PART 3.8

12.8K 838 4
                                    

  Cekrek...

Sya langsung membuka pintu rumah nya. Seketika gadis itu langsung cengo melihat kedua orang yang sangat tidak asing bagi nya.

"Eh Sya... " Sapa Arshelio yang nyengir nggak jelas.

"L_lo pa_pada, ngap_pain kesini?" Gugup Sya.

"Siapa sayang? " Tanya Arnand yang membuat Sya mati kutu. Kenapa suami nya pakai acara keluar segala?

"Arnand.... ?"

"Arshelio...? "

____________________

   Arnand dan Arshelio secara bersamaan menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal. Namun sedetik kemudian, Arnand langsung mengubah ekspresi nya menjadi datar seperti biasa.

"Kok lo ada disini? " Heran Arshelio.

"Suka-suka gue lah. " Acuh laki-laki itu sambil berlalu masuk kedalam rumah nya. Tanpa menyuruh tamu itu juga ikut masuk bersamanya.

Sedangkan Sya hanya menggigit ujung-ujung jari nya, sedikit panik. Gadis itu menatap Sheryl dengan tatapan yang sulit diartikan. Ah, awas saja nanti, Sya bakal membuat perhitungan dengan sahabat nya itu.

"E_eh, silahkan masuk dulu. " Sheryl dan Arshelio hanya mengangguk saja.

Sekarang disini lah mereka bertiga berada, didalam ruangan belajar Sya. Ya, meskipun gadis itu jarang belajar, tapi suami nya menyediakan ruangan khusus untuk tempat belajar istri nya. Siapa tau kan, ada otak Sya tiba-tiba kerasukan malaikat kebaikan.

"Ngapain si Koran disini?" Selidik Arshelio sambil memain-main kan balpoin nya diatas kertas double folio yang dipenuhi rumus-rumus yang dapat memabukkan kepala.

"Ye, terserah dia dong. Orang dia pacar Sya, ngapain lo yang ribet." Bukan, itu bukan suara Sya. Melainkan itu merupakan suara tidak suka Sheryl terhadap pertanyaan Arshelio barusan.

"Etdah, santai aja kali. Orang gue cuman nanya doang. Perasaan gue juga nggak nanya sama lo. " Tukas Arshelio yang melirik Sya sekilas.

"Lo kok tau rumah gue? Kenapa nggak kerumah kepsek aja sih? " Sya melirik kedua orang itu dengan tatapan mengintimidasi. Sheryl menelan saliva nya susah payah. Sudah dapat Sheryl pasti kan, kalau Sya akan ngamuk besar pada nya setelah kejadian ini.

"Tante Dheffani yang nyuruh kita kesini. " Jawab Arshelio dengan wajah santai nya. Sedangkan Sheryl? gadis itu sedang berjuang berperang melawan tatapan tajam sahabat nya.

"SYA, SUAMI KAMU NGAJAK PERANG MULU... " Teriak Aresha yang membuat ketiga orang itu menghentikan kegiatan nya masing-masing.

"Duh, mati gue. Tante Aresha benar-benar dah. " Bathin Sya, sambil berlari menuju sumber suara tersebut.

Sya melihat kedua orang itu sedang main lempar-lemparan bantal seperti anak kecil. Aresha berada diatas sofa, sedangkan Arnand terduduk diatas lantai. Sya menarik nafas nya gusar.

"Koran, kamu ngapain sih? Kedengaran mereka tau nggak. " Seketika Arnand dan Aresha melirik secara bersamaan.

"Suami kamu tuh Sya. " Ujar Aresha terlihat kesal.

"Sayang, kamu lebih belain tante Aresha ketimbang suami kamu sendiri." Dramatis Arnand, yang membuat Sya kesal setengah mati.

"Halah, suami kek kamu ngapain dibelain. " Aresha tersenyum bangga mendengar penuturan Sya.

"Suami? " Sahut seorang laki-laki, yang baru turun dari atas sana. Sya menutup mulut nya.

Arshelio turun bersamaan dengan Sheryl yang mengekor dari belakang. Arnand hanya memasang ekpresi andalan nya, apalagi kalau bukan ekspresi datar.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now