24

14K 1K 13
                                    

24 ; kurang belaian

24 ; kurang belaian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Huaaaa.... akhirnya besok camping!"

"Seneng banget sih lo. Dasar norak! Cuma camping aja ampe sebegitunya," sewot Vero dengan tampang judesnya.

"Heh, Mas Vero yang budiman. Ini tu pertamakalinya gue ikut camping. Tahu nggak gue udah bayangin mau ngapain aja di sana, bakar jagung, api unggun, pendakian tikar, astaga gue bener-bener nggak sabar."

"Dih, norak banget lo sumpah! Malu gue temanan sama lo!" Vero bergidik ngeri, ia menggeser tubuh mendekati Gerland dan menjauhi Rico.

Rico mencebikan bibir. "Siapa juga yang mau temenan sama lo! Orang temennya lagi seneng, malah dikatain."

"Bisa nggak sih kalian diem? Gue pusing tau nggak!" seru Gerland sebagai penengah. Niatnya ke rooftop untuk tidur, langsung sirna begitu saja karena bacotan teman-temannya.

"Dia yang mulai duluan," gumam Rico yang masih bisa terdengar.

"Lo nyalahin gue? Jelas-jelas lo yang mulai duluan. Pake tereak-tereak kagak jelas. Nih ya, Land, kalo mau marahin, marahin aja tuh Roiko!"

"Nama gue Rico, bukan Roiko anjing!"

"ANJING! GUE BILANG DIEM!" bentak Gerland pada akhirnya yang membuat Rico ataupun Vero menutup mulutnya karena takut. Jangan mengganggu singa yang tidur, jika singa itu marah, kalian tak akan selamat.

Riko dan Vero beradu pandang sejenak sebelum memutuskan untuk mencari kesenangan masing-masing. Dirasa telah tenang, Gerland mulai menutup matanya yang terasa berat. Semalam ia tak bisa tidur sehingga membuatnya terjaga pagi sampai pagi. Kebiasaan buruk Gerland, jika tidur kemalaman, ia tak akan bisa tidur.

"Sayang!"

Teriakan itu membuat mata merah Gerland kembali terbuka. Mengeram pelan, sebelum menatap perempuan yang kini berjalan ke arahnya. Siapa lagi jika bukan Meisya, dan tak lupa, ada Cella juga yang mengikut di belakangnya. Hei, siapa yang mengizinkan dua cewek itu ke sini?

Sebisa mungkin Gerland menarik bibirnya agar melengkung, meskipun dalam hati ia kesal karena lagi-lagi tidurnya terganggu. Meisya menyuruh Vero pergi, sementara ia menduduki kursi yang sebelumnya diduduki Vero. Dengan sedikit gumaman, Vero berdiri tak ikhlas di samping Meisya. Tak ada kursi yang tersisa.

"Hai, Cell," sapa Vero pada Cella yang juga berdiri di sebelah Meisya. Cella menanggapinya dengan senyum malu, tak biasanya ia berbicara dengan cowok Most Wanted di SMA Gerbang (Generasi Bangsa).

"Jangan lo godain deh, Ver!" celetuk Rico yang menggangu rencana Vero. Cowok itu menatap malas Rico sambil memutar bola matanya.

"Sell, id line lo dong!" pekik Rico dengan tersenyum ceria, sementara Vero berdecak kesal. "Bilang jangan godain, taunya malah digodaain."

Alter ✔Where stories live. Discover now