28

13.9K 1.1K 131
                                    

28 ; yang terluka akan lekas pulih

Setelah semalam mendapatkan penanganan, akhirnya pagi ini Ailen lekas pulih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semalam mendapatkan penanganan, akhirnya pagi ini Ailen lekas pulih. Tubuh Ailen sudah membaik meskipun sedikit nyeri dan kakinya yang terlilit kain, Ailen tak begitu memedulikannya. Gadis itu duduk di tenda darurat yang sengaja ia buka. Ya, malam tadi Ailen tidur di tenda darurat karena petugas PMR takut racun ularnya masih bereaksi pada tubuh Ailen. Ia tak sendiri, ada seorang petugas wanita yang berjaga di sampingnya. Tapi saat Ailen terbangun, petugas itu telah pergi entah kemana.

Mata Ailen berkeliaran ke sekitar, ia tak menemukan aktifitas manusia satu pun di sekelilingnya. Ailen baru ingat, mereka pasti sedang melakukan kegiatan untuk pagi ini yaitu jalan sehat. Andai kaki Ailen tidak sakit, pasti ia juga akan ikut. Namun, Ailen harus mengurung diri sekarang.

Tak lama kemudian, suara riuh terdengar di telinga Ailen yang menandakan mereka telah kembali. Bersamaan dengan itu, instruksi lewat pengeras suara mengharuskan mereka berkumpul di tempat yang lumayan luas, cukup untuk mereka membuat barisan. Ailen tak mampu melihat keseruan teman-temannya karena terhalang oleh tenda-tenda lain. Yang Ailen tahu, mereka sedang melanjutkan acara selanjutnya yaitu sarapan bersama.

Bicara soal sarapan, Ailen juga ikut lapar. Namun Ailen harus menunggu petugas PMR dahulu yang akan membawakannya makanan. Bukannya manja, hanya saja Ailen dilarang banyak gerak agar kakinya cepat sembuh. Dan, Ailen menurut.

Saat tengah melamun, Ailen tersentak ketika sebuah botol tiba-tiba jatuh tepat di depannya. Ailen yang kaget, refleks menangkap benda itu. Mendongak, kemudian netranya menangkap sosok tinggi yang sekarang mengambil duduk di sampingnya.

"Kesambet baru tau rasa," ujar Gerland yang baru saja datang. Di tangan Gerland terdapat dua kotak nasi dan dua botol, namun sekarang hanya satu botol karena botol yang satunya lagi telah ia berikan pada Ailen. Cowok berbalut kaos olahraga itu menyilangkan kaki menghadap Ailen, meletakkan apa yang ia bawa di depannya.

"Makan!" perintah Gerland sambil menggeser satu kotak nasi pada Ailen. Dirinya membuka satu kotak lagi, tanpa berlama-lama ia segera memakan apa yang ada di kotak itu.

Ailen yang belum sadar dari keterkejutannya, hanya mampu memperhatikan cowok itu melahap sesuap nasi dari sendok. Kemudian mengerjap kala yang ditatap, menatapnya balik. "Bukannya harusnya kamu makan di lapangan sama yang lain?"

"Suka-suka gue mau makan di mana," ujar Gerland yang membuat Ailen tak bisa menjawab. Cowok itu kembali melahap makanannya. "Itu makanan lo dimakan! Cape gue bawa kesininya."

Lagi-lagi Ailen mengerjap, kemudian melirik kotak makan dan botol yang ada di depannya. Kejadian langka, Gerland memberinya makanan?

"Nggak usah ge'er. Itu pmr yang nitipin ke gue," kata Gerland di sela kunyahannya.

Dugaan Ailen salah, ternyata itu makanan dari PMR, bukan Gerland. Gerland hanya diperintah. Ailen meruntuki dirinya yang sempat berpikiran bahwa Gerland telah berubah baik kepadanya. "Makasih."

Alter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang