PART 0.5

22.5K 1.3K 13
                                    

Sesuai dengan perintah sang mommy, hari ini Sya berangkat kesekolah bareng daddy nya. Pasalnya gadis itu masih dalam kondisi tidak baik-baik saja. Awalnya Sya tidak setuju dengan keputusan Dheffani yang secara sepihak, tapi apa lah daya seorang Sya dibandingkan ibu negara.

"Mom, Sya berangkat ya. " Pamit Sya sambil mencium punggung tangan wanita paruh baya yang tercantik sedunia itu menurut nya.

"Masih inget kan sama peraturan yang mommy sebutkan semalam? " Tanya Dheffani mengingatkan putri semata wayang nya.

"Iya mommy. Nggak boleh bolos, nggak boleh buat masalah, nggak boleh ngebantah guru, belajar yang benar. Hm, pokok nya harus mematuhi semua aturan sekolah. " Jelas Sya serinci mungkin mengulangi semua peraturan baru yang dibuat mommy nya. Oh tuhan, ujian apa lagi ini?

"Anak yang pinter. " Balas sang mommy tersenyum puas, sambil mengecup kening Sya singkat.

"Sana berangkat nanti telat. " Lanjut Dheffani lagi.

Setelah itu Sya dan daddy nya berangkat kesekolah. Sungguh keajaiban yang besar, seorang Sya berangkat kesekolah sepagi ini. Huftt, andai saja ada semut yang berbaris didinding, pasti mereka akan lupa sarang karena melihat Sya dateng sepagi ini.

"Inget pesan mommy. " Oh Tuhan, Sya tidak sepikun itu dalam mengingat nasehat yang diberikan mommy nya, meskipun sangat membuat nya jengah.

"Iya daddy sayang, Sya inget kok. Daddy langsung kekantor ya? Hati-hati daddy kesayangan Sya. " Putus Sya, yang lemas sendiri dengan sandiwara nya.

"Iya sayang, akhir-akhir ini daddy banyak urusan, jaga diri baik-baik ya disekolah."

Percaya lah, itu bukan lah sesuatu yang hal buruk bagi Sya, bahkan Sya merasa surga mendekati nya jika daddy nya tidak masuk ke sekolah. sya bisa bebas melakukan kekonyolan apa saja tanpa ada yang melarang nya.

"Nggak papa daddy, Sya turun dulu. See you daddy.. " Setelah beberapa menit kemudian, seperti nya ada sesuatu yang merasuki fikiran gadis itu.

"Ide yang cemerlang Sya. " Bathin Sya sendiri.

Sya memastikan mobil daddy nya benar-benar berlalu meninggal kan pekarangan sekolah yang masih sepi. Bagaimana bisa seorang Afriel Anatasya Afshein berada di sekolah pukul 06.20, mungkin sampai upin ipin lulus TK pun itu tak akan pernah terjadi.

Sya memutar kan badan nya 180 derajat, kemudian langsung menuju sebuah Caffe yang lumayan dekat dari sekolah nya, sebelum nya gadis itu sudah memesan gojek terlebih dahulu.

Huftt...

Helaan nafas Sya setelah sampai disana. Terlihat pengunjung Caffe yang masih sepi. Setelah memesan minuman Sya duduk sambil memainkan ponsel nya.

"Woy, Sya ngapain lo kesini? " Seperti nya suara itu sangat tidak asing di pendengaran Sya. Perlahan mata indah nya melirik ke arah sumber suara.

"Benar dugaan gue. Lo punya indra ke sembilan belas ya, buat ngelacak keberadaan gue? " Tanya Sya sambil menyeruput minuman nya.

"Lo ada-ada aja deh. Tapi bentar, kayak nya kita jodoh deh ketemu terus." Jawab Arshelio cengingiran tak jelas. Namun Sya tidak berniat lagi untuk mengubris ucapan Arshelio barusan.

Diam beberapa saat, hingga___

"Oreo, otak lo habis di service ya? Tumben amat lo dateng sepagi ini? " Tanya Sya heran, pasal nya cowok itu mempunyai kebiasaan buruk sama seperti diri nya.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now