30

15.4K 1K 18
                                    

30 ; yang dapat dipercaya

Ailen menjatuhkan tubuhnya ke kasur yang dua hari kemarin ia rindukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ailen menjatuhkan tubuhnya ke kasur yang dua hari kemarin ia rindukan. Akhirnya acara perkemahan telah usai sehingga siang ini semua peserta sudah boleh dipulangkan. Lelah? Tentu saja, bahkan Ailen merasa nyeri di beberapa titik tubuhnya, salah satunya di kaki. Sepertinya setelah ini Ailen harus memesan tukang pijat.

Namun, kelelahan itu tak seberapa dibanding keseruan yang mereka-peserta kemah- dapat. Mereka mendapat pengalaman baru dan pengetahuan lebih tentang alam. Namun semuanya harus usai setelah sayonara selesai.

Selain pengalaman menyenangkan, Ailen juga mendapat pengalaman yang mengerikan, dan mungkin akan sulit dilupakan. Pengalaman yang belum pernah Ailen rasakan sebelumnya. Kejadian dimana Gerland mengambil ciuman perdananya.

Astaga! Itu sangat menjijikan. Ailen menenggelamkan kepalanya semakin dalam di bantal. Kejadian itu bagai rekaman video dalam memori Ailen. Gadis itu memilik pedoman bahwa orang yang pertama berhak mengambil segala sesuatu pada tubuhnya hanyalah suaminya kelak. Bahkan Ailen selalu memberontak saat Dean—kakaknya yang selalu berbuat hal tak senonoh padanya— ingin berbuat hal itu, agar semuanya terjaga. Namun Gerland dengan mudahnya.... oh, astaga!

Yang lebih parahnya, Ailen sama sekali tak memberontak saat Gerland berbuat itu! Meskipun di bagian akhir ia menamparnya, namun tetap saja Ailen seakan terima dengan perlakuan tersebut tersebut, dan Ailen me.....nikmatinya? Oh, tidak!

"WOY ALIEN! BUKA PINTU LO CEPETAN!"

Suara teriakan itu membuat Ailen terlonjak kaget. Bersamaan dengan itu suara gedoran pintu yang diketuk secara brutal ikut membuat bising suasana. Tak payah ditebak, Ailen sudah tahu bahwa itu saudara tirinya.

Dengan segera Ailen membukakan pintu kamarnya, daripada pintunya rusak. Kemudian terpampanglah Meisya yang berwajah menyeramkan seperti biasanya. Gadis itu belum sempat berganti pakaian selepas kemah. Saat Ailen ingin bertanya ada apa, Meisya terlebih dahulu menarik rambut belakangnya.

"Lo udah tau soal gue sama Raka ya?" tanya Meisya secara tidak baik-baik dan terkesan menuntut. Meskipun ia sudah mendengarnya dari Raka, namun Meisya ingin lebih jelas dari sumbernya.

Ailen meringis sambil menahan tangan Meisya yang menariknya. Otaknya berpikir keras mencari jawaban untuk pertanyaan Meisya. Ailen takut jika ia salah jawab.

Meisya lantas geram karena Ailen tak kunjung membuka suara. Gadis itu semakin menarik rambut Ailen.

"Kalo gue ngomong dijawab, bego! Cepet jawab lo udah tahu rahasia gue sama Raka kan?!"

"I-iya," jawab Ailen terbata. Mendengar itu membuat Meisya semakin marah.

"Lo nggak ngaduin ke siapa-siapa kan? Terlebih Gerland, dia belum tau ini kan?"

Dengan ragu Ailen menggeleng. Sejujurnya ia tak mau berbohong, namun ada waktu dimana Ailen harus berbohong agar semuanya baik-baik saja. Terlebih itu pada Meisya. Ailen pikir berbohong pada Meisya adalah hal yang dihalalkan.

Alter ✔Where stories live. Discover now