PART 6.1

16.6K 857 15
                                    

  Hari ini adalah hari terakhir siswa-siswi kls 12 SMA Erlangga Afshein melaksanakan Ujian akhir sekolah nya.

Semua nya berlalu begitu saja, hubungan Arnand dan Sya sama sekali tidak memiliki kemajuan. Sya masih kekeh dengan pendirian nya, akan menggugat cerai suami nya, setelah lulus nanti.

Berbeda dengan Arnand yang sedang berusaha keras, membujuk istri nya agar mau memaafkan semua kesalahan nya. Namun, keliahatan nya sangat sulit, bahkan Sya tidak segan-segan mengumbar hubungan nya dengan kata putus didepan khalayak umum, terkhusus nya didepan siswa-siswi Erlangga Afshein.

Hingga tak dapat dibendung, jika banyak cowok-cowok Erlangga Afshein yang mendekati nya secara terang-terangan sekali pun di depan Arnand.

Arnand terus saja terpojok kan oleh Sya. Bahkan semakin Arnand nekat, semakin laki-laki itu mempermalukan diri nya sendiri didepan umum. Contoh nya saja kejadian beberapa hari yang lalu dikantin sekolah.

Saat ini mereka sudah keluar dari ruangan ujian nya. Beberapa diantara mereka lebih memilih ke kantin terlebih dahulu untuk mengisi perut mereka yang keroncongan. Terlebih itu Sya dan Sheryl.

Sya menyipitkan sebalah  mata, melihat Arnand dan ketiga sahabat nya sedang berada salah satu meja kantin, menikmati makanan nya.

Perlahan Sya mendekat kearah meja itu, dan meninggal kan Sheryl dibelakangnya begitu saja.

"Mau ngapain sih Sya..? " Sheryl sudah memperhatikan wajah Sya yang tidak lagi bersahabat.

"Mau labrak dia. Enak aja cium-cium gue kemaren didepan orang banyak..."

Sheryl menghembuskan nafas nya kasar, tak bisa melakukan apapun untuk melarang sahabat nya.

Plakkk...

"Kurang ajar lo ya, ngapain lo cium-cium gue kemaren..? " Ujar nya dengan tatapan tajam, tanpa ampun. Pasal nya, kemaren belum sempat Sya menginterogasi dan memarahi Arnand, pak Arka malah memanggilnya saat itu juga.

"NGGAK PUNYA OTAK LO YA... " sambung Sya mengibarkan bendera peperangan.

Tamparan Sya barusan memang tidak terlalu sakit menurut Arnand, namun rasa perih yang berlebihan tiba-tiba menyengat hati nya yang terdalam, begitu melihat wajah tak suka istri nya.

Arnand tidak marah, hanya saja dia menyesalinya perbuatan nya yang selama ini sangat keterlaluan kepada Sya. Ternyata seperti ini rasa nya, dibenci oleh orang yang kita sayang. Ternyata seperti ini rasa nya tidak dianggap. Dan ternyata seperti ini rasa nya, jika orang yang dia sayang lebih membela orang lain.

Arnand merutuki kebodohannya sendiri. Salah tenyata jika laki-laki itu mengajak gadis sekonyol Sya untuk bermain. Salah besar, jika seorang ketos itu becanda dengan siswi yang dulu sering dihukum nya.

Plakkkk...

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Sya. Sya memegang sebelah pipi nya yang terasa sangat panas. Bahkan mungkin air mata nya bisa saja meneteskan saat itu juga, namun tidak mungkin dia terlihat lemah ditengah keadaan yang sedang kacau seperti ini.

"TANGAN LO NGGAK PANTAS NAMPAR COWOK GUE...."  Sya tersenyum sumbang setelah mendapat tamparan keras dari Sea, gadis yang ngaku sebagai cewek nya Arnand.

"LO NGGAK USAH IKUT CAM___" Tentu saja Sheryl tidak terima melihat sahabat nya yang diperlakukan seperti itu.

Namun belum sempat Sheryl menyelesaikan ucapan nya, Sya lebih dulu mengangkat sebelah tangan nya, seolah-olah memberi intruksi agar Sheryl tidak usah ambil peran dalam masalah nya.

Gadis itu mendekat kearah Sea dengan senyuman yang dibuat setulus mungkin. Muka nya yang dipasang setenang mungkin, membuat seisi kantin terpana dengan wajah cantik gadis itu.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now