39

13.2K 1K 26
                                    

39 ; penghapus lara

Ailen mengerjapkan ketika seberkas cahaya jatuh pada kelopak matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ailen mengerjapkan ketika seberkas cahaya jatuh pada kelopak matanya. Menggeliat dari posisi tidur guna mencari posisi nyaman, mata Ailen mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk lewat jendela yang tirainya terbuka. Terbuka? Menyadari itu, mata Ailen langsung melebar. Ia menangkap siluet seseorang yang berdiri di samping gorden jendelanya, melipat tangan di dada dan menatap ke arahnya.

Andai Ailen tak mengenal parfum ini, pasti ia akan mengira orang itu adalah perampok. Namun wangi mint bercampur coklat itu mampu menyadarkan Ailen bahwa orang yang kini berada di kamarnya itu adalah Gerland.

Cepat-cepat Ailen merubah posisi tidurnya menjadi duduk sambil memeluk selimut. Cowok itu kini menghampiri ranjang Ailen, menunduk dan meletakkan tangannya di kasur sebagai tumpuan. Mendapat tatapan intens saat bangun tidur tentu membuat jantung Ailen berdetak tak normal.

"Nyenyak tidurnya?" tanya Gerland dengan nada mengejek. Cowok itu telah berbalut seragam SMA yang bajunya dibiarkan keluar dari celana. Dua kancing atas yang tak terselip di sobekan baju dan dasi yang dibiarkan menggantung di leher.

Ailen mengusap mata dan wajahnya, membenarkan rambutnya yang tak tertata. Pasti sekarang penampilan Ailen sangat acak-acakan dan itu sukses membuat Ailen takut, takut jika Gerland ilfeel padanya. Ailen berharap semoga tak ada sungai yang tercipta di sudut bibirnya.

"Lo mau sekolah nggak?" tanya Gerland sambil melirik jam yang ada di atas nakas. Ailen mengikuti arah pandang Gerland, kemudian terbelalak saat mengetahui bahwa jarum jam telah menunjukan pukul 06.26.

"Kenapa kamu baru bangunin sekarang?!" Ailen bergegas turun dari tempat tidur, mengambil handuk dan segera masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Gerland terkekeh melihat wajah panik Ailen. Ia lantas memungut selimut yang jatuh karena Ailen lansung berlari tadi, kemudian membenarkan kasur Ailen yang berantakan. Gerland menempatkan diri duduk di tepi tempat tidur yang ada di ruangan itu.

Tak lama kemudian, Ailen keluar dari kamar mandi dengan hanya tubuhnya yang terlilit handuk. Matanya refleks melebar saat menemukan Gerland yang masih berada di kamarnya. Ailen lantas menyilangkan tangan di depan dada dan mengeratkan handuk yang menutupi tubuh telanjangnya.

"Gerland, bisa keluar dulu nggak? Aku mau ganti baju," pinta Ailen.

Gerland mengalihkankan pandang ke arah gadis yang berdiri kaku di tengah pintu. Laki-laki itu tampak biasa saja setelah melihat Ailen yang hampir telanjang. "Ganti baju ya ganti baju aja."

Memang kanapa? Gerland bahkan telah melihat lebih dari itu. Ingat saat Gerland menolong Ailen yang diperkosa kakak tirinya, Gerland yang memakaikannya pakaian. Itu artinya Gerland telah melihat seluruh lekuk tubuh Ailen, tapi mungkin Ailen tak tahu soal itu.

"Ya kamu pergi dulu. Aku nggak bisa ganti baju kalo ada kamu di sini."

"Gue nggak mau pergi," bantah Gerland.

Alter ✔Where stories live. Discover now