Kenapa Meisya mengungkitnya? Padahal mati-matian Ailen ingin melupakan kejadian itu.

"Lo nggak punya mulut ya? Kalo gue tanya itu dijawab!" Meisya turun dari meja, menghampiri tempat duduk Ailen.

Alter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang